Jelang Perhelatan G20 di Belitung, Warga Mengadu ke DPRD Babel Sulitnya Jual Timah dan Sawit

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Anggota DPRD Provinsi Bangka Belitung, Beliadi mendapatkan sejumlah keluhan dari masyarakat Belitung.

Keluhan itu berkaitan dengan pasir timah dan buah kelapa sawit dari masyarakat yang sulit untuk dijual menjelang perhelatan G20 di Belitung.

"Terkait isu razia tambang dan sawit tidak laku menjelang perhelatan G20 harus dijelaskan kepada masyarakat oleh pemerintah daerah setempat. Karena isu selama pelaksanaan G20  tidak boleh ada kegiatan tambang dan buah sawit tidak laku dijual," kata Beliadi kepada Bangkapos.com, Kamis (1/9/2022).

Baca juga: Polres Bangka Selatan Tangkap Satu Mucikari Prostitusi Online, Digerebek Saat Transaksi di Hotel

Baca juga: Kasus Asusila Terhadap Anak dan Perempuan, Kapolres Sampaikan Tentang Hukum Kebiri

Politikus Gerindra ini, menambahkan dengan kondisi ini, membuat masyarakat di Belitung kesulitan untuk mencari nafkah setiap hari dari hasil mencari pasir timah.

"Tentunya ini membuat masyarakat berpikir tebalik karena seharusnya G20 membawa dampak positif bagis dunia usaha, seperti UMKM  dan perhotelan serta kawan yang bergerak di travel. Tetapi ada masyarakat lain yang mengeluhkan terkait mata pencarian mereka," ungkap Beliandi.

Beliadi, juga menyampaikan berkaitan selama perhelatan G20 bakal disetop semua kegiatan tambang dan pembelian sawit, bakal membuat masyarakat yang bekerja di sektor tersebut bergejolak.

"Karena dari kegiatan masyarakat bekerja di bidang itu banyak yang cari sehari untuk makan sehari. Kami minta pemerintah harus bijak kesemua golongan masyarakat. Walaupun G20 harus tetap jalan, kegiatan ekonomi lain juga harus jalan," tegasnya.

Baca juga: Begini Kondisi Terkini Bayi yang Dibuang di Semabung Baru, Ini Ancaman Hukuman Buat Orangtuanya

Baca juga: Bripda Indri Reinata, Polwan Cantik Juara MTQ Polri Tingkat Nasional

Anggota DPRD dapil Belitung ini, mengharapkan jangan sampai dengan adanya perhelatan G20 membuat penambang dan petani menangis karena aktvitas razia disana sini dan panrik kelapa sawit tidak membeli sawit.

"Jadi ini kembali harus menjadi perhatian pemerintah  mereka harus hadir dan melindungi semua, semoga saran saya dapatnya langsung dari keluhan masyarakat, kami mengharapkan dapat segera terselesaikan dengan baik dan bisa membuat semua masyarakat bahagia kembali," harapnya.

(Bangkapos.com/Riki Pratama)