Berita Bangka Selatan
Tiga Bulan Terakhir Kasus DBD di Basel Meningkat, Ini Penyebabnya
Sejk tiga bulan terakhir kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Basel meningkat.
Penulis: Adi Saputra |
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Tiga bulan terakhir Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).di Kabupaten Bangka Selatan (Basel) mengalami kenaikkan.
Sejak awal Bulan Januari hingga November 2022 ini, kasus DBD khususnya di Kabupaten Basel mengalami kenaikkan secara signifikan.
Terutama di tiga Kecamatan yang ada di Basel, seperti Kecamatan Toboali, Airgegas dan Payung yang masih tinggi dibanding lima kecamatan lainnya.
Plt Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Basel Agus Pranawa, melalui Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pendalian Penyakit (P2P) Slamet Wahidin, mengatakan adanya kenaikan angka DBD selama 2022 sejak bulan September hingga November.
"Lumayan tinggi tiga bulan ini, kemarin kita cek data terakhir bulan Januari hingga Agustus hanya 74 orang terkena DBD. Akan tetapi bulan September hingga November mencapai 104 orang terkena DBD dan bulan Desember kosong," kata Slamet Wahidin, Rabu (21/12/2022).
"Kenaikkan masyarakat yang terkena DBD, dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan kebersihan lingkungan yang harus bersih serta tidak menimbulkan jentik nyamuk," tegasnya.
Tak hanya itu Slamet pun menyebutkan, untuk tiga bulan terakhir walaupun mengalami peningkatan terkena DBB. Tidak ada masyarakat yang meninggal dunia akibat terkena DBD.
"Alhamdulillah mudah-mudahan jangan ada yang meninggal, dari laporan yang kami terima dari pukesmas-pukesmas setiap bulan tidak ada yang meninggal dunia jumlahnya masih seperti awal tahun sebanyak empat orang," sebut Slamet.
Namun dari delapan kecamatan di Basel, tiga Kecamatan yang angka DBD masih tinggi sejak awal Januari hingga November 2022 lalu.
"Ada tiga Kecamatan yang termasuk tinggi angka DBDnya seperti Toboali 47 orang , Air Gegas 20 orang, Payung 17 orang yang terkena DBD," jelasnya.
Sementara ia mengimbau kepada seluruh masyarakat Basel, apabila sudah ada gejala tinggi untuk segera di bawah ke rumah sakit dan dilakukan cek darah.
"Kami meminta kepada seluruh masyarakat, apabila saudara, anak, ataupun keluarga merasa demam tinggi untuk segera di bawah ke rumah sakit. Jangan sampai di diamkan, takutnya ada gejala DBD dan tidak diketahui oleh keluarga," imbau Slamet.
"Lebih baik kita periksa dahulu dan cek darah, biar tahu apa penyakit yang di derita oleh pasien dan jangan sampai dibiarkan," ujarnya.
Selain itu ia menegaskan, pemerintah daerah akan terus berupaya untuk menangani DBD dengan cara mensosialisaikan kepada masyarakat terutama agar terhindar dari DBD.
"Tetap kita turunkan tim ke lapangan terutama petugas pukesmas-pukesmas, untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan. Karena kalau bukan di mulai dari diri sendiri dan kapan lagi," tegas Slamet.
Sedangkan untuk mengurangi tingginya angka DBD di Basel, DKPPKB mempunyai berbagai program yang di berikan kepada masyarakat melalui pukesmas untuk diterapkan dengan baik. (Bangkapos.com/Adi Saputra)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/ilustrasi-nyamuk-demam-berdarah-nyamuk-aedes-aegypti.jpg)