Perjuangan El Tjandring

Nestapa Jurnalis Bangka Pos El Tjandring Melawan Kanker (Part I)

PENULIS membagikan kisah nyata jurnalis Bangka Pos bernama El Tjandring (44) yang berjuang melawan kanker

Penulis: Edy Yusmanto |
Istri El, Fylla
Jurnalis Bangka Pos El Tjandring (44) terbaring di ICU RS Fatmawati Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu. 

PENULIS membagikan kisah nyata jurnalis Bangka Pos bernama El Tjandring (44) yang berjuang melawan kanker. Perjalanan panjang jurnalis kelahiran Kupang 29 Juni 1978 itu dimulai sejak 2021, disajikan berbagai edisi.

Semoga kisah yang penulis bagikan mulai dari  awal penyakit menyerang, proses pengobatan hingga dampak positif dari perjuangan El bagi masyarakat Bangka Belitung bisa menginspirasi kita semua.

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- PERJUANGAN El Tjandring (44) melawan penyakitnya belum usai.

Jika menghitung waktu maka pada Agustus 2022 ini El sudah hampir satu tahun bergelut dengan penyakit yang melumpuhkan tubuhnya. 

Kisah jurnalis Bangka Pos El melawan penyakitnya bermula saat El mengeluh nyeri seperti asam urat.

Beberapa bulan setelah itu, El merasa ada yang tak lazim pada otot-otot kakinya. 

Hari demi hari keanehan pada kaki El terasa lebih serius. 

Rasa sakit yang awalnya hanya dirasakan pada area pijakan kaki meluas hingga terasa ke paha, panggul, tulang belakang hingga memengaruhi nafas El. 

Upaya pengobatan mulai fokus dikerjakan meski El sudah tak mampu lagi berdiri sendiri.

El pun hanya bisa duduk di kursi roda.

Penderitaan El tak mereda, sakit pada kaki dan tulang belakangnya justru semakin menjadi-jadi.

Nafas El pun semakin sesak dan membuat keluarga semakin panik.

Berbekal kartu BPJS, El mencoba peruntungan mengobati penyakitnya. 

Tertatih turun naik mobil di atas kursi roda berobat ke Rumah Sakit Bakti Timah (RSBT) Pangkalpinang, tak membuat semangat El luntur. 

Ditemani istri tercinta selama enam bulan El harus pulang pergi berobat meski akhirnya dokter belum bisa memastikan apa penyakit yang diderita El. 

Pada titik ini, permasalahan lain muncul.

Semua bermula saat dokter yang menangani El membutuhkan hasil MRI atau magnetic resonance imaging sebagai pemeriksaan penunjang untuk mengetahui penyakit yang diderita El.

Ternyata untuk memeroleh layanan MRI ini tak semudah yang dibayangkan El.

Di Kota Pangkalpinang sebenarnya ada layanan MRI yang bisa digunakan masyarakat umum.

Hanya saja, BPJS sebagai lembaga penyelenggara kesehatan tidak menjalin kerjasama dengan sejumlah rumah sakit yang ada di Pangkalpinang kala itu.

Alhasil, langkah penanganan pengobatan El pun terhambat.

El yang ingin sembuh tak patah semangat, ia dan istri siap melakukan apa saja untuk mendapatkan kesehatan itu kembali.

Akan tetapi, mirisnya ada informasi yang membuat El justru semakin dibingungkan.

Jika El memilih melakukan MRI atas dasar keinginan sendiri, maka hasil MRI itu tidak bisa dijadikan rujukan atau dasar untuk tindak lanjut pengobatan El.

Ini membuat peserta BPJS Kesehatan seperti El sedih. 

Meski demikian El  tak menyerah.

Dengan kondisi yang sudah memprihatinkan, El bersama istri nekat terbang ke rumah sakit di Palembang untuk menjalani pemeriksaan MRI.

Antrean panjang pemeriksaan MRI selama dua bulan sia-sia.

Biaya dan energi sudah terbuang begitu saja, El tak kunjung mendapatkan jadwal hingga memutuskan kembali ke Pangkalpinang tanpa hasil yang nyata.

Dua bulan kemudian, tepatnya pada Senin (25/4) El mendapatkan jadwal pemeriksaan MRI tapi bukan di Palembang melainkan di RS Pertamina Jakarta.

Empat hari berselang atau pada Kamis (28/4), hasil pemeriksaan MRI El keluar.

El diduga mengalami penjepitan di lumbal (tulang belakang bawah), ada kerusakan di cervical (tulang belakang atas), sehingga terjadi kesalahan penanganan yang cukup lama.

Upaya langkah medis terus dilakukan El secara berkelanjutan hingga saat ini.

Istri El, Fylla tak tahu bagaimana jadinya jika proses pengobatan El tidak dibantu BPJS Kesehatan.

Proses pengobatan yang memerlukan biaya besar sudah diatasi BPJS.

Meski, sebagian lainnya harus tetap merogoh kocek pribadi.

Maka dari itu, Fylla mengucapkan terism kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan untuk kesembuhan El. 

Dia juga meminta doa agar perjalanan pengobatan suaminya bisa berjalan lancar. 

"Terima kasih BPJS Kesehatan dan semuanya, kami mohon doa agar suami sembuh," pinta Fylla. (Bangka Pos/Edy Yusmanto)

Bersambung edisi selanjutnya "El Jalani Operasi Pengangkatan Kanker Di Ginjal (Part II)"

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved