Cerita Dongeng
Dongeng Anak, Kisah Itik Buruk Rupa yang Akhirnya Hidup Bahagia
Pak Bebek sangat senang saat telur-telur yang telah dierami lbu Bebek menetas satu per satu. “Kwekk… Kwekk… Kwekk…” bunyi anak-anak bebek yang ..."
Ketika menemukan anak-anaknya bersama bebek kecil buruk rupa, ia menghampiri bebek kecil.
“Mengapa kamu menangis, makhluk manis?” tanya induk itu.
“Aku tertinggal sendirian di sini. Aku dibiarkan begitu saja oleh indukku, karena aku amat buruk rupa.
Aku berbeda dengan saudaraku yang cantik dan pandai berenang,” jawab si bebek kecil sembari menangis tersedu-sedu.
“Wahai makhluk Tuhan yang manis, tenanglah. Kamu tak perlu bersedih dan berkecil hati,” ucap si induk.
“Tetapi, aku tak punya siapa-siapa lagi sekarang,” ujar si bebek kecil.
“Aku yang akan merawatmu. Semua makhluk diciptakan berbeda.
Ibumu dan saudara-saudaramu tidak memiliki apa yang kamu punya.
Begitu juga sebaliknya. Kamu tidak memiliki apa yang mereka punya,” jawab si induk dengan penuh rasa sayang dan kelembutan.
“Kamu lihat wajahmu di air sungai itu. Kamu sama seperti anak-anakku.
Kamu bukan anak bebek, melainkan anak itik.
Saat ini memang rupamu terlihat kurang baik.
Tetapi percayalah, setelah kamu tumbuh besar nanti, kamu akan menjadi hewan yang cantik,” jelas si induk yang ternyata adalah induk itik.
Ya, bebek kecil buruk rupa itu adalah itik. Akhirnya, itik kecil tidak lagi bersedih, sebab kini ia telah mendapatkan keluarga baru yang menyayanginya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribun Jateng dan TribunSolo.com