HUT PDI Perjuangan

Megawati Soekarnoputri Sudah Bicara dengan Jokowi soal Nama Capres dari PDIP Untuk Pilpres 2024

Megawati Soekarnoputri sudah berdiskusi dengan Joko Widodo (Jokowi) soal nama capres dari PDIP untuk Pilpres 2024.

Editor: fitriadi
Dokumentasi Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Kepresidenan
Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri melakukan makan siang bersama di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (21/11/2016). Jelang HUT ke-50 PDIP, Megawati disebut sudah berdiskusi dengan Jokowi soal siapa nama capres dari PDIP untuk Pilpres 2024. 

BANGKAPOS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri sudah berdiskusi dengan Joko Widodo (Jokowi) soal nama calon presiden (capres) dari PDIP untuk Pilpres 2024.

Megawati dan Jokowi juga disebut telah membahas tentang sustainability of the leader and policy (keberlanjutan pemimpin dan kebijakan).

"(Diskusi Megawati dan Jokowi) ya tentu saja," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat ditemui di Jakarta International (JI) Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (9/1/2023).

"Apalagi kami berbicara tentang sustainability of the leader and policy," ucapnya.

Menurut Hasto, pembicaraan tersebut merupakan satu kesatuan yang akan membawa kemajuan bagi Indonesia.

"Sehingga antara Bung Karno, Ibu Mega, Pak Jokowi, dan calon presiden yang akan datang itu merupakan satu kesatuan yang terus membawa kemajuan bagi Indonesia raya kita," beber Hasto.

Megawati Soekarnoputri akan menyampaikan pidato politik pada puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-50 PDIP pada hari ini, Selasa (10/1/2023).

Hasto Kristiyanto mengungkapkan bakal ada kejutan terkait Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 dalam acara HUT ke-50 PDIP.

Namun Hasto tidak menjelaskan lebih lanjut kejutan apa yang dimaksud.

“Setiap HUT memang kita merancang dengan baik ada elemen of surprise yang selalu ditampilkan. Apalagi Bu Mega juga sering menampilkan berbagai kejutan di dalam peringatan HUT partai, Rakernas, dan lainnya,” kata Hasto seperti diberitakan Tribunnews.com.

Acara puncak peringatan HUT ke-50 PDIP akan digelar di Jakarta International Expo (JIE) Kemayoran, Jakarta Pusat.

Ulang tahun partai politik terbesar di Indonesia akan dihadiri puluhan ribu orang kader dan simpatisan.

Presiden Jokowi dan sejumlah menteri diundang hadir.

Hasto mencontohkan saat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengumumkan Jokowi sebagai capres pada Pilpres sebelumnya.

“Saat itu secara tiba-tiba ibu (Megawati) membicarakan itu (capres) karena beliaulah yang mempunyai kewenangan siapa yang menjadi capres dan cawapres dari PDIP,” ujarnya.

Kendati demikian, Hasto menegaskan terkait capres dan cawapres 2024 yang diusung PDIP akan diumumkan pada momentum yang tepat.

Puan: Hanya Ibu yang Tahu

Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani juga menyebut ada elemen kejutan saat partainya merayakan HUT ke-50 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta pada Selasa (10/1/2023).

Puan mengatakan, bahwa elemen kejutan itu bakal disampaikan langsung Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri pada saat perayaan HUT ke-50 tahun tersebut.

"Ya, pastinya. Setiap ulang tahun, kan, ada surprise, tetapi namanya surprise, ya, enggak tahu. Cuma Ibu Ketua Umum yang tahu surprise akan disampaikan," kata Puan Maharani seusai pembukaan Bimbingan Teknis (Bimtek) Anggota DPRD Provinsi/Kabupaten Kota Fraksi PDI Perjuangan se-Indonesia, di Hotel Grand Paragon, Jakarta, Senin (9/1/2023).

Meski demikian, Puan mengaku tidak tahu persis apa elemen kejutan pada saat HUT ke-50 PDIP itu. Karena, kata Puan, hanya Megawati yang memahami elemen kejutan tersebut.

Termasuk, Puan tidak tahu soal kemungkinan elemen kejutan berupa pengumuman capres atau
cawapres dari parpol bernomor tiga pada Pemilu 2024.

"Pidato Ketua Umum itu kan ada yang dari hati, ada yang dari pikiran, ada yang memang sudah tercatat. Kalau kemudian besok, tiba-tiba ada surprise, siapa nama bakal calon capres atau cawapres PDIP akan disampaikan, kemungkinan bisa saja," ucap Puan.

