Pertamax Turun Harga Ikut Tren Minyak Dunia, Pertamina Ungkap Alasan Pertalite Masih Rp10 Ribu
Berdasarkan perhitungan, pada periode September lalu untuk produk Gasoline (bensin) yakni Pertamax Series mengalami penyesuaian turun harga...
BANGKAPOS.COM -- PT Pertamina (Persero) menurunkan harga bahan bakar minyak ( BBM ) nonsubsidi jenis Pertamax, Sabtu (1/10/2022).
Diketahui, harga semula Pertamax mencapai angka Rp 14.500.
Mulai Sabtu (1/10/2022), Pertamax turun harga menjadi Rp 13.900
Harga BBM ini sudah mulai berlaku sejak Sabtu (1/10/2022) lalu.
Adapun penurunan harga ini sesuai Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
Baca juga: Setelah Siksa Lesty Kejora, Rizky Billar Datangi Istri Tak Berdaya di RS, Datang Naik Mobil Mewah
Baca juga: Kisah Bocah 11 Tahun Lihat Orangtua Terinjak-injak, Kehilangan Ayah dan Ibu dalam Tragedi Kanjuruhan
Baca juga: Bacaan Doa Senin Pagi, Bisa Melancarkan Segala Urusan Dunia Akhirat dan Terhindar dari Musibah
Baca juga: Mahasiswa Ini tak Sadar Jadi Tontonan, Lakukan Kegiatan Asusila di Toilet, Endingnya Bikin Malu
Baca juga: Karyawan Bongkar Awal Mula Billar Siksa Lesty, Ternyata Gegara Salah Bawa HP, Ada Chat Mesrakah?
Alasan Harga Pertalite Tak Turun
Harga Pertamax turun, harga Pertalite justru stagnan di harga Rp 10 ribu per liter.
Menanggapi hal itu, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menegaskan untuk harga Pertalite memang tidak mengalami penurunan.
Pasalnya, Pertalite merupakan BBM bersubsidi, yang harga jualnya diatur oleh Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Pertamina hanya operator. Untuk harga jual BBM Subsidi (Pertalite), harus melalui penentuan harga oleh regulator," ucap Irto, dikutip dari Tribunnews.
Ikut Tren Minyak Dunia
Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga jual jenis bahan bakar umum (JBU) atau BBM non subsidi, yakni Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Perta Dex.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menjelaskan harga BBM non subsidi akan terus disesuaikan mengikuti tren harga rata-rata publikasi minyak yakni Mean of Platts Singapore (MOPS) atau Argus.
“Berdasarkan perhitungan, pada periode September lalu untuk produk Gasoline (bensin) yakni Pertamax Series mengalami penyesuaian turun harga, sedangkan untuk produk Gasoil (diesel) Dexlite dan Perta Dex penyesuaiannya naik harga. Seluruh penyesuaian harga berlaku mulai tanggal 1 Oktober,” jelas Irto.
Baca juga: Luna Maya Kenakan Tank Top, Harganya Fantastis, Dibanderol Rp15 Juta, Nggak Aman Buat Kaum Rebahan
Baca juga: 5 Bacaan Doa Agar Terlihat Cantik dan Bercahaya, Aura Wajah Terpancar Setiap Hari
Baca juga: Gegara Ini Aparat Kepolisian Nekat Tembakan Gas Air Mata Saat Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang
Baca juga: Tragis, Bocah Palestina Berusia 7 Tahun Meninggal Dunia saat Dikepung Pasukan Israel
Baca juga: Bacaan Doa Menghilangkan Pikiran Kotor, Kendalikan Nafsu dan Bersihkan Jiwa
Untuk Pertamax Turbo (RON 98), terdapat penyesuaian harga menjadi Rp 14.950 dan untuk Pertamax (RON 92) menjadi Rp 13.900. Sedangkan untuk Dexlite (CN 51), terdapat penyesuaian harga menjadi Rp 17.800 dan Perta Dex (CN 53) harganya menjadi Rp 18.100 per liternya.
Harga ini berlaku untuk provinsi dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen seperti di wilayah DKI Jakarta.
