Bangka Pos Hari Ini
Bripda Anam Kontak Ayahnya Sebelum Terbang, Almarhum Dikenal Warga Sosok Polisi yang Alim
Bripda Muhammad Khoirul Anam (22) satu diantara awak helikopter milik Polri NBO 105 P-1103 yang mengalami kecelakaan di perairan Belitung Timur.
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Bripda Muhammad Khoirul Anam (22) satu diantara awak helikopter milik Polri NBO 105 P-1103 yang mengalami kecelakaan di Perairan Belitung Timur (Beltim), Minggu (27/11/2022).
Jenazah Bripda Anam, polisi asal Desa Milangsari, Kecamatan Panekan, Magetan, Jawa Timur itu telah ditemukan di sekitar perairan Pantai Burung Mandi, Manggar, Senin (28/11/2022) kemarin.
Saat ditemukan jenazah korban memakai wearpack Polairud tertera pangkat berlambang bripda pada bagian kerah.
Di leher jenazah melekat pelampung kuning. Kini, jenazah telah dievakuasi ke RSUD Muhammad Zein Belitung Timur untuk visum.
Ayah Bripda Khoirul Anam, Suyanto mencoba ikhlas, kendati air mata terus mengalir dari kedua matanya karena kehilangan anak sulungnya.
Ia hanya bisa berharap jenazah putranya segera dipulangkan ke Magetan.
Meski demikian, Suyanto mengaku memahami jika pemulangan oleh pihak Polri menunggu kabar rekan
almarhum yang belum diketahui keberadaannya.
“Maunya kami ya secepatnya dipulangkan, tapi kami memahami perasaan keluarga rekan anak saya yang lainnya yang masih menunggu kabar,” ujar Suyanto saat ditemui di rumah duka Desa
Milangasri, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, Senin (28/11/2022).
Suyanto pun pasrah dan berharap yang terbaik untuk anaknya.
“Alhamdulilah, anak saya sudah ditemukan. Baru anak saya,” ungkap Suyanto.
Menurutnya anaknya kerap menelepon dan mengirim pesan singkat melalui WhatsApp jika bertugas.
Sebelum peristiwa kecelakaan, Suyanto mengaku masih sempat menghubungi almarhum.
“Saya masih sempat dengan kontak anak saya, Minggu (27/11/2022), sebelum kejadian,” katanya.
Dia tak menyangka putranya menjadi salah satu korban tewas setelah helikopter yang ditumpangi
Anam mengalami kecelakaan.
Suyanto mengatakan, dirinya tahu ada helikopter jatuh dari media online.
Saat itu juga dia curiga bahwa helikopter tersebut yang ditumpangi anak tertuanya dari tiga bersaudara itu.
Karenanya, dia memberanikan diri bertanya ke satuan, tempat anaknya bertugas.
Ternyata dugaan itu benar, sang putra berada dalam helikopter dan ikut menjadi korban.
“Awalnya saya tak percaya itu anak saya. Sebab, ada dua helikopter yang melakukan perjalanan dari
Babel menuju Jakarta. Tetapi, setelah saya tanyakan ternyata benar,” ucapnya sambil menangis.
Bripda Khoirul Anam tercatat sebagai warga RT 01 RW 01 Desa Milangasri Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
Dia adalah anak dari pasangan suami istri, Suyanto dan Sugiarti.
Sang ayah bekerja di Jakarta, sedangkan ibunya di Taiwan.
Bripda Anam Guru Ngaji
Kepala Desa Milangasri Anggit Ardiyanto membenarkan kabar warganya yang ikut hilang dalam insiden helikopter jatuh milik Polri tersebut.
Bripda Anam adalah pemuda kebanggaan Desa Milangasri yang sejak sekolah dasar dikenal alim dan menjadi guru Taman Pendidikan Alquran(TPA) di sekitar rumahnya.
“Almarhum itu ngajar ngaji anak-anak di dekat rumahnya. Dia guru ngaji,” ungkap Anggit.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan membenarkan bahwa jenazah yang ditemukan telah berhasil diidentifikasi oleh tim kedokteran.
Adapun jenazah itu adalah Bripda Muhammad Khoirul Anam.
“Iya (kru helikopter Polri), namanya Bripda Muhammad Khoirul Anam,” kata Ramadhan, Senin(28/11/2022).
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan pencarian terhadap ketiga kru helikopter lainnya.
Namun, pencarian kini dipusatkan di sekitar lokasi penemuan jenazah Bripda Khoirul Anam.
Ramadhan menyatakan, saat ini pihaknya akan fokus untuk mencari ketiga kru helikopter yang
masih hilang.
“Kita mencari yang lain, yang lain itu masih dicari,” ucapnya.
Adapun tiga kru lainya yang belum ditemukan adalah, AKP Arif Rahman Saleh (Capt pilot), Briptu Lasminto (Co pilot) dan Aipda Joko M (Mekanik 1).
Penyebab Kecelakaan
Sementara hingga kemarin, penyebab pasti jatuhnya helikopter 105/P1103 milik Korps Polairud Baharkam Polri masih belum diketahui.
Sejauh ini tim SAR gabungan masih terus bekerja untuk melakukan pencarian keberadaan badan dan semua
kru helikopter.
Kabid Humas Polda Bangka Belitung Kombes Pol Maladi, mengatakan, belum diketahui pasti penyebab kecelakaan helikopter polisi tersebut.
“Helikopter itu berangkat dari Pangkalan Bun, kondisinya dalam keadaan baik. Mungkin pengaruh cuaca. Jadi belum diketahui, tetapi memang kondisi cuaca pada saat itu ekstrem, di daerah Pangkalpinang saja sering gelap terus,” jelas Maladi.
Ia memastikan, saat ini tim SAR gabungan sedang melakukan evakuasi dan pencarian sejumlah kru helikopter yang belum ditemukan.
“Sementara untuk tubuh helikopter belum ditemukan, saat ini baru serpihan jok helikopter ditemukan dan satu jenazah Bripda Anam,” lanjutnya.
Kabaharkam Polri Komjen Pol Arief Sulistyanto mengungkap helikopter P1103 terjatuh karena mengalami cuaca buruk saat melintas di Perairan Manggar, Kepulauan Bangka Belitung pada Minggu (27/11/2022) sore.
“Dapat disimpulkan pesawat helikoter P-1103 jatuh karena cuaca di perairan Manggar,” kata Arief.
Hingga saat ini, kata Arief, pihaknya juga telah menemukan seorang jenazah kru helikopter P1103. Sebaliknya, tim gabungan masih melakukan operasi pencarian kru lain yang dipimpin langsung oleh dirinya.
“Saat ini Tim SAR Pol Airud, Basarnas, TNI AU dan Polda Babel telah melakukan operasi pencarian. Saya dalam perjalanan ke TKP,” pungkasnya.
Sekadar informasi, sebuah helikopter diduga jatuh di perairan Laut Bukulimau, Kabupaten Belitung Timur,
Minggu, (27/11/2022).
Kepala Desa Bukulimau Belitung Timur, Mukhlisin mengatakah kejadian tersebut diperkirakan terjadi sekitar pukul 14.40 WIB.
“Yang kelihatan heli pak,” ujar Mukhlisin.
Menurut Mukhlisin, info terakhir dari warga, kejadian di utara Bukulimau sebelum cuaca buruk. Posisi terakhir perkiraan sekitar 2 sampai 3 mil di utara Pulau Bukulimau.
“Jadi di sini cuaca mendung dan gelap lalu turun hujan,” ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Bangka Belitung Mikron Antariksa membenarkan kabar jatuhnya helikoter tersebut.
Ia mengatakan helikopter yang jatuh tersebut nomor registrasi P1103 tipe NBO 105.
“Infonya Kapten AKP Arif dengan operator kepolisian (pilot-red),” kata Mikron.
Tower radar Tanjungpandan melaporkan belum ada kontak dengan helikopter tersebut.
Penerbangan helikopter diduga dalam misi patroli dan tidak terjadwal dalam laporan penerbangan.
Kepala Biro OperasionalPolda Bangka Belitung Kombes Pol Pontjo Soediantoko juga telah menerima informasi perihal jatuhnya helikopter Tipe NBO 105 tersebut.
“Sementara masih menunggu info dari ATC dan AP II Tanjung Pandan dan seluruh petugas perangkat pendeteksian radar udara,” ujar Pontjo.
Helikopter itu bernomor registrasi P-1103 yang merupakan kendaraan dinas Polri berwarna biru-putih.
Di daftar manifes penumpang, helikopter itu dikabarkan berisi empat anggota Polri.
(kcm/bim/tas/riu)
Duka Polri
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengatakan jatuhnya P-1103 di Perairan Belitung Timur adalah duka bagi keluarga besar kepolisian.
Ia menjelaskan helikopter yang jatuh tersebut merupakan satu dari dua helikopter yang sedang dalam perjalanan dari Pangkalan Bun ke Pondok Cabe.
Satu helikopter tersebut, kemudian mengalami lost contact semalam setelah menghadapi cuaca buruk.
Pagi ini, kata dia, sudah didapatkan informasi bahwa sudah ditemukan pelampung, kursi, dan satu korban jenazah dari salah satu anggota Polri.
“Saat ini pencarian terus dilakukan dari Polri sendiri, dengan kapal dan helikopter yang kita miliki, kemudian dibantu oleh Basarnas dan juga teman-teman dari Angkatan Laut dan beberapa kapal masyarakat,” kata Sigit.
Ia berharap seluruh anggota Polri yang saat ini belum ditemukan segera bisa ditemukan termasuk helikopternya. Sigit juga meminta doa agar proses pencarian dan evakuasi tersebut dapat berjalan lancar.
“Tentunya kita akan mengambil langkah-langkah selanjutnya terkait dengan proses setelah selesai evakuasi nanti,” kata Sigit.
“Mohon doanya mudah-mudahan juga masih ada kabar baik untuk anggotaanggota kita yang lain yang belum ditemukan,” harapnya.
(Tribunnews. com)
Kru Helikopter NBO 105 P-1103:
● AKP Arif Rahman Saleh (capt pilot)
● Briptu Lasminto (co pilot)
● Aipda Joko Mudo (mekanik teknis)
● Bripda Khoirul Anam (mekanik teknis)
Serpihan Helikopter yang Ditemukan:
1. Long range tank
2. Sandaran kursibagian belakang
5 buah
3. Fuil tank component
4. Tail boom wracked
5. Tas pribadi 2 buah
6. Interior wracked
7. Tail roor wracked
8. Floor wracked 9. Ext wracked (Exhaust)
10. Rear seat
11. Ext wracked (Front)
12. 1 buah pair shoes
13. Hat
14. Wind shield cover
15. Fuel hoses
16. Long body frame
17. ELT (Emergency Locator Transmitter).
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20221129-Halaman-Bangka-Pos-Hari-Ini.jpg)