Kisah Mantan Penjual Gorengan dan Martabak yang Kini Jadi Ketua DPRD

Kisah Mantan Penjual Gorengan dan Martabak yang Kini Jadi Ketua DPRD, simak kisah lengkapnya

Penulis: Evan Saputra CC | Editor: Evan Saputra
Bangkapos.com/Riki Pratama
Ketua DPRD Provinsi Bangka Belitung, Herman Suhadi 

"Dulunya kan masih belum ada masih sedikit yang menjual pisang molen. Sehingga saya berdagang itu, sekitar sembilan tahunan lah. Sampai nama saya top panggilanya Herman molen, karena berdagang molen," jelas Herman.

Dari menjual pisang molen inilah, hasilnya, Herman membantu keluarganya dan mendapatkan penghasilan untuk kehidupan hari-harinya. 

"Sembari saya jualan molen, saya juga kerja sama dengan teman. Ikut jual ikan di pasar Sungailiat, yang sekarang namanya pasar kite, Sungailiat," ujar pria kelahiran Sungailiat 6 Juli 1968 ini.

Ia mengatakan, memilih profesi sebagai pedagang saat itu, diyakini karena jiwa mandirinya, yang ingin mengatur sendiri dari keuangan hingga persoalan lainya.

"Kenapa saya ingin, berdagang, karena saya pikir berdagang itu bisa menjadi bos sendiri, mengatur keuangan sendiri. Walau dengan jualan menggunakan gerobak. Tetapi gerobak itu milik sendiri dan saya pernah sampai memiliki tiga gerobak. Saat itu jualan dibantu enam orang dari teman dan keluarga saya," katanya.

Anak Tertua

Herman, yang terlahir sebagai anak tertua, dari delapan bersaudara. Merasa memiliki tanggung jawab besar untuk dapat membantu kehidupan keluarga yang terbilang sederhana dan banyak keterbatasan saat itu.

"Jadi jualan itu untuk hidup, apalagi saya anak tertua, ayah saya telah meninggal, saat adik saya paling bungsu baru berusia satu tahun lebih. Itu juga yang membuat saya tidak betah di Jakarta,"katanya.

Politikus PDI-Perjuangan ini mengakui, saat itu kehidupanya serba sederhana, karena jauh dari hiruk pikuk perkotaan, karena tinggal di dusun yang jauh dari pembangunan.

"Karena kami hidup dalam keluarga yang serba kekurangan, apalagi dusun tempat saya tinggal dulunya belum tersentuh pembangunan," katanya.

Awal masuk ke dunia politik berawal dari, hobi Herman yang suka berbicara dengan banyak masyarakat.

Yang memutuskanya ingin masuk dalam partai politik, menjadi anggota PDI Perjuangan, hingga beberapa jabatan di partai sempat didudukinya.

"Saya kebetulan punya hobi berbicara, sehingga saat itu melihat PDI Perjuangan sebagai partai oposisi, bisa membenahi negeri ini, termasuk di lingkungan saya. Tetapi kalau saya tidak masuk rana itu bagaimana saya bisa menyuarakan aspirasi masyarakat," kata Herman.

Dengan alasan itu, Herman maju mencalonkan menjadi DPRD dapil Pemali-Bakam pada 2004 dan awal mulanya ia menjadi anggota DPRD Kabupaten Bangka.

Selama berkampanye, Herman mengatakan tidak banyak memiliki modal uang, ia hanya meminta warga memilihnya dengan datang langsung ke setiap rumah yang ada di lingkungan tempat tinggal.

Sumber: bangkapos.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved