Batal Kaya Mendadak, Misteri Rp14 Triliun Masuk Rekening Honorer Terungkap, BNI dan PPATK Buka Suara
Batal Kaya Mendadak, Misteri Rp14 Triliun Masuk Rekening Honorer Terungkap, BNI dan PPATK Buka Suara
BANGKAPOS.COM - Seorang pegawai honorer di Kabupaten Buol berinisial NS bak batal kaya mendadak.
Pasalnya, misteri uang Rp14 Triliun yang masuk rekening BNI milik NS akhirnya terungkap.
BNI dan PPATK juga telah buka suara terkait catatan uang masuk senilai RP14,8 triliun yang ada di buku rekening pegawai honorer ini.
Adapun NS adalah seorang sehari-hari ia bekerja sebagai pegawai honorer Sekretariat DPRD Buol.
Pada buku tabungan milik NS, saldo terakhir menunjukkan angka 14.885.530.818.456.
Berikut fakta-fakta wanita dapat transferan Rp 14 triliun dihimpun dari TribunPalu.com, Selasa (27/9/2022):
Kronologi kejadian
Kejadian bermula saat NS dan dua rekannya hendak mengurus pencarian Bantuan Subsidi Upah (BSU).
Diketahui sebelumnya, bagi penerima BSU wajib memiliki rekening bank.
NS memutuskan memakai rekening BNI lamanya untuk pencarian dana BSU.
Namun rekening yang dibuat empat tahun lalu itu mati karena terakhir dipakai pada 2020.
Sehingga NS perlu menyetor uang sebanyak Rp 100 ribu agar rekeningnya kembali aktif.
NS mendatangi cabang BNI pada Rabu (21/9/2022) kemarin.
Sehari setelahnya, NS baru dibuat terkejut saat melihat total saldo yang tercetak di buku tabungan menyentuh angka Rp 14 triliun.
NS lantas memberi tahu suaminya.
Ia juga sempat memperlihatkan isi buku tabungannya ke rekan kerja di lingkungan DPRD Buol.
Baca juga: Sopir, Satpam, hingga OB Ini Tak Masuk Dalam Hasil Pendataan Honorer 2022 : Kami Minta Keadilan
Baca juga: Ada Kode DORM di Buku Rekening Honorer yang Dapat Transferan Uang Rp14 Triliun, Artinya Terungkap
Baca juga: Pegawai Honorer Kaya Mendadak, Niat Hati Urus BSU ke Bank, Eh Uang Rp14 Triliun Masuk ke Rekeningnya
Kesaksian Sekwan DPRD Buol
Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Buol, Munawir A Nouk membenarkan kejadian ini.
Ia bahkan memastikan angka yang tertulis di buku tabungan bukan rekayasa dari NS sendiri.
"Itu benar Pak, bukan rekayasa. Pemiliknya juga kaget, apalagi kami," jelas Munawir.
Munawir melanjutkan ceritanya, setelah mengaktifkan kembali, akun rekening milik NS tidak bisa digunakan transaksi.
Termasuk pengambilan uang lewat mesin ATM.
Pada akhirnya, NS ditemani rekan-rekannya melapor ke pihak bank serta polisi untuk menyelesaikan persoalan transferan sebanyak Rp 14 triliun tersebut.
Informasi tambahan, dalam buku tabungan milik NS terdapat keterangan dormant yang disingkat DORM.
Hal ini berarti akun rekening milik NS non-aktif sehingga tidak bisa melakukan transaksi.
BNI dan PPATK Buka Suara
Pemimpin Wilayah 11 Bank BNI Sulawesi Tengah, Gorontalo, dan Maluku Utara (Suluttenggomalut), Lodewyck ZS Pattihahuan memberikan penjelasan terkait kejadian ini.
Lodewyck membenarkan adanya pencetakan buku tabungan dengan nominal saldo yang tidak wajar.
Lodewyck menegaskan, bahwa adanya isu mengenai masuknya dana sebesar Rp14 triliun ke rekening BNI milik salah satu honorer yang bekerja di Kantor DPRD Kabupaten Buol, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) adalah kesalahan mesin percetakan.
Pihaknya sudah mendapat laporan dari NS dan langsung melakukan perbaikan.
Langkah tersebut guna mengatasi perbedaan nominal yang tertera dalam buku tabungan dengan sistem bank.
"Kami mohon maaf atas ketidaknyamannya, kami melakukan perbaikan," ucap Lodewyck.
Terakhir Lodewyck menegaskan, pelayanan kepada nasabah tetap berjalan normal sebagaimana biasanya.
Nasabah juga diminta tidak khawatir terkait kejadian ini.
"Nasabah dapat terus bertransaksi dengan nyaman dan aman di seluruh outlet di seluruh digital channel services Bank BNI," tutup Lodewyck.
Sementara itu, Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana menjelaskan bahwa aliran dana misterius Rp14 triliun yang masuk ke rekening seorang staf honorer di kantor Sekretariat DPRD Kabupaten Buol, hanyalah kesalahan sistem.
“PPATK sudah menelusuri dan ternyata itu salah cetak. Sudah diperbaiki dan hak nasabah tetap dipenuhi,” kata Ivan Yustiavandana saat dihubungi, Selasa, 27 September 2022.
Ivan Yustiavandana mengatakan saat ini kesalahan sistem tersebut sudah ditangani oleh Bank Negara Indonesia (BNI).
(*/ Bangkapos.com )
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul FAKTA Honorer di Kabupaten Buol Rekeningnya Masuk Rp14 Triliun saat Urus BSU, BNI Sebut Salah Cetak