Doa

Doa dan Amalan saat Melihat Gerhana Bulan, Hari Ini Puncak Gerhana Bulan Total Pukul 18.00 WIB

Sungguh matahari dan bulan adalah tanda kekuasaan Allah SWT, tidak terjadi gerhana keduanya (matahari dan bulan) karena kematian seseorang ataupun...

Bangkapos.com
Ilustrasi berdoa__ Doa dan Amalan saat Melihat Gerhana Bulan, Hari Ini Puncak Gerhana Bulan Total Pukul 18.00 WIB 

BANGKAPOS.COM -- Hari ini, Selasa (8/11/2022), terjadi fenomena Gerhana Bulan Total ( GBT ).

Adapun puncak Gerhana Bulan Total ini dapat dilihat mulai pukul 15.02 WIB hingga pukul 20.58 WIB, dapat diamati di seluruh Indonesia kecuali Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Bengkulu.

Sementara untuk puncak Gerhana Bulan Total akan terjadi pukul 18.00.22 WIB/19.00.22 WITA/0.00.22 WIT.

Fenomena Gerhana Bulan Total ini akan terjadi dengan durasi total selama 1 jam, 24 menit, 58 detik dan durasi umbral (sebagian + total) selama 3 jam, 39 menit, 50 detik.

Seperti diketahui, fenomena astronomis gerhana merupakan satu di antara tanda-tanda kebesaran Allah SWT.

Baca juga: Simak Rincian Waktu Gerhana Bulan Total Hari Ini, 4 wilayah Ini Tak Bisa Lihat Puncak GBT, Babel?

Baca juga: Bacaan Doa Ayat Kursi, Arab, Latin Lengkap dengan Terjemahan, Keutamaan & Manfaatnya Bagi Muslim

Baca juga: Doa Agar Terlihat Cantik, Aura Wajah Terpancar dan Doa Buat Si Dia yang Tidak Peka jadi Jodoh Idaman

Baca juga: Bacaan Yasin Lengkap 83 Ayat, Arab, Latin dan Terjemahan, dan Penjelasan Keutamaan Membacanya

Bagi umat Islam, Gerhana Bulan Total dimaknai sebagai pengingat pada Sang Maha Kuasa.

Ketika terjadi gerhana baik matahari atau bulan, dianjurkan memperbanyak doa, bacaan zikir, taubat, sedekah dan amalan kebaikan lainnya.

Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadis, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَادْعُوا اللَّهَ وَصَلُّوا حَتَّى يَنْجَلِىَ

“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua di antara tanda-tanda kebesaran Allah, tidak terjadi gerhana pada keduanya karena kematian atau lahirnya seseorang.”

“Jika kamu melihat gerhana keduanya maka segeralah kalian berdoa kepada Allah, bertakbir, shalat dan banyak bersedekah.” (Muttafaqun ‘Alaih). (HR. Bukhari no. 1060 dan Muslim no. 904)

Berikut simak inilah bacaan zikir dan doa ketika melihat gerhana bulan lengkap beserta artinya.

Doa bisa dilafalkan saat melaksanakan salat sunah gerhana bulan.

إنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لَا يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَصَلُّوا وَادْعُوا حَتَّى يَنْكَشِفَ مَا بِكُمْ

Artinya: "Sungguh matahari dan bulan adalah tanda kekuasaan Allah SWT, tidak terjadi gerhana keduanya (matahari dan bulan) karena kematian seseorang ataupun kehidupannya. Apabila kalian melihat gerhana, maka shalat dan doalah hingga gerhana tersebut selesai."

Baca juga: Dahsyatnya Amalan Astaghfirullah Wa Atubu Ilaih, Sering Dibaca Nabi, Bisa Dibaca 3 Kali Sehari

Baca juga: Doa Agar Rezeki Lancar, Berlimpah Ruah dan Penuh Berkah, Ayatnya Pendek Baca Setiap Hari

Baca juga: Doa agar Dimudahkan Urusan Dunia dan Akhirat Lengkap Arab, Latin dan Artinya, Dibaca Yuk!

Selain itu bisa membaca doa gerhana lainnya yakni:

رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Rabbana ma khalaqta hadzabaṭila, subhanaka fa qina 'azabannar

Artinya: “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan alam ni dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka selamatkanlah kami dari siksa neraka." (QS. Ali 'Imran: 191).

Selain doa gerhana bulan di atas, umat muslim dapat membaca bacaan zikir.

Di antaranya berupa takbir, tasbih, tahlil dan tahmid.

Istighfar

اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ

Astaghfirullaahal ‘azhiim

Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung.”

Baca juga: Bacaan Doa Berangkat Kerja dan Memulai Kerja Serta 7 Doa Dimudahkan dan Dilancarkan Rezekinya

Baca juga: Bacaan Doa-doa Dahsyat Agar Terhindar dari Perbuatan Maksiat

Baca juga: Doa Mustajab Malam Jumat yang Disunnahkan Rasulullah, Keinginan Dikabulkan, Catat Waktu Terbaiknya

Takbir

اللهُ أَكْبَرُ

Allaahu akbar

Artinya: “Allah Maha Besar”

Tasbih

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ للهِ، وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ الله، وَاللهُ أَكْبَرُ

“Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar.”

Artinya: “Maha suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada satu Tuhan pun yang disembah kecuali Allah, dan Allah Maha Besar.”

Namun, Anda juga bisa menambahkan bacaan zikir tersebut sebagai berikut.

سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ وَ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ.

Subhanallah, walhamdulillah, wa laa ilaha illallah, wallahu akbar, walahaula wala quwwata illa billahil aliyil adzim

Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji hanya bagi Allah, tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah , Allah Maha Besar, tidak ada daya dan tidak pula kekuatan kecuali karena Allah yang Maha Tinggi dan Maha Agung.”

Anda juga bisa membaca doa memuji Allah SWT sebagaimana tertuang dalam Al Quran Surat Al-Hasyr ayat 24.

هُوَ اللّٰهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ لَهُ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰىۗ يُسَبِّحُ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ

Artinya: "Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Dia memiliki nama-nama yang indah. Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada-Nya. Dan Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana."

Demikian, itulah beberapa doa ketika melihat gerhana bulan. Sebenarnya doa dan bacaan zikir tersebut merupakan doa harian.

Berikut niat dan tata cara salat gerhana bulan

Adapun bacaan niat dan tata cara shalat gerhana bulan sebagai berikut:

a. Berniat di dalam hati;

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً/مَأمُومًا لله تَعَالَى

Bacaan latin: Ushalli sunnatal khusuf rak‘ataini imaman/makmuman lillahi ta‘ala

Artinya: Saya berniat shalat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam atau makmum karena Allah SWT.

b. Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa;

c. Membaca do’a iftitah dan berta’awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih) sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah: “Nabi Saw. menjaharkan (mengeraskan) bacaannya ketika shalat gerhana.”(HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901);

d. Kemudian ruku’ sambil memanjangkannya;

e. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan “Sami’allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd”;

f. Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama;

g. Kemudian ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya;

h. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal);

i. Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali;

j. Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya;

k. Salam.

Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jamaah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdo’a, beristighfar, bersedekah.

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved