Berita Pangkalpinang

Belasan Unit Kendaraan Disebar Dinkes Pangkalpinang ke Puskesmas, Tiga Unit Ambulans VIP

Bahkan ambulans ini diklaim menjadi kendaraan dengan kualitas naratama atau Very Important Person (VIP)

Penulis: Cepi Marlianto | Editor: Iwan Satriawan
Bangkapos.com/Cepi Marlianto
 Kepala Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, dr Masagus M. Hakim saat menyerahkan sarana dan prasarana bagi tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas usai upacara HKN di Halaman Kantor Wali Kota setempat, Selasa (15/11/2022).   

BANGKAPOS.COM, BANGKA – Sejumlah Pusat Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas di Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung mendapatkan beberapa unit ambulans baru mulai hari ini, Selasa (15/11/2022).

Dimana Pemerintah Kota Pangkalpinang telah menyerahkan 12 unit kendaraan kepada semua fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di wilayah itu.

Penyerahan tersebut dilakukan simbolis oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, dr Masagus M. Hakim kepada sejumlah kepala Puskesmas usai upacara peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-58 di Halaman Kantor Wali Kota setempat.

Hakim mengatakan, penyerahan kendaraan ini sebagai bentuk peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kota Pangkalpinang oleh pemerintah daerah.

Dimana fasilitas tersebut merupakan milik bersama, yang harus dijaga dan dirawat untuk keperluan masyarakat.

“Ini untuk meningkatkan pelayanan dibidang kesehatan dan pelayanan publik bagi masyarakat di Kota Pangkalpinang,” kata Hakim kepada Bangkapos.com.

Hakim memaparkan, sedikitnya terdapat 12 unit kendaraan yang diserahkan ke Puskesmas yang ada di Kota Pangkalpinang.

Rinciannya tiga unit ambulans dengan ukuran lebih besar yang dibeli menggunakan dana alokasi khusus (DAK) tahun 2022 dengan total anggaran Rp1,7 miliar.

Bahkan ambulans ini diklaim menjadi kendaraan dengan kualitas naratama atau Very Important Person (VIP).

Tiga unit ambulans itu diserahkan ke Puskesmas Melintang, Puskesmas Kacang Pedang dan Puskesmas Girimaya.

Dimana ambulans itu selain mengantar pasien rujukan dari Puskesmas, nantinya dapat digunakan masyarakat yang kurang mampu untuk mendapat rujukan berobat ke luar Pulau Bangka.

Sehingga keluarga pasien dapat lebih leluasa untuk menemani kerabatnya yang tengah sakit.

“Karena ambulans ini kelas VIP, dan bisa digunakan untuk membawa pasien rujukan keluar pulau Bangka,” jelas dia.

Di sisi lain sambung dia, pihaknya juga menyerahkan sembilan unit ambulans sepeda motor kesembilan Puskesmas yang ada di Kota Pangkalpinang.

Dimana setiap motor dilengkapi peralatan medis sederhana, seperti tabung oksigen dan dikendarai satu paramedis.

Ambulans sepeda motor ini digunakan untuk menjangkau masyarakat yang tinggal di gang kecil, permukiman padat penduduk, atau daerah dengan kontur tanah yang kurang baik sehingga ambulans kesulitan menjangkau pasien tepat waktu.

Kendaraan ini juga digunakan sebagai proses penyelamatan khusus daerah yang medannya sulit dijangkau.

Ambulans motor tersebut merupakan terobosan inovatif dari Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang.

“Saat ini sarana dan prasarana di Puskesmas kita memang masih banyak kurangnya. Ini kita terus upayakan untuk dipenuhi melalui dana dari pusat,” bebernya.

Kendati demikian kata Hakim, pada tahun depan pihaknya sendiri terus mengutamakan perbaikan sarana dan prasarana di sejumlah Puskesmas.

Dengan merenovasi sejumlah puskesmas di Kota Pangkalpinang. Dimana saat ini masih terdapat dua puskesmas yang masih belum direnovasi.

Selain itu, pihaknya juga akan menambah beberapa fasilitas ruang PONED atau Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar di Puskesmas Air Itam.

Ini merupakan layanan kesehatan yang disediakan oleh Puskesmas rawat inap terkait kasus emergensi obstetri dan neonatus tingkat dasar selama 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu.

PONED merupakan upaya pemerintah dalam menanggulangi Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).

Tak hanya itu alat antropometri juga diberikan ke sejumlah puskesmas. Mulai dari Stadiometer atau alat ukur tinggi badan, Infantometer alias alat ukur panjang badan, alat ukur lingkar kepala atau LiLA atau alat ukur indeks massa tubuh dan timbangan digital.

“Ini juga sebagai upaya kita menerapkan enam pilar kesehatan seperti arahan dari pemerintah pusat,” pungkas Hakim. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

 

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved