Kisah Putri, TKW yang Sembunyikan HP dalam Celana Gara-gara Dilarang Majikan di Hongkong

Kisah Putri, TKW yang sembunyikan HP dalam celana gara-gara dilarang oleh majikan di Hongkong.

Penulis: Widodo | Editor: Ardhina Trisila Sakti
YouTube J.L Putri
Kisah Putri, TKW yang sembunyikan HP dalam celana gara-gara dilarang oleh majikan di Hongkong. 

"Kalau majikan di rumah, kita tidak punya kantong baju, pasti di serempet ini celana agar mandikan tidak tahu kalau kita mainin hp," katanya.

"Kalau misalkan ada orang lewat langsung diumpetin lagi ke dalam celana hp nya biar tidak ketahuan," sambungnya.

Menurutnya, tidak semua majikan senang melihat pembantunya sekali bermain HP terus.

Baca juga: Kisah Ummu, TKW yang Mengadu Nasib Hingga Jadi Nyonya Konglomerat di Arab Saudi

Baca juga: Kisah TKW di Taiwan Merawat Majikan yang Sudah Lansia dan Sering Pikun, Hanya Bisa Tidur 1 Jam

"Karena tidak semua majikan (Hongkong) tidak suka melihat pembantu main HP," kata Putri.

"Tapi mau gimana lagi kalau tidak bermain hp itu boring, tapi namanya juga ikut orang mau gak mau kita harus nurutin," lanjut Putri.

Tidak hanya itu Putri juga menceritakan perihal gaji yang diterima oleh seorang TKW di Hongkong.

Dirinya mengakui jika gaji di Hongkong sangat besar, tapi pengeluaran juga sangat besar.

"Karena disini gaji besar dan kebutuhan pun juga berasal teman- karena pada dasarnya tidak semua kebutuhan ditanggung oleh majikan," bebernya di akhir video.

Kisah Anggun, TKW di Hongkong yang Merana Karena Tiap Hari Disuruh Begini

Satu di antara TKW di Hongkong bernama Anggun Risdiana ini menceritakan pengalamannya.

Selain bekerja dari pagi sampai ke pagi yaitu mulai pukul jam 6.30 sampai ke jam 2.30 pagi, ternyata Anggun seringkali dimarahi oleh majikan.

Padahal dia tidak melakukan kesalahan apapun, melainkan majikan yang terlalu pemarah.

Hal itu dia beberkan dalam sebuah video di kanal YouTube Anggun Risdiana sebagaimana dilansir oleh Bangkapos.com.

Anggun menjelaskan bekerja di luar negeri terutama di Hongkong itu tidak seenak yang dibayangkan dan dilihat kebanyakan orang.

Dirinya datang ke Hongkong sekitar tahun 2009-2010 an, dan dirinya mendaftar agar bisa pergi ke Hongkong melalui jasa pt penyalur tenaga kerja.

Halaman
123
Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved