Film
Review Film Black Panther: Wakanda Forever, Pertarungan Sengit dengan Bangsa Talokan
Meskipun tidak memiliki daya tahan dan koherensi naratif dari pendahulunya, penulis merasa film ini unggul dengan caranya sendiri.
Penulis: Nur Ramadhaningtyas |
Namor dengan penampilan dan kemampuan yang uniknya juga tak kalah menyeramkan saat keinginannya untuk menghancurkan dunia mencuat.
Coogler kemudian memainkan emosi penonton saat mengetahui kehadiran bangsa yang begitu kuat ditengah rapuhnya negeri Wakanda.
Salah satu plot yang sedikit sembrono adalah alur pengenalan Michaela Cole sebagai prajurit Dora Milaje Aneka dan Dominique Thorne sebagai ahli teknologi muda Riri Williams.
Padahal jauh daripada itu, konflik yang muncul antara Talokan dan Wakanda sebenarnya bermula dari sebuah mesin yang dibuat oleh Riri Williams.
Meski begitu, Coogler dan pemerannya berhasil menampilkan pertarungan yang patut diacungi jempol.
Tingkat emosi yang mendesis itu mengalir sepanjang film, pertarungan antara dendam dan membela harga diri sangat apik disampaikan.
Pada akhirnya, Wakanda menyadari bahwa mereka memiliki musuh yang sama dan cara penyelesaian masalah yang berbeda.
Meski bukan film terbaik Marvel bagi penulis, menonton Black Panther: Wakanda Forever ternyata tak hanya soal menggugurkan tontonan dengan plot terbesar di semesta.
(Bangkapos.com/Nur Ramadhaningtyas)
