Berita Pangkalpinang
Kreatif dan Unik, Pemuda di Pangkalpinang Ini Sulap Angkot Tua Jadi Kedai Kopi Estetik
Angkot tua dimodifikasi sedemikian rupa sehingga terlihat estetik, berikut dengan jamuan menunya yang menggugah selera.
BANGKAPOS.COM, BANGKA - Sebuah angkot klasik minimalis tampak berhenti di kawasan Ruko The City Hall di Jalan Pulau Bangka, Air Itam, Kota Pangkalpinang. Rabu (31/8/2022) siang.
Warnanya kecokelatan Ada tulisan Angkutan Kopi warna putih cukup besar, berpadu menjadi satu dengan rindangnya pepohonan hijau.
Sementara itu, di dalam angkot tersebut, tampak pria berkacamata hitam tampak sibuk meracik kopi. Tangannya cekatan menata takaran setiap minuman yang dibuat.
Dia adalah Wilian Angga Putra, sosok pendiri Kedai Angkutan Kopi di Kota Pangkalpinang. Kreatif dan inovatif, predikat ini tampaknya pas disematkan kepada pemuda ini.
Bagaimana tidak, pria yang akrab disapa Wili itu mampu menyulap angkot tua sebagai coffee shop bertajuk Angkutan Kopi, tempat berkumpulnya masyarakat Kota Pangkalpinang, terutama para kawula muda.
Langkah pemuda ini terbilang berani dan unik, sebab tak banyak usaha kreatif yang dijalankan seperti yang dia lakukan. Angkot tua dimodifikasi sedemikian rupa sehingga terlihat estetik, berikut dengan jamuan menunya yang menggugah selera.
Kepada Bangkapos.com, Rabu (31/8/2022), Wili menuturkan, usahanya dimulai lantaran terdesak saat pandemi Covid-19. Sebelumnya, ia diketahui telah membuka sebuah kedai kopi persis di depan Kantor BPJS Kesehatan Pangkalpinang Jalan Jendral Sudirman, Tamansari.
Namun dikarenakan operasional kedai yang berlangsung saat malam hari, sementara itu di masa pandemi marak dengan razia dari petugas, akhirnya omzet kedai pun tak maksimal.
Lalu sebagai kepala keluarga, pria berkumis itu pun memutar otaknya agar tetap meraih cuan di masa pandemi yang serba susah.
Dia pun memanfaatkan sebuah angkot tua yang dibeli pada tahun 2020 lalu, yang sebenarnya difungsikan sebagai transportasi rekreasi keluarga. Angkot itu disulapnya menjadi konsep kedai kekinian.
"Sebenarnya tidak ada niat buat kedai. Alasannya yang pasti itu terdesak ya, karena saat Covid-19 itu dulunya serba susah, tiba-tiba timbul aja idenya," tuturnya.
Selanjutnya, angkot miliknya pun dimodifikasi dengan warna natural serta penyesuaian kursi penumpang yang dibuat menjadi meja bartender. Kemudian, barulah peralatan meracik kopi beserta pernak-perniknya dimasukkan.

"Sejak saat itu, barulah usaha saya yang tadinya terdesak, tapi Alhamdulillah masih berjalan hingga saat ini," ucapnya.
Wili mengatakan. Kedai Angkutan Kopi dibuka pada pukul 08.00 WIB hingga menjelang sore. Maklum saja, kalau di malam hari, aksi razia petugas menghantui pikirannya.
Atas dasar itulah jam operasionalnya dipilih pagi menjelang siang yang terus berlanjut hingga saat ini.