Berita Pangkalpinang
Jelang G20, Anggota DPRD Babel Ini Minta Jangan Ada Razia Tambang dan Beli TBS Sesuai Harga Provinsi
Anggota Komisi I DPRD Provinsi Bangka Belitung, Beliadi kembali menyuarakan terkait kondisi masyarakat di Kabupaten Belitung G20.
Penulis: Riki Pratama | Editor: nurhayati
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Anggota Komisi I DPRD Provinsi Bangka Belitung, Beliadi kembali menyuarakan terkait kondisi masyarakat di Kabupaten Belitung menjelang event Internasional Development Working Group (DWG) G20 pada 7 hingga 9 September 2022 di Belitung.
Ia mengaku, banyak menerima keluhan terkait susahnya masyarakat mencari nafkah dari sektor pertambangan timah dan pertanian/perkebunan.
"Untuk menjaga nama baik negara di mata dunia apa lagi menjelang G20 mendapat banyak keluhan masyarakat. Terutama dalam mencari nafkah, mereka susah karena ada razia tambang. Harga timah turun hingga susah menjual buah sawit, harga sawit turun begitu juga dengan komoditas sumber ekonomi masyarakat yang lain," kata Beliadi kepada Bangkapos.com, Selasa (6/9/2022).
Baca juga: Dilirik Pemprov Babel, Ini Keunggulan Pesawat N219 Nurtanio, Bisa Mendarat Dilandasan Tak Beraspal
Baca juga: Cuaca Hari Ini Sebagian Besar Wilayah Bangka Belitung Hujan Ringan Hingga Lebat
Politikus Gerindra ini, mengatakan melalui media, ia ingin menyampaikan terkait keluhan yang harus dapat diselesaikan segera oleh pemerintah daerah.
"Maka lewat media ini saya meminta dengan hormat Pj Gubernur Babel dan bapak kapolda agar mengimbau perusahaan sawit supaya on the track, membeli tandan buah segar, sesuai keputusan harga yang ditetapkan provinsi dan tidak melakukan razia pada tambang rakyat selama G20," pinta Beliandi.
Baca juga: Tim Gabungan Polres Pangkalpinang Temukan Penimbunan BBM Jenis Solar Sekitar 1 Ton
Baca juga: Bupati Bangka Selatan Berhasil Raih Penghargaan Indonesia Visionary Leader
Ia juga mengharapkan kepada PT Timah Tbk dan perusahaan smalter tidak menurunkan harga timah, untuk menghindari aksi demo dari masyarakat penambang dan petani selama G20 berlangsung.
"Jadi ada nama baik negara yang harus kita sama-sama jaga, karena tidak bagus jika selama G20 di mana-mana ada demo, di mana-mana bertebaran spanduk protes razia tambang, harga timah turun, sawit susah jual, harga sawit turun. Apa lagi saat ini pemerintah pusat juga sudah menetapkan kebijakan harga BBM yang naik cukup tinggi," ungkapnya.
Dikatakan Anggota DPRD Dapil Belitung ini, tidak menutup kemungkinan apabila kondisi ini terus terjadi bakal terjadi gejolak di tengah masyarakat.
"Tidak mustahil di tengah naiknya harga BBM himpitan ekonomi menimpa masyarakat menyebabkan aksi massa tidak bisa di bendung. Karena mereka perlu makan, sehingga saya meminta kepada Pj Gubernur Babel dan kapolda arif dan bijak mengendalikan situasi yang ada," harapnya.
(Bangkapos.com/Riki Pratama)