Pantes Tak Pernah Muncul Lagi, Aon Pengusaha Koba Ketua Satgas Tambang Ilegal Akhirnya Buka Suara
Pantes Tak Pernah Muncul Lagi, Aon Pengusaha Koba Ketua Satgas Tambang Ilegal Akhirnya Buka Suara
Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
"Jadi sekali lagi saya mengajak, badan usaha ketika ada rapat ada usulan yang saya terima baik di situ dan melalui pesan-pesan singkat, nama beliau disebut, ada juga nama lain. Pertimbangan saya kenapa beliau, satu karena beliau memang berpengalaman panjang. Yang kedua, sepanjang pengetahuan saya, beliau sudah selesai urusannya sama keekonomian dia sendiri. Cukup uang, mau bekerja meluangkan waktu untuk berbakti kepada Republik ini, bisa diimbangi dengan cara itu," jelasnya.

Ridwan yang juga menjabat sebagai Dirjen ESDM ini menambahkan, dirinya tidak ingin memberikan kesan jahat terhadap Aon, tetapi ingin mengajak bersama-sama mengatasi persoalan pertambangan di Babel.
"Saya sekali lagi tidak ingin memberikan kesan bahwa beliau adalah orang jahat yang seolah olah dihukum. Itu sama sekali tidak, saya mengajak bukan hanya beliau, semua akan kita ajak," ujarnya.
Belakangan nama Satgas Tambang Timah ilegal bentukan Ridwan Djamaluddin berganti nama Tim Pencegahan Penertiban Pengendalian Pemulihan Tambang Ilegal (TP4TI).
Sementara Aon tak pernah tampak di publik, termasuk saat hendak diundang Komisi III DPRD Bangka Belitung.
Aon Buka Suara
Komisi III DPRD Bangka Belitung Adet Mastur menjelaskan semula, pihaknya hendak mengundang Satgas Tambang Ilegal atau TP4TI untuk mempertanyakan fungsi dan tugas yang sampai saat ini belum jelas.
Termasuk struktur anggota di dalamnya.
Pihaknya sempat ingin memanggil tim tersebut, tetapi yang dipanggil tidak bersedia.
Sebab, Aon tidak ingin menjadi ketua lagi.
"Apapun mau satgas mau apa, intinya kita dukung untuk penertiban penambangan timah di Babel. Tetapi yang perlu di kritisi tugas dan fungsinya, siapa tergabung dalam satgas tersebut. Kalau sudah ada perubahan nomenklatur nama, kami komisi III akan pemanggilan ketua tim ini nantinya,"kata Adet Mastur kepada Bangkapos.com, Senin (15/8/2022) di kantor DPRD.
Politikus PDI Perjuangan ini juga menuturkan pihaknya sempat ingin memanggil Tim Pencegahan Penertiban Pengendalian Pemulihan Tambang Ilegal (TP4TI) tetapi yang bersangkutan tidak bersedia hadir.
"Jelas kemarin sudah berupaya memanggil tetapi satgas tidak mau hadir, karena katanya tidak jelas, dan ketuanya (Thamron alias Aon) tidak mau menjadi ketua satgas. Saya sudah melakukan komunikasi, kita sudah ingin berkirim surat, jadwal sudah dibuat komisi III...tetapi dibatalkan," terangnya.
Ia mengharapkan, tim bentukan Pj Gubernur Babel ini dapat sesegera mungkin bekerja dengan membentuk struktur anggota terlebih dahulu, jangan seolah maling teriak maling nantinya.
"Kita ingin mendapat informasi apa fungsi dan tugas, kemudian angotanya siapa,? kalau hanya swasta yang menjadi pimpinan, saya pikir tidak akan ada hasilnya, sama juga maling teriak maling nantinya," terangnya.