“Seluruh harga baru ini sudah sesuai dengan penetapan harga yang diatur dalam Kepmen ESDM No. 62/K/12/MEM/2020 tentang formulasi harga JBU atau BBM non subsidi. Pertamina juga terus berkomitmen untuk menyediakan produk dengan kualitas yang terjamin dengan harga yang kompetitif diseluruh wilayah Indonesia,” lanjut Irto.
Mengenai adanya perbedaan penyesuaian harga pada produk Pertamax Series dan Dex Series, Irto menjelaskan bahwa hal ini diakibatkan oleh kondisi energi global, salah satunya adalah geopolitik di Eropa Timur.
Kondisi ini menyebabkan tingginya permintaan produk bahan bakar gas di seluruh dunia, dan salah satu substitusi produk bahan bakar gas adalah bahan bakar diesel yang harganya mengacu kepada MOPS Kerosene.
“MOPS Kerosene ini menjadi acuan harga untuk bahan baku produk diesel. Tingginya permintaan dan terbatasnya bahan baku membuat harganya menjadi tetap tinggi, meskipun harga minyak dunia trennya menurun,” tukasnya.
Baca juga: Penjelasan Dokter soal Kondisi Lesti Kejora, Alami Cidera Kepala Setelah KDRT?
Baca juga: Sederet Foto saat Kericuhan Suporter usai Arema vs Persebaya yang Berakhir dengan Skor 2-3
Baca juga: Lagi Nikita Mirzani Ejek Najwa, Sebut Menjilat Ludah Sendiri, Imbas Laporkan Peretasan Akun Narasi
Baca juga: Hukuman Berat Menanti Singo Edan Setelah Arema FC vs Persebaya Surabaya Berujung Kericuhan Aremania
Baca juga: Dahsyatnya Amalan Astaghfirullah Wa Atubu Ilaih, Sering Dibaca Nabi, Bisa Dibaca 3 Kali Sehari
Baca juga: Bacaan Doa Menghilangkan Pikiran Kotor, Kendalikan Nafsu dan Bersihkan Jiwa
Daftar Harga BBM non-subsidi
Berikut ini daftar terbaru harga BBM non-subsidi terutama di Pulau Jawa dan Bali:
1. Provinsi DKI Jakarta
Harga terbaru Pertamax: Rp 13.900
Harga terbaru Pertamax Turbo: Rp 14.950
Harga terbaru Dexlite: Rp 17.800
Harga terbaru Pertadex: Rp 18.100
2. Provinsi Banten
Harga terbaru Pertamax: Rp 13.900
Harga terbaru Pertamax Turbo: Rp 14.950
Harga terbaru Dexlite: Rp 17.800
Harga terbaru Pertadex: Rp 18.100
3. Provinsi Jawa Barat
Harga terbaru Pertamax: Rp 13.900
Harga terbaru Pertamax Turbo: Rp 14.950
Harga terbaru Dexlite: Rp 17.800
Harga terbaru Pertadex: Rp 18.100
4. Provinsi Jawa Tengah
Harga terbaru Pertamax: Rp 13.900
Harga terbaru Pertamax Turbo: Rp 14.950
Harga terbaru Dexlite: Rp 17.800
Harga terbaru Pertadex: Rp 18.100
5. Provinsi DI Yogyakarta
Harga terbaru Pertamax: Rp 13.900
Harga terbaru Pertamax Turbo: Rp 14.950
Harga terbaru Dexlite: Rp 17.800
Harga terbaru Pertadex: Rp 18.100
6. Provinsi Jawa Timur
Harga terbaru Pertamax: Rp 13.900
Harga terbaru Pertamax Turbo: Rp 14.950
Harga terbaru Dexlite: Rp 17.800
Harga terbaru Pertadex: Rp 18.100
7. Provinsi Bali
Harga terbaru Pertamax: Rp 13.900
Harga terbaru Pertamax Turbo: Rp 14.950
Harga terbaru Dexlite: Rp 17.800
Harga terbaru Pertadex: Rp 18.100.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com