Berita Pangkalpinang
Ada Event FMF, Pelaku UMKM di Kawasan Alun-alun Akui Sepi Pembeli, Minta Akses Jalan Jangan Ditutup
Pelaksanaan event FMF yang digelar Pemerintah Kota Pangkalpinang di Kawasan Alun-Alun Taman Merdeka (ATM), Rumah Dinas Walikota
Penulis: Sela Agustika | Editor: nurhayati
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Pelaksanaan event FMF yang digelar Pemerintah Kota Pangkalpinang di Kawasan Alun-Alun Taman Merdeka (ATM), Rumah Dinas Walikota, dan Taman Wihelmina Park ini disambut antusias oleh pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan masyarakat.
Namun penyelengaraan event ini juga memberi dampak penurunan penjualan bagi pelaku UMKM yang sebelumnya sudah menetap di kawasan pinggir ATM kota Pangkalpinang.
Hal ini dikarenakan adanya penutupan akses jalan sehingga menyebabkan para pelanggan kesulitan untuk mendatangkan tenan lokasi para pedagang.
Muhammad Yusuf, satu diantara pedagang yang menjual aneka pempek dan tekwan ini merasa imbasnya sepi pembeli dengan adanya event FMM ini.
Baca juga: Jadi Pengedar Sabu di Sungailiat, Pria asal Jawa Timur Dibekuk Tim Gradak Polres Bangka
Baca juga: Sejumlah Makam Tua di Belitung Dirusak Orang Misterius, Batu Nisan Dicabut
Ia menyebut, penjualan dagangannya yang biasanya mencapai 10 kilogram tekwan perhari ini, justru menurun hingga setengah dari hari biasanya.
"Ya sebenarnya ada event kaya gini tidak masalah, tetapi kita minta akses jalan ke kita dibuka jangan ditutup kayak gini karena orang-orang tidak bisa lihat jualan kita dan pelanggan kita yang biasanya langanan juga bilang susah muter-muternya karena akses jalan ini ditutup," keluh Yusup kepada Bangkapos.com, Jumat (16/9/2022).
Baca juga: Stok Bapok Dipastikan Aman, Disperindag Awasi Ulah Pedagang dengan Alasan BBM Naik
Baca juga: Kasus Dugaan Korupsi Para Pimpinan DPRD Babel, Pengaruhi Elektabilitas Parpol di Pemilu
Ia berharap jika event ini diselengarakan akses jalan bagi pengunjung untuk melintasi pedagang di ATM juga dibuka.
Senada sepinya pembeli selama event FMF jni digelae juga diakui oleh pedagang es Jeruk dan Jasuke, Budi. Ia menyebutkan biasanya bisa menjual puluhan cup es atau jasuke ini drastis menurun hingga setengahnya.
"Sepi sekali jualan kita ada event ini, menurun drastis lah, hampir setengahnya, pertama karena kan akses jalannya ditutup jadi orang-orang sudah males muternya," ucap Budi.
Ia meminta agar akses jalan ini bisa merata dibuka sehingga para pengunjung juga bisa turut melihat langsung dagangannya.
(Bangkapos.com/Sela Agustika)