Viral Air Laut Pantai Sampur Surut, Mirip Tanda Tsunami, BMKG Pangkalpinang: Tak Ada Potensi Tsunami
Tampak air laut surut cukup jauh dari tepi pantai. Pantai itu terlihat hanya hamparan pasir bak daratan....
Penulis: Asmadi Pandapotan Siregar CC |
BANGKAPOS.COM -- Sebuah video berdurasi 16 detik, yang memperlihatkan air laut di Pantai Sampur, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ( Babel ), surut hingga terlihat jelas hamparan pasir beredar.
Banyak yang beranggapan, fenomena tersebut tanda bencana alam tsunami.
Dalam unggahan video di media sosial, terlihat air laut surut hingga menyisakan pasir putih dan hanya terlihat sedikit air.
Dari tayangan video yang diunggah akun instagram @andreli_48, Rabu 12 Oktober 2022, tampak kerumunan warga menyaksikan air laut surut di pantai Bangka Belitung.
Namun, belum jelas kapan peristiwa itu terjadi.
Baca juga: Viral Sosok Diduga Joko Kendil Musafir Kepergok Naik Motor, Macan Putihnya Tidur Terpaksa Naik Ojek
Baca juga: 5 Bacaan Doa Agar Terlihat Cantik dan Bercahaya, Aura Wajah Terpancar Setiap Hari
Baca juga: Hotma Ingin Rizky Billar & Lesti Berdamai, Hotman Paris Sebut Siapa yang Cerai 3 Kali Tak Mau Damai?
Baca juga: Catat! Ini Jadwal Piala Dunia 2022, Laga Pembuka Minggu 20 November 2022: Qatar vs Ekuador
Baca juga: Kisah TKW di Arab Saudi, Yuliawati Terpaksa Bayar Tiket Pakai Uang Sendiri Demi Pulang ke Indonesia
Dari tayangan video berdurasi 16 detik tersebut, tampak air laut surut cukup jauh dari tepi pantai.

Pantai itu terlihat hanya hamparan pasir bak daratan.
Terlihat benda seperti sampan terjebak di area pantai yang surut tersebut.
Video itupun sontak bikin heboh netizen.
Tak sedikit yang mengaitkan peristiwa tersebut sebagai pertanda akan datangnya tsunami.
Namun, sebagian netizen mengungkap bahwa kondisi pasang surut air laut tersebut tersebut sebagai fenomena alam biasa.
Masyarakat yang mengetahui kejadian ini khawatir air yang surut akan terjadinya tsunami.
Sejumlah perahu nelayan juga terdampar di atas pasir.
"Airnya pindah kemana nih..., Ada yang bisa jelaskan? Pantai Sampur Bangka air surut, Kepulauan Bangka Belitung," tulis pengunggah, Kamis (13/10/2022).
Baca juga: Waspada Penyakit Gagal Ginjal Misterius Serang Anak-anak, Ada 131 Kasus di 14 Provinsi, Ini Tandanya
Baca juga: Cukup Lakukan 3 Cara Mudah ini untuk Menghentikan WhatsApp yang Disadap, Gampang Banget!
Baca juga: Dahsyatnya Amalan Astaghfirullah Wa Atubu Ilaih, Sering Dibaca Nabi, Bisa Dibaca 3 Kali Sehari
Baca juga: Rizky Billar Tak Mau Minta Maaf: Saya Salah Apa?
Baca juga: Rahmat Okky Boy yang Viral di TikTok, Kini Dapat Donasi Rp338 Juta dari Charity Windah Basudara
Video ini pun mendapat banyak komentar dari netizen.

@fazlul_adi992 "Kayak mw stunami kayak itu tanda tanda nya"
@monyet__gunung "Jangan sampe anggota grup WA keluarga gue liat berita ini, nanti.di bilangnya tanda⊃2; kiamat, trus suruh share sebanyak mungkin jangan sampe berhenti di kita, kalau ngga nanti kesialan akan menimpa kita"
@dimasj.refanza "Pernah baca⊃2; info katanya kalau air laut itu surut diluar "jadwal" atau secara tiba⊃2; bakal ada tsunami ya?"
@radjanurzul "Bulan penuh mah gini."
Beredarnya video tersebut, BMKG Pangkalpinang angkat bicara.
BMKG Pangkalpinang meminta masyarakat untuk tidak panik dan diimbau untuk tidak mudah menerima informasi yang belum jelas
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Pangkalpinang, Kurniaji memastikan bahwa beredarnya video air di Pantai Sampur surut, Kabupaten Bangka Tengah, bukan merupakan pertanda adanya potensi tsunami.
"Terkait dengan video viral, memang merupakan hal yang normal, karena ketika dikaitkan dengan isu tsunami itu adalah hoaks belaka. Sehingga itu dipastikan normal diakibatkan dari adanya gravitasi bulan yang merupakan hal yang lumrah terjadi," jelas Kurniaji saat dikonfirmasi Bangkapos.com, Kamis (13/10/2022).
