Ratna Batara Munti Sebut Motif Pembunuhan Yosua, Bukan Motif Pelecehan, Tapi Dokumen Ini

Ada enggak korban perkosaan yang dibanting sampai 3 kali, yang mengalami tentu saja perkosaan itu pemaksaan penetrasi...

WARTA KOTA/YULIANTO
Putri Candrawathi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (8/11/2022). 

BANGKAPOS.COM -- Ratna Batara Munti, Aktivis Jaringan Pembela Hak Perempuan Korban Kekerasan Seksual, lebih memilih membela Ibunda dari Brigadir Nofriansyah Yosua Hubatarat ( Brigadir J ), Rosti Simanjuntak, ketimbang Putri Candrawathi (PC) yang mengaku diperkosa.

“Kita membela Ibu Yosua, Ibu Yosua itu korban ya, yang anaknya dibunuh dengan keji, dieksekusi seperti itu, kita tentunya enggak terima ya, main hakim sendiri dan sangat keji, tentunya kita bersama dengan Ibu Yosua dan keluarganya,” ucap Ratna Batara Munti, dalam program Rosi KOMPAS TV, Kamis (15/12/2022) malam.

Bukan hanya membela Ibu Yosua, Ratna Batara Munti juga mengatakan aktivis jaringan perempuan lebih memilih berdiri bagi istri puluhan anggota Polri yang suaminya menjadi korban dari skenario bohong Ferdy Sambo.

“Dan juga saat ini dengan adanya keterlibatan 95 anggota Polri yang terlibat obstruction of justice itu tentunya ketika dipecat, itu juga banyak perempuan-perempuan yang menjadi korban yang selama ini secara ekonomi bergantung dengan suaminya, itu korban,” kata Ratna Batara Munti.

“Itu harus dipertimbangkan bukan hanya PC (Putri Candrawathi),” tambahnya.

Baca juga: Siapa Sahat Tua Simanjuntak, Pria yang Terkena Operasi Tangkap Tangan KPK, Lihat Profilnya

Baca juga: Doa Mustajab Jumat Sore, Baik Dibaca Setelah Ashar, Lengkap Tulisan Arab, Latin dan Artinya

Baca juga: Putri Candrawathi Terindikasi Paling Bohong dari hasil Lie Detector, Richard dan Ricky R Jujur

Bagi Ratna Batara Munti, Putri Candrawathi memiliki banyak kejanggalan untuk dibela oleh aktivis perempuan meskipun mengaku diperkosa.

Ratna Batara Munti, Aktivis Jaringan Pembela Hak Perempuan Korban Kekerasan Seksual.
Ratna Batara Munti, Aktivis Jaringan Pembela Hak Perempuan Korban Kekerasan Seksual. (kompas tv)

“Dia bukan mencerminkan kebanyakan, mayoritas korban perempuan yang kita dampingi selama ini, banyak kejanggalan,” ujar Ratna Batara Munti.

Sebagai korban perkosaan, Ratna Batara Munti meragukan kebenaran Putri Candrawathi mengalami kekerasan seksual.

Menurut Ratna Batara Munti, bagaimana mungkin orang yang diperkosa dan dibanting 3 kali mampu bertemu dan bersama pelakunya beberapa saat setelah kejadian.

“Ada enggak korban perkosaan yang dibanting sampai 3 kali, yang mengalami tentu saja perkosaan itu pemaksaan penetrasi pe*is ke va**ina yang tidak dikehendaki oleh korban dan itu kan pasti secara fisik dan psikis itu menimbulkan depresi trauma, ada enggak yang meminta ketemu pelakunya belum lama kejadian,” ungkap Ratna.

Sebagaimana fakta persidangan, Putri Candrawathi mengaku mengalami perkosaan yang dilakukan oleh Yosua di Magelang.

Bukan hanya perkosaan, Putri Candrawathi mengaku dirinya dibanting 3 kali dan juga diancam oleh Yosua.

Simak selengkapnya dalam video:

Motifnya Diduga Ada di Dalam Pernyataan Putri Candrawathi Ini......

Sebelumnya, Istri mantan Kadiv Propam Ferdy Sambo, Putri Candrawathi membantah kesaksian Bharada E terkait perintah menghilangkan jejak sidik jari suaminya di barang-barang milik Brigadir J.

Baca juga: Prediksi Skor, Head to Head, Susunan Pemain dan Jadwal Final Argentina vs Prancis Piala Dunia 2022

Baca juga: Soal PLTT di Babel, Ridwan Djamaluddin Minta Dunia Luar Tidak Perlu Ribut, Bukan untuk Bikin Senjata

Baca juga: Heboh Isu Cristiano Ronaldo Minggat dari Skuad Portugal, Federasi Beri Klarifikasi ini

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved