Berita Pangkalpinang

13 Balita di Pangkalpinang Dapat Pengawasan, Terindikasi Stunting  

Belasan bayi di bawah lima tahun (Balita) di Pangkalpinang mendapatkan pengawasan ketat pemerintah kota setempat setelah terindikasi stunting

Penulis: Cepi Marlianto |
BKKBN
Ilustrasi anak stunting dengan anak tumbuh normal. 

Kemudian menerapkan pola makan yang sehat dengan gizi yang seimbang ini perlu dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari. Menerapkan pola asuh yang baik, dimana keluarga sebagai tempat pertama tumbuh kembang anak.

Mulai dari pemenuhan gizi saat hamil, serta memeriksakan kandungan empat kali selama masa kehamilan. Pemberian hak anak untuk mendapatkan kekebalan melalui imunisasi.

Pihaknya juga saat ini telah bekerjasama dengan Kementerian Agama setempat untuk melakukan pemeriksaan calon pengantin. Dengan harus melakukan pemeriksaan kesehatan pranikah.

“Pemberian ASI kepada bayi sejak dilahirkan sampai bayi berusia enam bulan, atau disebut dengan pemberian ASI eksklusif juga sangat penting,” ujar Hakim

Lalu, sanitasi dan kebersihan air. Dimana sanitasi yang buruk  mendekatkan anak pada risiko ancaman penyakit infeksi pada balita seperti diare dan cacingan yang dapat mengganggu proses pencernaan dalam proses penyerapan nutrisi, jika kondisi ini terjadi dalam waktu yang lama dapat mengakibatkan masalah stunting. Untuk itu, perlu membiasakan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, serta tidak buang air besar sembarangan.

“Terpenting edukasi kepada para orang tua maupun calon orang tua, yang harus diberikan edukasi sejak dini mengenai pentingnya pemenuhan gizi yang baik saat hamil,” tegasnya. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

 

Sumber: bangkapos.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved