Pria Ini Diserang Buaya Saat Mencuci Timah di Lokasi Tambang, Begini Nasibnya
Pria Ini Diserang Buaya Saat Mencuci Timah di Lokasi Tambang, Begini Nasibnya
Penulis: Evan Saputra CC | Editor: Evan Saputra
BANGKAPOS.COM, BANGKA - Pria Ini Diserang Buaya Saat Mencuci Timah di Lokasi Tambang, Begini Nasibnya.
Seorang pria warga Dusun Rambat, Desa Sekarbiru, Kecamatan Parittiga, Kabupaten Bangka Barat diserang buaya di lokasi Tambang Timah di Dusun Jampan, Desa Kelabat, pada Sabtu (10/9/2022) sore.
Pria yang diketahui bernama Eka Sasmita Jaya (24), harus mendapatkan perawatan yang insentif dari tenang kesehatan Puskesmas Sekarbiru akibat serangan reptil ganas ini.
Puluhan jahitan dialami lelaki ini, usai bertarung dengan buaya saat sedang mencuci timah di kolong tersebut.
Beruntung dalam kejadian ini Eka bisa diselamatkan oleh rekannya dan langsung dilarikan ke puskesmas setempat.
Baca juga: Lebihkan Rp 500 Saat Isi BBM di SPBU Hasilnya Akan Lebih Banyak, Benarkah? Begini Kata Pertamina
Baca juga: Buruan, 7 Wilayah Ini Masih Adakan Pemutihan Pajak Kendaraan, Ada Diskon dan Hapus Denda
Informasi yang dihimpun Bangkapos.com, di Puskesmas Eka Sasmita Jaya saat itu sedang mencuci timah di kolong tak jauh dari lokasinya bekerja.

Saat itu, teman-teman sesama kerjanya melihat Eka sudah terbaring di pasir, sementara buaya yang belum diketahui ukurannya tersebut sudah tak ada lagi di lokasi.
Ibu Eka menangis saat anaknya yang terbaring lemas di bat Puskesmas yang ditangani tenaga medis. Ia tak kuasa melihat anaknya yang mendapatkan serang buaya itu.
Kepala Puskesmas Sekarbiru, Kecamatan Parittiga, Firly Prayuda mengatakan, kembali warga Dusun Rambat, Desa Sekarbiru diserang buaya di Jampan Desa Kelabat, Kecamatan Parittiga.
"Eka ini diserang seekor buaya saat dia bekerja di lokasi tambang. Dengan adanya ini sudah dua orang warga Desa Sekarbiru diserang buaya," kata Firly, di Puskesmas Sekarbiru, Sabtu (10/9/2022).
Eka mendapatkan luka yang serius di bagian kepala, bahu dan tangannya dan saat ini sedang dalam perawatan di Puskesmas.
"Kurang lebih 50 jahitan ada di bagian dagu, kepala, bahu sebelah kiri, dan lehernya," ucapnya.
Serang IRT Saat Mencuci
Sebelumnya, Seorang ibu rumah tangga (IRT), Sari'a (52) diserang buaya berukuran sekitar 3 meter saat memcuci pakaian di pemandian umum, Dusun Perumnas, Desa Sekarbiru, Kecamatan Parittiga, Kabupaten Bangka Barat, Senin (5/9/2022) pagi.
Baca juga: Saat Kapolri Tertawa Beberkan Ucapan Ferdy Sambo yang Mengakui Kebohongannya
Baca juga: Kisah TKW Cantik Layani Majikan di Taiwan hingga Malam, Diminta Lakukan Hal Ini
Kondisi Sari'a cukup mengkhawatirkan usai mendapat serangan buaya tersebut.
IRT itu mengalami luka robek di tangan sebelah kiri dan patah tulang.
Hal ini membuat perempuan 52 tahun tersebut terpaksa harus dibawa ke Puskesmas setempat guna mendapat perawatan.
Jumli (54) suami Sari'a mengaku baru mengetahui istrinya diserang buaya usai ia berangkat bekerja.
Mendapatkan kabar itu ia langsung bergegas pulang dan menuju ke puskesmas.
"Saya baru tahu saat berada di lokasi bekerja. Dikabarkan istri saya diserang buaya, pada saat mencuci pakaian di pemandian umum. Dan saya langsung bergegas pulang," kata Jumli, saat ditemui di Puskesmas Sekarbiru, Parittiga.
Dirinya tidak mengetahui pasti ukuran buaya tersebut. Namun yang jelas dikatakannya buaya yang berada di pemandian tersebut sering mengganggu manusia.
"Diperkirakan besar buaya itu. Sering mengganggu manusia. Sebelumnya juga ada warga Perumnas diserang buaya ini. Untuk itu kami berharap biaya itu seger ditangkap agar tidak memakan korban lagi," ujarnya.
Sari'a warga Dusun Perumnas, Desa Sekarbiru, Kecamatan Parittiga, Kabupaten Bangka Barat, mendapatkan perawatan intensif di Puskesmas setempat, Senin (5/9/2022) (Bangkapos.com/Yuranda)
Puluhan Jahit
Menjalani perawatan, Sari'a mendapat puluhan jahit di bagian tangan kirinya usai diserang buaya air tawar di pemandian umum bekas tambang timah.
Bukan hanya jahitan, dua bagian tangan kiri Sari'a juga mengalami patah tulang. Diketahui buaya tersebut menyambar Sari'a saat ia sedang berada di dalam air. Dirinya sempat melawan saat reptil ganas itu menyerangnya, hingga akhirnya selamat.
Ahmad Nugroho perawatan yang menangani Sari'a di Puskesmas Sekarbiru, mengatakan jahit yang dialami Sari'a usai diserang buaya itu diperkirakan puluhan jahit. Selain jahit, tangan kiri Sari'a juga patah.
"Kalau untuk pastinya sudah lupa. Tapi, kalau seingat saya 50-an jahitan yang dialami Sari'a dan tangan kirinya juga patah dua bagian, saat ini sudah pulang kerumahnya," kata Ahmad Nugroho, Senin (5/9/2022).
Dua Kali Serang Warga
Ternyata tak hanya Sari'a yang diserang buaya di pemandian umum tersebut.
Diketahui di lokasi tersebut sudah dua kali terjadi, pertama beberapa waktu lalu seorang pria sedang mandi menjelang magrib diterkam buaya.
Akibat kejadian itu pria tersebut mendapat luka di kaki hingga bokongnya dan dikabarkan selamat.
Sementara pada Senin (5/9/2022), Sari'a ibu rumah tangga ini mendapat serangan serupa dan mengalami luka robek di bagian tangan kiri dan remuk.
Usai menyerang Sari'a buaya itu sempat muncul di lokasi kejadian. Lokasi yang merupakan lokasi bekas tambang yang dijadikan tempat pemandian umum masyarakat setempat.
Kepala Dusun Perumnas, Desa Sekarbiru, Ayat Imran mengatakan, akibat serangan buaya itu, Sari'a yang mengalami sejumlah luka, di tangan kirinya dan langsung dilarikan ke Puskesmas setempat untuk mendapatkan perawatan insentif.
"Memang benar, ada warga saya dihantam buaya pagi tadi. Begitu dapat informasi, kami langsung melakukan pengecekan ke lokasi terus dirujuk ke Puskesmas Sekarbiru. Kami lihat sendiri tangannya patah dan bersimbah darah, " kata Ayat Imran di lokasi serangan buaya, Senin (5/9/2022).
Ke depan pihaknya bakal memasang papan informasi terkait imbauan untuk dilarangan beraktivitas di lokasi tersebut. Lantaran, lokasi itu juga kerap di mandikan oleh masyarakat setempat.
Baca juga: Inilah 6 Kejanggalan Dugaan Pelecehan yang Dilakukan Brigadir J ke Putri Candrawathi Diungkap LPSK
Terlebih lagi, lokasi itu menjadi tempat anak-anak mandi dan bermain air. Untuk itu Ia sangat meminta masyarakat tempat tersebut jangan lagi di mandikan.
"Jadi, untuk yang akan datang kami himbau masyarakat terutama untuk anak-anak yang sering mandi di sini akan kami larang. Kami dari Pemerintah Sekarbiru akan memasang plang (papan) secepatnya, agar masyarakat tidak mandi, mencuci atau memancing," ucapnya.
(Bangkapos.com/Yuranda)