Berita Pangkalpinang
Cuaca Ekstrem di Akhir Tahun 2022, Sat Polair Polresta Pangkalpinang Imbau Nelayan Tak Nekat Melaut
Kasat Polair Polresta Pangkalpinang, AKP Irwan Haryadi mengimbau nelayan tidak melaut hingga dua minggu ke depan.
Penulis: Rizki Irianda Pahlevy | Editor: nurhayati
BANGKAPOS.COM,BANGKA -- Kasat Polair Polresta Pangkalpinang, AKP Irwan Haryadi mengimbau nelayan tidak melaut hingga dua minggu ke depan.
Imbauan ini disampaikannya untuk mengantisipasi munculnya korban akibat cuaca ekstrem di wilayah perairan.
Sebelumnya diketahui dari data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pangkalpinang, potensi cuaca ekstrem akan terjadi pada periode akhir Desember 2022 hingga Dasarian I Januari 2023 (28 Des 2022 - 6 Januari 2023) baik di sisi daratan maupun perairan di Provinsi Bangka Belitung.
"Iya untuk nelayan sudah kami imbau untuk dua minggu ke depan, cuaca ini masih ekstrem badai di laut, kalai bisa tunda dulu ke laut. Setiap personel melakukan patroli juga terus kami arahkan, untuk tidak melaut sampai cuaca kembali normal," kata AKP Irwan Haryadi kepada Bangkapos.com, Kamis (29/12/2022).
Baca juga: 80,36 Persen Tapal Batas Antar Desa di Bangka Belitung Telah Diselesaikan, Tinggal Urus Administrasi
Baca juga: Pengembangan Bandara Hanandjoeddin Belum Dilakukan, Ketua DPRD Babel Desak Pemprov Bicara ke Pusat
Selain itu pihaknya jug(KSOP) telah berkoordinasi dengan Kantor Syahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pangkalbalam, terkait surat persetujuan perikanan (SPP) kepada nelayan selama cuaca ekstrem berlangsung.
"Jadi untuk nelayan apabila ke laut kan ada surat SPP yang dikeluarkan KSOP, jadi kami minta jangan diberikan dulu kepada nelayan. Antisipasi kejadian yang tidak kita inginkan, tapi saya tanya para nelayan juga sudah sadar diri mereka juga tidak mau ke laut dulu untuk saat ini," jelasnya.
Sementara itu satu diantara nelayan di dermaga Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Ketapang, Eman mengaku tidak lagi melaut hingga cuaca kembali normal.
"Tentunya kalau ngeluh ya ngeluh gak bisa melaut cari ikan, tapi tentunya kami lebih mengutamakan keselamatan. Ya dari pada maksa bekerja juga percuma, jadi mending gak dulu lah," kata Eman.
Baca juga: Waspada Gelombang Mencapai 4 Meter, Ini Prakiraan Cuaca dan Ketinggian Gelombang di Babel dari BMKG
Baca juga: Kasus Pria di Belitung Bakar Motor Tetangga Gegara Masalah Sampah Berakhir Damai
Kini sudah sembilan hari lamanya, Eman bersama rekan-rekan nelayan lainnya tidak pergi mencari ikan di laut.
Sejumlah pekerjaan sampingan guna mengisi waktu luang pun dilakukan, mulai dari membersihkan hingga memperbaiki kapal.
"Terakhir melaut itu tanggal 20 kemarin, itu juga sudah mulai gelombang dan anginnya udah kencang," ungkapnya.
(Bangkapos.com/Rizky Irianda Pahlevy)