Selain itu, mengenai potensi tsunami, Kurniaji mengungkapkan, pihak BMKG Pangkalpinang tidak mencatat adanya gempa yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.
"Tsunami itu biasanya harus disertai gempa terlebih dahulu, lalu gempanya juga ada kriterianya. Pertama, harus lebih besar dari 6,7 Skala Richter. Kemudian, gempa dangkal dan gempanya berada di lautan, bukan di daratan," bebernya.
Baca juga: Luna Maya Dikirimi Kado Mobil Mewah dari Penggemar Misterius, Harganya Sukses Bikin Nangis, Rp6,7 M
Baca juga: HP ABG ini Masuk ke Pipa Saluran Air saat Swafoto, Tak Mau Pusing Langsung Panggil Damkar Sukoharjo
Baca juga: Doa Agar Semakin Disayang dan Dicintai Suami Menurut Islam, Yuk Amalkan
Baca juga: Ternyata Seperti Ini Pria di Arab Saudi Memperlakukan Pasangannya di Depan Umum
Baca juga: Amalkan Doa Ini Bila Tetanggamu Bikin Jengkel dan 5 Adab Bertetangga yang Dianjurkan Rasulullah
Baca juga: Bacaan Doa Pendek ini Sungguh Dahsyat, Anak Tidur Nyenyak dan Tidak Rewel di Malam Hari
Selain itu, lanjutnya, terdapat dua jenis air pasang yang memang merupakan fenomena yang normal terjadi.
"Pasang ada dua jenis, yakni pasang perbani dan pasang purnama. Kalau purnama itu, ketika kita mulai di periode bulan baru, jadi ada 1-2 kali dalam 1 bulan. Sedangkan pasang perbani, biasanya dua kali sehari atau pasang surut biasa di pantai," tuturnya.
Mengenai musim pancaroba yang identik dengan perubahan cuaca yang terjadi dengan cepat, diperkirakan akan terjadi hingga akhir Oktober 2022.
"Bencana yang sering terjadi di saat pancaroba, yakni puting beliung yang lebih tinggi. Tidak menutup kemungkinan setelah pancaroba cuaca ekstrem tidak berhenti, karena kita akan masuk musim penghujan hingga Desember," bebernya.
Kurniaji berharap masyarakat tidak mudah menerima informasi yang belum jelas, serta tak ragu untuk menghubungi call Center BMKG Pangkalpinang di 08127175692 untuk informasi terkait cuaca.
"Masyarakat juga diimbau update cuaca agar masyarakat dapat lebih pasti, mengetahui cuaca satu atau beberapa hari ke depan. Lalu, ketika masih dalam cuaca ekstrem saat ini, jangan berteduh di bawah pohon ketika hujan lebat karena itu rawan tersambar petir," jelasnya.
Penjelasan BPBD
Menanggapi fenomena alam itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangka Belitung meminta warga tidak panik menyusul fenomena air laut surut di Pantai Sampur, Kabupaten Bangka Tengah, Rabu (12/10/2022).
Dikutip Serambinews.com dari Kompas.com, Kepala BPBD Bangka Belitung, Mikron Antariksa meminta masyarakat untuk tidak khawatir.
"Sudah dicek ke lokasi, posisi air laut saat ini surut dan surut di Pantai Sampur yang jauh seperti di video TikTok tersebut adalah hal yang biasa ketika mau masuk musim barat. Masyarakat di sana sudah biasa," kata Mikron.
Menurutnya, fenomena air laut surut adalah musiman dan air akan kembali ketika gaya tarik melemah atau saatnya pasang.
Fenomena itu bisa terjadi ketika akan masuk musim barat dan dipengaruhi oleh bulan.
Bangka Belitung sendiri tidak masuk dalam lempeng aktif gempa yang mengakibatkan tsunami.
Dia mengatakan, fenomena pasang surut dipengaruhi bulan dan saat ini sedang musim barat dan bulan pun berada dekat dengan bumi.
"Hal tersebut dipengaruhi fenomena pasang surut yang biasa, terlebih gaya tarik bulan yang besar menyebabkan air surut sampai jauh. Tanggal 10 Oktober full moon dan tanggal 12 masih besar pengaruhnya," ujarnya.
Namun, dia juga mengingatkan agar masyarakat untuk melakukan mitigasi akibat cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi di wilayah Kepulauan Bangka Belitung.
Mikron menuturkan, potensi bencana paling dominan yakni angin puting beliung dan banjir.
"Untuk logistik kita memadai, bahkan daerah kabupaten/kota juga menganggarkan bantuan perbaikan rumah yang terkena bencana," ujar Mikron.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Pangkalpinang memprediksi, hujan intensitas sedang hingga lebat disertai petir masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Bangka Belitung.
Wilayah terdampak seperti Sijuk, Kelapa Kampit, Dendang, Selat Nasik, Belinyu, Air Gegas, Girimaya, Rangkui, dan Toboali.
(Bangkapos.com/Rizky Irianda Pahlevy/spa/ SerambiNews.com)