Perjuangan El Tjandring

Rumah Singgah Pemkot PGK-BPJS Kesehatan Jadi Tempat Tinggal El dan Istri Selama Pengobatan (Part IV)

Selama masa pengobatan di Jakarta, El dan istrinya, Fylla tinggal di Rumah Singgah yang difasilitasi Pemerintah Kota Pangkalpinang

Penulis: Edy Yusmanto |
Istri El, Fylla
Jurnalis Bangka Pos El Tjandring (44) terbaring di ICU RS Fatmawati Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu. 

Edisi selanjutnya :

1. Nestapa Jurnalis Bangka Pos El Tjandring Melawan Kanker (Part I)

2. El Jalani Operasi Pengangkatan Kanker Di Ginjal Kanan (Part II)

3. El Buka Jalan Pasien MRI JKN-KIS Bangka Belitung Tak Perlu Ke Luar Kota (Part III)

BANGKAPOS.COM - Selama masa pengobatan di Jakarta, El dan istrinya, Fylla tinggal di Rumah Singgah yang difasilitasi Pemerintah Kota Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 

Rumah yang beralamatkan di Jalan Pasuruan No 19, Cikini Jakarta Pusat itu sudah ada sejak 2021.

Fasilitasnya lengkap, mulai dari tempat tidur, AC, ruang dapur  dan lainnya.

Rumah inilah yang menjadi menjadi tempat El dan Fylla menunggu hasil-hasil pemeriksaan hingga jadwal untuk kembali berjumpa dengan dokter.

Fylla tak bisa membayangkan berapa banyak biaya pengobatan dan penginapan yang harus dikeluarkan jika tidak ada rumah singgah yang disediakan Pemkot Pangkalpinang yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan ini.

Kondisi rumah ini pun nyaman, bersih, yang sudah dianggap Fylla seperti homestay.

Ada ruang dapur yang biasa ia gunakan untuk memasak makanan, dilengkapi serta kulkas untuk menyimpan kebutuhan makanan.

Kamar tidur dengan kasur bertingkat dan kasur sorong bawah itu menghiasi kamar-kamar rumah singgah.

Rumah putih berpagar itu sepertinya didesain seperti rumah pada umumnya, hanya saja ada beberapa kamar didalamnya diisi dengan banyak kasur-kasur.

Spanduk di depan bertuliskan "Rumah Singgah PGK, Fasilitas Bagi Keluarga Peserta BPJS dan Jamkesda, Masyarakat Kota Pangkalpinang Provinsi Bangka Belitung" menjadi bacaan bagi siapapun yang masuk area rumah. 

"Saya memang tidak bisa membayangkan seperti apa kami kalau tidak ada rumah singgah ini. Entah berapa biaya kos-kosan yang akan kami bayar di Jakarta kalau tidak ada rumah singgah," ujar Fylla.

Tidak hanya diberi tempat layak untuk beristirahat, Fylla dan El juga mendapatkan jatah makanan satu kali sehari di rumah singgah. 

Fylla mengaku hanya menyiapkan makan pagi dan malam. 

Dirinya baru akan memasak di dapur umum jika kangen pada masakan yang tak ada di Jakarta.

Meskipun satu kamar masih digabung dengan pasien lain, atau satu kamar diisi dengan dua hingga tiga kasur Sila menyebut hal tersebut bukanlah menjadi masalah.

Rumah singgah itu masih tetap nyaman baginya, WC yang disediakan juga ada banyak sehingga tidak rebutan antara satu pasien dan lainnya.

"Lokasi rumah singgah juga strategis dekat dengan rumah warga disini, mau beli apa-apa juga dekat. Hanya kebetulan rumah sakit yang dirujuk suami saya jauh, jadi kalau mau pemeriksaan atau ketemu dengan dokter agak sedikit jebol biayanya," kata Fylla.

Fylla mengucapkan banyak terimakasih kepada pemerintah kota Pangkalpinang yang telah menyediakan fasilitas senyaman rumah singgah yang ia diami selama kurang lebih empat bulan terakhir ini.

"Nyaman bener-bener nyaman, belum lagi pegawai yang ada disini itu sangat ramah, mereka sigap sekali kalau ada yang mendesak. Ada tujuh kamar dengan total 15 kasur, kadang penuh diisi pasien kadang sepi juga," sebutnya.

Khusus Warga Membutuhkan

Wali Kota Pangakalpinang Maulan Aklil (Molen) melalui Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang membuat sebuah rumah persinggah untuk masyarakat Kota Pangkalpinang yang sedang menjalani pengobatan di luar daerah.

Sedangkan Jakarta dan Palembang adalah rujukan terbanyak yang dituju pasien yang akan menjalani pengobatan keluar.

Kata Molen, rumah singgah itu bisa tercetus sebab berkaca dari pengalamannya yang kala itu masih tinggal di Palembang, kemudian banyak masyarakat Kota Pangkalpinang yang ingin menumpang di rumahnya sebab ingin melakukan pengobatan.

"Mungkin hanya ini yang bisa kami berikan, saya selaku kepala daerah membantu wargaku yang sedang sakit. Kenapa Jakarta dan Palembang karena di kedua daerah itulah rujukan BPJS yang paliing banyak," kata Molen.

Bahkan, Molen menyebut ia tak ingin rumah singgah yang menjadi tempat tinggal sementara itu sembarangan. Ia ingin rumah singgah dibuat senyaman mungkin sehingga yang sedang menjalani pengobatan bisa tenang.

"Jangan sampai yang sakit dirawat disana malah tambah sakit, saya ingin rumah itu dibuat senyaman mungkin, ada perawatnya yang jaga, ada satpamnya, ada ambulans yang juga siaga. Jadi betul-betul kita siapkan untuk meringankan dan membantu masyarakat kita yang membutuhkan," sebutnya.

Kedepan, kata Molen rumah singgah akan kembali ditingkatkan agar masyarakat yang sedang pengobatan betul-betul nyaman tinggal.

"Ke depan nanti akan kita tambah lagi kamarnya, saya ingin rumah singgah itu jadi seperti penginapan, homestay seperti itulah. Awalnya dulu waktu saya masih di Palembang banyak yang minta tolong mau tinggal di rumah saya, dari situlah saya belajar bagaimana supaya masyarakat kh ini tidak lagi kesusahan mencari tempat tinggal ketika mereka harus berobat ke luar," pungkasnya.

Hadirnya rumah singgah yang ada di Jakarta dan Palembang dari pemerintah Kota Pangkalpinang tidak luput dari kerja sama dengan BPJS Kesehatan.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pangkalpinang, dr. Rudy Widjajadi mengatakan rumah singgah memang bukan termasuk jaminan kesehatan oleh BPJS namun berkaloborasi dengan pemerintah daerah untuk memberikan layananan terbaik kepada peserta JKN.

"Yang penting kita bersinergi untuk yang terbaik didapatkan peserta JKN, jadi ketika melakukan pengobatan ke Jakarta atau Palembang tidak lagi perlu memikirkan akan menginap dimana. Untuk rumah singgah tidak termasuk manfaat jaminan kesehatan yang dijamin oleh BPJS Kesehatan sesuai Perpres 82 tahun 2018, dimana dapat dialokasikan oleh pemerintah daerah melalui APBD," tuturnya.

Biaya Rp1,3 Miliar Pertahun

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang dr. Masagus Hakim menyebut anggaran Rp1,3 miliar pertahun diperlukan untuk dua rumah singgah yang disediakan Pemkot Pangkalpinang di Palembang dan Jakarta.

Anggaran itu digunakan untuk oprasional perhari, mulai dari membayar listrik, makan sehari-hari pasien dan keluarga sebanyak dua orang, bayar kontrakan rumah, hingga membayar gaji petugas yang menjaga di rumah singgah.

"Anggaran yang kita siapkan untuk kedua rumah singgah yang ada di Palembang dan Jakarta itu sebesar Rp1,3 miliar pertahun. Untuk membantu masyarakat yang sedang menjalani pengobatan disana," sebutnya.

Kata Hakim, masyarakat Kota Pangkalpinang yang sedang menjalani pengobatan boleh tinggal di rumah singgah dengan syarat melampirkan fotocopy BPJS, fotocopy KTP pendamping, dan surat rujukan dari rumah sakit.

"Banyak sekali masyarakat yang meminta bantuan lewat Kesra dan kembali lagi nanti disposisinya ke Dinas Kesehatan, dari situ kita berpikir bagaimana caranya agar kita bisa membantu pasien tapi tidak hanya satu pasien saja. Tercetuslah rumah singgah yang juga merupakan ide dari pak Wali Kota," ujar Hakim.

Hakim menyebut, untuk rumah singgah di Jakarta dan Palembang bisa menampung hingga 15 pasien serta pendamping.

"Kalau yang di Palembang mirip seperti kos-kosan ada batasnya, untuk yang di Jakarta masih belum satu kamar masih digabung dua hingga tiga pasien. Dan ini harapan kita agar bisa kembali meningkat fasilitas yang ada di rumah singgah," tuturnya.

Hakim menyampaikan, rumah singgah memang diberikan cuma-cuma atau gratis untuk masyarakat yang memerlukan.

"Jadi tinggal bawa saja fotocopy surat rujukannya ke Dinas Kesehatan boleh langsung tinggal disana, dan tidak pernah kita batasi mau berapa lama. Karena pengobatan kita tidak akan pernah tau kapan selesai cepat atau lambat, hanya ini yang bisa dilakukan oleh Pemkot untuk membantu masyarakat yang membutuhkan," terangnya. (Bangka Pos/Edy Yusmanto)

Terima kasih kepada seluruh pembaca. Semoga tulisan ini bermanfaat. Penulis akan mengupdate selalu perkembangan kesehatan Jurnalis Bangka Pos El Tjandring. Mohon doa dan dukungan untuk kesembuhan Beliau. aamiin. 

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved