Bangka Pos Hari Ini
Keseleo Lidah Soal Amplop Kiai, Suharso Monoarfa DIpecat dari Ketum PPP
Pimpinan tiga Majelis DPP PPP telah melakukan musyawarah dan telah memutuskan mencopot Suharso Monoarfa sebagai Ketua Umum Partai.
Penulis: M Ismunadi CC | Editor: M Ismunadi
Usman pun memberkan mekanisme, penunjukkan Plt Ketum PPP.
Dimana, hal itu dilakukan dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP yang digelar di Serang, Banten.
Adapun, para Petinggi partai hadir dalam rapat tersebut.
“Musyawarah kerja nasional yan bertempat di Banten dihadiri oleh pimpinan majelis syari’ah, pimpinan majelis kehormatan, pimpinan majelis pertimbangan, pimpinan dan lembaga DPP PPP, Banom dan pimpinan wilayah dari 29 provinsi,” terang Usman.
Usman juga mengatakan, bahwa Suharso sedianya ingin menyatakan pengunduran diri dalam dalam acara Mukernas PPP tersebut.
Namun, hingga ditutupnya acara, Suharso tak memberikan respons dan konfirmasi perihal tersebut.
Sehingga, Majelis Partai memutuskan menunjuk Plt Ketum PPP.
“Kabarnya beliau mau mengundurkan diri, namun ditunggu hingga ditutupnya acara Mukernas tidak ada konfirmasi baik melalui
telepon, WhatsApp atau surat,” kata Usman.
“(Sehingga) diputuskan menunjuk Plt. Ketum PPP,” jelas Usman.
“Yang dikehendaki Majelis Partai agar ada pemberhentian, yang dikehendaki oleh Mukernas DPW, DPW itu ada relokasi reorganisasi, nah kan ketemunya sama,” jelas Arsul.
Salah satu sumber Tribun mengatakan, bahwa Mukernas PPP ini digelar guna mengganti posisi Suharso Monoarfa.
Dimana, sebelumnya kalangan di internal PPP mendesak Suharso mundur lantaran menyinggung soal ‘Amplop Kiai’ pada acara KPK, beberapa waktu lalu.
“Salah satunya soal itu (Amplop Kiai),” ucap sumber Tribun.
Dalam kegiatan pembekalan antikorupsi kepada para pengurus DPP PPP, Suharso Monoarfa menceritakan pengalaman pribadinya
saat berkunjung ke pondok pesantren besar, guna meminta doa dari beberapa kiai yang menurutnya juga kiai besar.
“Waktu saya Plt. Ini demi Allah dan Rasul-Nya terjadi. Saya datang ke kiai itu dengan beberapa kawan, lalu saya pergi begitu saja. Ya, saya minta didoain kemudian saya jalan. Tak lama kemudian saya dapat pesan di WhatsApp, “Pak Plt, tadi ninggalin apa gak untuk kiai?’” cerita Suharso.