Daftar 9 Pekerjaan yang Akan Hilang Tahun 2030, Cek Profesimu

Ada 9 jenis pekerjaan yang berpotensi hilang di tahun 2030 karena digialisasi

Penulis: Nur Ramadhaningtyas |
bangkapos.com
Ilustrasi Lowongan Pekerjaan 

BANGKAPOS.COM -- Seiring berkembangnya teknologi, tak menampik akan ada banyak jenis pekerjaan yang akan hilang nantinya.

Hal itu kemudian diungkap oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Tohir dalam suatu kesempatannya.

Erick Thohir mengungkap ada 9 jenis pekerjaan yang berpotensi hilang pada tahun 2030.

Ia mengatakan, sejumlah pekerjaan bakal hilang seiring dengan kemajuan teknologi yang begitu cepat.

"Dengan digitalisasi akan banyak pekerjaan yang hilang, jenis usaha berubah," paparnya dalam Kuliah Umum Kebangsaan Kerja Besar untuk Indonesia maju yang digelar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), beberapa waktu lalu sebagaimana dilansir Kompas.com.

Baca juga: Wajah Polos Trisha Eungelica Anak Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo Tanpa Makeup Terekspos

Baca juga: Rumah Bos Judi Online di Cemara Asri Sering Didatangi Para Tamu Bergaya Pejabat

Baca juga: Doa Saat Terlilit Utang hingga Doa Minta Dibukakan Pintu Rezeki, Utang Terbayar Rezeki Melimpah

Baca juga: Terkuak Sosok Penyusun Skenario Tembak Menembak di Kasus Brigadir J, si Operator Bagi-Bagi Duit

Baca juga: Tiga Rahasia Kecantikan Aktris Korea Son Ye Jin, Dicoba Yuk dari Tidur Hingga Pilih Buah-buahan

Erick memaparkan, studi di 3 negara, yakni Amerika Serikat, Jerman dan Australia bahkan telah menyatakan bahwa banyak pekerjaan yang akan hilang.

“Di Amerika saja akan hilang 6,1 juta,” imbuhnya.

Bila bicara infrastruktur dan digitalisasi, lanjut Erick, Indonesia memang termasuk salah satu negara yang paling maju.

Namun, bila bicara soal "skill labour", Erick mengatakan Indonesia tertinggal.

Erick pun mengungkap daftar pekerjaan yang berpotensi hilang di tahun 2030, yaitu:

1. Tenaga jasa penyiapan makanan.

2. Tenaga administrasi perkantoran.

3. Tenaga jasa transportasi.

4. Tenaga produksi manufaktur non-auto.

Baca juga: Doa Ketika Turun Hujan dan Mendengar Petir, Dibaca Agar Selamat dari Bencana dan Jadi Berkah

Baca juga: Pendaki asal Israel Tewas di Gunung Rinjani, Jatuh ke Jurang Sedalam 150 Meter saat Lakukan Hal ini

Baca juga: 6 Orang Polisi ini Diduga Kuat Halangi Penyidikan Kasus Kematian Brigadir J, Semua DivPropam Polri

Baca juga: Bukan Lagi Seperti Sule, Nathalie Holscher Kini Trauma dan Ganti Tipe Pria Idamannya: Suka yang Cool

5. Construction and extraction (konstruksi dan ekstraksi).

6. Traditional farming, fishing and forestry (pertanian, perikanan dan kehutanan yang masih tradisional)

7. Sales dan bidang terkait.

8. Social media manager.

9. Jasa pengamanan.

Karena itu, Erick mendorong Perguruan Tinggi untuk bersiap diri, menghadapi kondisi pekerjaan yang diprediksi akan hilang dalam beberapa tahun ke depan.

Di samping akan ada 17 juta pekerjaan baru di bidang teknologi.

"Semua akan teknologi, mau pendidikan, pertanian, pertambangan," tuturnya.

Erick memaparkan, Indonesia memerlukan 17 juta tenaga kerja yang Tech-Savy atau melek teknologi di tahun 2024.

Baca juga: Piyama Putri Candrawathi Jelang Tewasnya Brigadir J ini Disorot, Ternyata Keluaran Brand Terkenal

Baca juga: Inilah Satsuki Mishima, Sosok Perempuan Jepang yang Membantu Pembuatan Naskah Proklamasi

Baca juga: Ada Sosok si Cantik di Balik Amarah Ferdy Sambo, Kamaruddin: Diduga Almarhum Beri Bocoran

Baca juga: Doa-doa Keselamatan Baik Dunia Akhirat Hingga Terhindar dari Bahaya, Lengkap Arab, Latin dan Artinya

Ia berharap UPI dan perguruan tinggi lainnya dapat mendorong pengembangan pendidikan dalam memenuhi kebutuhan tersebut

Kita perlu yang namanya data scientist, AI expert dan game developer," ujarnya.

Erick juga menyebutkan sejumlah pekerjaan lain yang paling banyak mencari tenaga kerja atau talenta digital di masa depan, yakni:

1. Data Scientist dan Data Analysts.

2. Spesialis artificial intelligence (AI).

3. Software dan game developer.

4. Analis Big Data.

5. Block chain developer.

6. Market research.

7. Digital Marketing.

8. Biotechnology.

9. Digital content (Youtuber, TikTok)

(Bangkapos.com/Nur Ramadhaningtyas)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved