Inilah Cara Terbaik Orang Tua Mendidik Anak Agar Tak Nakal dan Berbuat Jahat Kata dr Aisah Dahlan
Inilah cara terbaik orang tua mendidik anak agar tak nakal dan berbuat jahat menurut dr Aisah Dahlan.
Penulis: Widodo |
BANGKAPOS.COM -- Orang tua merupakan pendidikan pertama anak.
Tumbuh kembang anak di masa kecil sangat ditentukan bagaimana orangtua mendidiknya.
Jika penididikan dari orang tua kurang tepat maka bisa menyebabkan anak tersebut kurang ajar.
Begitupun dalam halnya ketika melakukan kesalahan, orangtua harus pandai bagaimana cara menegur dan menyuruh anak.
Sejatinya seorang anak wajib berbakti kepada orang tua dan menuruti ketika orang tua menyuruh sesuatu.
Baca juga: Ririn Dwi Ariyanti Saat Berhubungan dengan Aldi Bragi, Tak Pernah Disentuh Dalamnya, Cuma Pura-pura
Baca juga: Ketika Bobby Nasution Teriaki Pria Bertato di Jl Dr Mansyur: Hei ke Sini Kau, Kau Preman di Sini?
Baca juga: Bacaan Doa Ketika Turun Hujan, Hujan Lebat dan Petir Lengkap dengan Artinya
Baca juga: Ketua DPRD Lumajang Tak Hafal Sila ke-4 Pancasila, Anang Ahmad Syaifudin Mundur dari Jabatannya
Baca juga: Sejumlah SPBU Pangkalpinang Batasi Pembelian BBM, Pertalite Maksimal Rp 300.000, Ini Aturannya
Tidak membantah dan bersikap kurang ajar kepada orang tua.
Kadang, teguran orangtua seolah tidak didengar dan perintah orang tua tidak segera dilaksanakan.
dr Aisah Dahlan menyarankan kepada orang tua sebelum menegur anak sebaiknya membuat peraturan terlebih dahulu.
Tersinggung dan tersentuh pada hakekatnya sama, terkena.
Cuma kalau tersinggung goncangannya luar bisa tetapi kalau tersentuh tidak ada goncangan tetapi lembut.
Hal itu dia beberkan dalam video di kasnal YouTube YouTube Rumil Al- hilya yang dilansir Bangkapos.com pada Selasa, 13 September 2022.
"Banyak saya lihat orang tua menegur anak, tetapi anaknya bingung. Apa salahku bunda?. Itu terjadi sebenarnya karena kita belum memberi peraturan. Misalnya menegur anak buang sampah sembarangan.
Kalau kita tidak pernah kasih tau jangan buang sampah sembarangan bingung dia," ungkap dr Aisah Dahlan.
Jadi intinya harus terlebih dahulu kita beri peraturan, kalau belum kita kasih tau maka anak bingung.
Baca juga: dr Aisah Dahlan Ingatkan Orang Tua Perhatikan Saat Anak Perempuan Bicara, Inilah Alasannya
Baca juga: Meski Sederhana, Ucapan Istri Seperti Ini Bisa Menusuk ke Hati Suami, Ini Penjelasan dr Aisah Dahlan
Baca juga: 7 Tersangka Kasus Perintangan Penyidikan Ferdy Sambo Kini Ditangani 43 Jaksa, Ini Daftar Sambo Cs
Baca juga: 10 Doa Mendatangkan Rezeki dan Kesuksesan Dalam Hidup, Termasuk Dimudahkan Rezeki sebelum Aktivitas
Baca juga: Kisah Aidah, TKW yang Pernah Jadi Kuli Bangunan di Arab Saudi, Awal Mulanya Seperti ini
"Makanya kalau kita mau mengeur kita orangtua harus mengigat dulu pernah kasih tau ngak yah," paparnya.
dr Aisah menjelaskan kita juga tidak boleh membuat label kepada anak.
"Misalnya kamu bodoh, kamu bandel, kamu nakal, kamu jorok, kamu pencuri, kamu penakut ini namanya membuat label, labelnya negatif.
Itu di otaknya anak langsung tertanam itu sangat berbahaya, kalau ibunya bilang anak langsung merekam, karena ibu melahirkan," jelas dr Aisah Dahlan.
Seorang anak selalu berharap siapapun yang mengatai dia tapi berharap ibunya membela dia.
Tetapi kalau ibu yang berbicara, hancur dia tidak lagi ada pegangan lagi.
Maka dia akan mudah mengarah ke yang lebih nakal bahkan berbuat kejahatan lantaran orang tuanya saja sudah tak peduli dan melebelnya yang negatif.
Ingat akhlak anak sama dengan akhlak seorang ibu.
Terus bagaimana kalau sudah terlanjur, orang tua jangan meratapi dan merasa bersalah, itu harus diganti dengan rasa kurang.
Karena kalau rasa bersalah akan berbahaya, buat kita sakit dan paling parah lama-lama menyalahkan Allah.
Tetapi kalau rasa kurang itu bisa diisi.
Diktakan dr Aisah Dahlan di zaman milenial sekarang ini memang berbeda di zaman dulu yang banyak mengadopsi gaya kolonial.
Sehingga wajar banyak keliru dalam pola asuh anak.
"Jangan segan-segan orang tua untuk meminta maaf kepada sang anak apabila orangtua melakukan kesalahan," ucapnya
Hal itu akan direkam oleh anaknya dan mereka akan melakukan hal yang sama.
"Nanti anaknya melunjak. ngak itu karena kata-kata kita omongan kita masuk ke telinga anak jalan di badan," ungkapnya.
Harus Dibedakan atau pribadi anak dengan perilakunya.
Kalau perilaku bisa saja salah, tetapi kalau pribadi anak senantiasa baik.
Terus bagaimana menegur anak agar tidak tersinggung menurut dr Aisah Dhalan ada teknik sangat efektif.
Namanya teguran satu menit.
Baca juga: Tips Menumbuhkan Rasa Cinta Suami dan Istri yang Harus Diketahui Menurut dr Aisah Dahlan
Baca juga: Terungkap Alasan Kenapa Anak Laki-laki Sering Berbohong, Begini Solusinya Kata dr Aisah Dahlan
Baca juga: Kisah Ciana TKW di Taiwan Mau Pulang ke Indonesia, Tak Disangka Majikan Ucap Perkataan Seperti Ini
Baca juga: 5 Bacaan Doa Agar Terlihat Cantik dan Bercahaya, Aura Wajah Terpancar Setiap Hari
Baca juga: Inilah Sosok Erina Gudono, Kekasih Kaesang yang Ternyata Miliki Sederet Prestasi Membanggakan
"Menegur anak-anak tidak usah lama-lama bu, itupun dibagi setegah menit menegur perilaku yang keliru, kemudian setengah menit puji perilaku anak sebagai perilaku yang baik," ucapnya
Label yang kita berikan kepada anak akan terekam terus melalui sistem saraf.
"Contoh kita pernah menyebut anak kita pemalas, dulu, itu terekam tersu apalagi kita sampaikan ketika si anak di umur tiga tahun itu adalah golden pariot, perkembangan otaknya sangat kuat," bebernya.
kata dr Aisah Dahlan sebetulnya si anak cerdas, tetapi karena kita bilang pemalas, maka dia pemalas betul, karena terekam di kepalanya.
"Kata ibunya saya tidak pernah bilang dia pemalas lagi. Rupanya omongan kita yang pertama itu sangat membekas.
Untuk itu kita lakukan empat hal, pertama Maafkan diri, kedua minta ampun, ketiga maafkan anak, dan keempat kita minta maaf," pungkas dr Aisah Dahlan.
(Bangkapos.com/Widodo)