Cerita Via Vallen Pertahankan Janin, Berujung Dibawa ke Rumah Sakit dengan Kondisi Fatal
Pelantun lagu 'Bojo Galak' itu membagikan ceritanya mempertahankan janin yang tak berkembang hingga berujung fatal
Penulis: Nur Ramadhaningtyas | Editor: Teddy Malaka
Masih mencoba untuk ikhlas, Via sempat-sempatnya mengisi sebuah acara live.
Tanggal 20 Oktober, Via mengalami sakit di bagian perut selama 10 detik setiap dua menit sekali.
Ia pun sudah diminta sang suami, Chevra Yolandi untuk ke dokter namun ditolaknya.
Via memilih menyelesaikan jobnya meski harus menahan sakit hingga pulang ke hotel.
Sesampainya di hotel Via Vallen masih mengeluarkan darah hingga membuat kondisinya lemas dan pingsan.
Ia pun akhirnya dibawa ke rumah sakit.
Saat diperiksa, tensi pelantun lagu Bojo Galak itu terlampau rendah.
"Di situ ternyata tensiku cuma 60, tanganku diinfus dua-duanya detakku di monitor. Kondisiku di situ sudah kayak orang kritis, biar infusnya sudah sampai dua tensi masih nggak stabil, habis naik sedikit turun lagi. Aku nggak nyangka bisa sefatal ini," sesal Via Vallen.
Sesampainya di rumah sakit dokter tetap meminta dilakukan tindakan kuret agar Via Vallen tak lagi merasakan sakit.
Chevra memaksa Via Vallen untuk menyetujui hal itu.
"Dokter bilang, 'Kenapa baru dibawa ke RS, sampai tensinya 60 termasuk telat ini. Kata dokter juga kondisiku nggak akan membaik kecuali dikuret untuk menghentikan pendarahan dan sakit di perutnya. Akhirnya suamiku bilang, 'Ayo Mi kuret aja ya Mi kondisimu lebih penting Mi biar nggak sakit lagi.' Akhirnya aku mengiyakan suamiku," ungkapnya.
Via pun menyangka mempertahankan janin tak berkembang bisa sefatal itu.
"Beneran ga nyangka mempertahankan janin yg ga berkembang bakal sefatal ini Pas pingsan, nafas udah tersengal sengal kek orang ngorok Tensi cuma 60, HB juga cm 6 Sampe harus di transfusi 4 kantong darah. Alhamdulillah masih bisa terselamatkan. Makasih suamiku udah nyemangatin terus," tulis Via Vallen.
(Bangkapos.com/Nur Ramadhaningtyas)