Ditagih Utang, Emak-emak Ini Malah Minta Izin Cium Debt Collector Kalau Mau DIbayar

Emak-emak itu beralasan harus mencium sang debt collector baru mau memberikan tagihannya.

Penulis: Nur Ramadhaningtyas | Editor: Teddy Malaka
pontas.ID
Tagihan 

"Endi mak setorane, Mak? [Mana setorannya, Bu]," ujar sang debt collector.

Emak-emak itu pun langsung mengatakan keinginannya yang membuat sang penagih hutang kelimpungan.

"Ora, gah, pokoke tak ambung sek. [Tidak, enggak mau, pokoknya saya cium dulu]," kata emak-emak itu.

Mendengar permintaan itu sang penagih utang langsung menepis permintaan emak-emak didepannya.

"Ngawur, mosok ngambung inyong? [Ngawur, masak cium saya]," kata si tukang tagih.

Percakapan pun semakin sengit, emak-emak itu masih dengan pendiriannya.

Ia tak bercanda mengatakan permintaan itu.

"Ora ngawur-ngawuran. [Tidak ngawur-ngawur]," jawab si emak-emak.

Emak-emak itu pun mengungkap bahwa sang penagih hutang pernah menyebar fitnah tentangnya.

Syarat itu rupanya sebagai upaya balas dendam. " Kowe wes mitnah aku, aku garek balese koyok kuwi. [Kamu sudah memfitnah aku, aku balas seperti itu]," kata emak-emak itu.

Melihat kegigihan itu, teman sang penagih utang yang juga berada di tempat itu turut tangan.

Ia kemudian memohon emak-emak itu utuk segera membayar kewajibannya.

"Ojo guyonan. [Jangan bercanca]," kata teman sang penagih utang.

"Aku ora guyonan, Om. [Aku tidak bercanda, Om]." jawab emak-emak itu lagi.

Pusing menyikapi permintaan emak-emak, sang penagih utang kembali menegaskan bahwa setorang emak-emak itu haru dibayar.

"Lha iki setorane piye Mak? [Lha ini setoranya bagaimana Bu?]," tanya sang penagih utang.

(Bangkapos.com/Nur Ramadhaningtyas)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved