Tribunners

Transformasi Digital UMKM Beltim

Melihat kondisi tersebut, pelaku UMKM diharapkan dapat memanfaatkan kemajuan teknologi dengan sangat baik dengan memperluas usaha ke platform digital

Editor: suhendri
ISTIMEWA
Vera Vlesia RS, S.Sos., - Pranata Humas Diskominfo Kabupaten Beltim 

Di bidang informasi, strategi digital marketing dengan menggunakan media sosial sangatlah penting karena dapat memberi pengetahuan kepada para pelaku UMKM mengenai cara maupun tahapan dalam memperluas jaringan konsumen melalui pemanfaatan media sosial dalam memasarkan produknya sehingga dapat meningkatkan keunggulan bersaing bagi UMKM itu sendiri.

Agar forum UMKM Kabupaten Beltim dapat bekerja secara optimal, pihaknya akan segera melakukan pendampingan baik di bidang produksi maupun pemasaran supaya UMKM yang ada di Beltim lebih dikenal masyarakat luas. Untuk itulah, pentingnya UMKM memanfaatkan keberadaan media sosial adalah untuk meningkatkan penjualan produk unggulannya dan mereka akan memilih menggunakan media sosial guna menunjang kemajuan dari usahanya.

Salah satu pelaku UMKM di Beltim, Friskila, sudah merasakan manfaat besar menggunakan media digital sebagai sarana pemasarannya. Diakui Friskila, selain perbankan yang membantu permodalan, Bupati dan Wakil Bupati Beltim merupakan pejabat yang berani men-support para pelaku UMKM, termasuk mempromosikan usaha madu trigona sehingga pada event G20 di Belitung, produk madu trigonanya lolos kurasi produk sehingga bisa tampil pada saat pertemuan G20 di Pulau Belitung.

Walaupun demikian, masih ada beberapa pelaku UMKM di Kabupaten Beltim yang belum maksimal memahami penjualan menggunakan media sosial dan masih mengandalkan informasi dari mulut ke mulut.

Di Desa Dukong, Mamiati, salah satu pelaku UMKM telur cumi mengeluhkan pemasaran secara online. Mamiati mengakui kendala yang dihadapinya yakni pemasaran produk dan pihaknya disarankan berjualan ke semua platform digital. Ternyata ia belum dapat memanfaatkan media sosial dengan baik terutama dalam bidang pemasaran produk karena ia sendiri yang memasarkan produk melalui WhatsApp dan Facebook.

Alasannya, belum paham akan penjualan menggunakan media sosial dan keterbatasan waktu untuk mempromosikan karena ia juga yang memproduksi usahanya yang tidak sedikit. Begitu juga yang disampaikan pelaku UMKM batik deSimpor, Ira juga menyampaikan permasalahan yang sama dihadapi yakni sumber daya manusia, permodalan, serta pemasaran.

Melihat kondisi tersebut, pelaku UMKM diharapkan dapat memanfaatkan kemajuan teknologi dengan sangat baik dengan memperluas usaha ke platform digital mengingat di era teknologi informasi ini transformasi digital menjadi keniscayaan, untuk bertahan, bangkit, tumbuh sampai dengan memenangkan persaingan. (*)

Sumber: bangkapos
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved