Larangan Ekspor Timah, Asing Lirik Babel, Pengusaha Lokal Diminta Bangun Konsorsium
Investor mulai melirik Bangka Belitung untuk membangun pabrik hilirisasi timah. Ada beberapa sudah menjajaki komunikasi.
Penulis: Teddy Malaka CC | Editor: Teddy Malaka
"Kalau kita mau bangun pabrik, berapa biayanya, di mana bangunnya, siapa yang mau investasi, itu harus tergambar juga.
Karena kalau tidak, kita jadinya kaget dan tidak siap," kata Ridwan.
Mengenai investasi untuk menunjang adanya pabrik hilirisasi timah, pemerintah provinsi Bangka Belitung berencana mengajak pengusaha smelter untuk mejadi investor.
"Kalau spesifik belum sampai sana diskusinya, dalam benak saya sebetulnya bisa juga, kita galang konsorsium para
pengusaha smelter sekarang yang ada, daripada kita cari-cari. Salah satu opsi saya," kata Ridwan.
Dia menambahkan pemerintah provinsi siap memberikan kemudahan bagi para investor yang mau menanamkan modal untuk membangun pabrik hilirisasi di Bangka Belitung.
"Sebagai bagian dari langkah strategis (mempermudah investor-red), saya sudah sampaikan dibeberapa kesempatan, kita harus punya nilai jual beli, alasan investasi di Babel. Sepanjang pengetahuan saya investor itu sering kesulitan kepastian hukum dan lahan.
Kepastian hukum bisa dibantu dari pemerintah daerah, tapi ada faktor eksternal, hemat saya, lahan saja kita sediakan," kata Ridwan.
Ditekannya sebelum larangan ekspor diterapkan, sebaiknya pabrik hilirisasi timah sudah dibangun terlebih dahulu di Bangka Belitung.
"Kalau larangan ekspor diberlakukan kemudian sesiap apa kita menyikapinya, kan paling bagus itu kalau larangan ekspor terjadi, pabrik hilirisasi kita sudah siap," ujar Ridwan, Senin (3/10/2022).
Direktur Jenderal Minerba Kementerian ESDM ini juga menjelaskan persiapan wacana larangan ekspor, akan dilakukan berbagai kajian.
"Kalau kita mau bangun pabrik, berapa biayanya, dimana bangunnya, siapa yang mau investasi, itu harus tergambar juga. Karena kalau tidak, kita jadinya kaget dan tidak siap," kata Ridwan.
Mengenai investasi untuk menunjang adanya pabrik hilirisasi timah, pemerintah provinsi Bangka Belitung berencana mengajak pengusaha smelter untuk mejadi investor.
"Kalau spesifik belum sampai sana diskusinya, dalam benak saya sebetulnya bisa juga, kita galang konsorsium para pengusaha smelter sekarang yang ada, daripada kita cari-cari. Salah satu opsi saya," kata Ridwan.
Dia menambahkan pemerintah provinsi siap memberikan kemudahan bagi para investor yang mau menanamkan modal untuk membangun pabrik hilirisasi di Bangka Belitung.
