Bahaya Mencampur Pertalite dan Pertamax, Ahli ITB Ungkap Fakta Soal Mesin Motor Ngelitik
Dosen ITB Prof. Tri Yuswidjajanto membeberkan efek berbahaya dari bercampurnya Pertamax dan Pertalite untuk kendaraan.
Penggunaan bensin juga mempengaruhi banyaknya deposit yang dihasilkan olah ruang bakar.
Seperti penggunaan bensin Pertamax pada motor injeksi, efeknya memang menghasilkan deposit yang banyak ketimbang Pertalite.
Namun hal tersebut justru efek dari pembersihan injektor dan ruang katup yang optimal, sehingga menghasilkan deposit yang cenderung banyak ketimbang Pertalite.
"Deposit yang menempel pada injektor itu maksimal 15 persen, sedangkan untuk ruang katup ketebalannya 50 mg lalu untuk ruang bakar (piston) sebesar 40 persen," tutupnya.
Jadi jangan heran kalau sehabis menggunakan Pertamax, deposit yang timbul lebih banyak dari Pertalite, karena memang merontokan deposit di injektor dan ruang katup atau saluran isap.
Di tambah lagi jika kebiasaan mencampur-campur bensin terus dilakukan, bisa berakibat mesin menjadi ngelitik dan yang parahnya performa motor jadi menurun.
Tetapi hal tersebut enggak akan terjadi, kalau motor meminum bensin beroktan tinggi kesehatan mesin menjadi terjamin.
Pendapat yang sama diungkapkan Dosen Konversi Energi Otomotif Universitas Negeri Semarang (Unnes) Widya Aryadi menjelaskan, mencampur BBM beda nilai oktan ada efek sampingnya.
Katanya kandungan zat aditif detergen berbeda, komposisi yang tidak seimbang, efeknya bukan membersihkan, tapi mengotori.
"Zat aditif pembersih kerak karbon antara BBM Pertamax dan Pertalite beda jauh. Ketika keduanya di campur, itu malah kontraproduktif. Yang seharusnya octane booster malah akhirnya jadi deposit," kata Widya kepada Kompas.com, Senin (10/10/2022).
Bensin atau bahan bakar oktan tinggi mengandung octane booster yang lebih banyak.
Kerak karbon muncul karena dua jenis BBM beda oktan gagal tercampur sempurna.
"Octane booster BBM yang gunanya menaikkan nilai oktan itu mengandung deposit. Jika gagal terbakar, akan menumpuk di kepala piston," katanya.
Kerak dan deposit karbon berimbas pada performa mesin yang droop.
Tandanya biasa diawali gejala ngelitik ketika mesin di paksa akselerasi mendadak.