Ketua DPR RI ini juga bersyukur PDIP secara berturut-turut menang pileg dan pilpres, yakni 2014 dan 2019, menyikapi pemaknaan usia partainya ke-50.

"Partai pemenang yang bisa menang dua kali, bisa menjadi pengusung presiden dua kali yang menang dan tentu saja kami berharap pada ultah yang ke-50 ini, Insya Allah pada tahun 2024, PDI Perjuangan kembali bisa memenangkan pileg dan pilpres," ucap Puan.

"Menjadi parpol yang Insya Allah bisa hattrick tiga kali menjadi partai pemenang," jelasnya.

Puan juga menegaskan kepada seluruh kader partainya menyerahkan seluruh terkait pencapresan kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Puan juga berpesan, agar para kader partai berlambang bateng moncong putih itu tidak perlu menyibukkan diri dengan memprediksi atau menduga tokoh tertentu yang akan diusung sebagai calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres) dari PDIP.

"Jadi enggak usah bingung, pusing, kayaknya ini, kayaknya itu. Si ini ya, si itu ya. Sudah lurus saja kerja kerja kerja di lapangan,"kata Puan Maharani.

Ketua DPR RI itu juga menegaskan bahwa akan ada momentum yang tepat bagi Megawati untuk
mengumumkan capres-cawapres PDIP.

Untuk itu, semua kader diminta menunggu 'tanggal main-nya' soal pengumuman tersebut.

"Ketua umum sudah punya nama di kantongnya, tinggal diumumin. Jadi, enggak usah nengok kiri-kanan," tegas Puan.

"Enggak usah bingung harus si ini, harus si itu. Kayaknya si ini, kayaknya si itu, surveinya tinggi ya si ini, kayaknya cocok sama si ini," lanjutnya.

Bukan tanpa alasan Puan meminta para kader PDIP untuk tak sibuk soal capres-cawapres. Sebab, ia menyatakan bahwa para kader bukanlah pengamat politik, melainkan bertugas untuk memenangkan partai.

"Enggak perlu ngamat-ngamatin, ya boleh kalau cuma ngomong di warung kopi atau di antara kita, tapi enggak usah terpengaruh," jelasnya.

Puan pun menanggapi santai dengan dinamika menjelang Pilpres 2024, terutama soal siapa yang akan diusung PDIP sebagai capres.

Puan bercerita dirinya sempat ditanya apakah deg-degan soal nama yang akan diumumkan Megawati Soekarnoputri untuk maju sebagai capres.

"Santai, kenapa deg-degan? Urusan calon presiden itu ada di garis tangan. 270 (juta) orang pengin jadi presiden semua, yang jadi cuma satu," kata Puan.

Secara undang-undang dan konstitusi, Ketua DPR RI itu menyebut sudah ada aturannya, yakni
dicalonkan oleh satu partai politik atau gabungan partai politik.

"PDIP suaranya sudah cukup. Kemudian siapa calonnya belum segini banyak kader-kader PDIP, artinya PDIP sudah punya calon iya kan," kata Puan.

Puan meminta para kader untuk menunggu siapa yang akan diumumkan Megawati.

"Iya lillahitaala garis tangan, tinggal tunggu siapa yang nanti akan disebutkan oleh Ibu ketua umum. Tenang, santai," tandasnya.

Ganjar Tak Tahu Kejutan Apa

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dicecar sejumlah awak media terkait Rakernas sekaligus HUT PDIP saat kunjungan kerja ke Brebes, Senin (9/1/2023).

Banyak wartawan menanyakan kesiapan Ganjar mendapat kejutan saat menghadiri acara yang digelar di Jakarta, Selasa (10/1/2023) itu.

"Iya saya ke Jakarta besok. Kejutannya apa, ya ndak tahu. Namanya saja kejutan, besok belum tahu kejutannya apa," kata Ganjar.

Rakernas PDIP pada Selasa (10/1/2023) memang disebut sejumlah pihak akan menghadirkan kejutan.

Salah satunya, banyak pihak menilai Megawati Soekarnoputri akan mengumumkan siapa Calon Presiden 2024 yang akan diusung partai banteng moncong putih itu.

"Kalau soal itu, itu urusannya DPP, Bu Mega dan pak Sekjen. Intinya kalau saya, besok itu waktunya refleksi bagi PDIP selama 50 tahun berkiprah itu seperti apa," ucapnya.

Menurut Ganjar, sebagai kader dirinya bangga menjadi bagian dari PDIP.

Sebab banyak pihak mengatakan, kaderisasi yang dicanangkan Megawati Soekarnoputri di PDIP berjalan sukses.

"Kaderisasi itu melahirkan banyak kader sekarang. Peningkatan kapasitas yang dilakukan melalui diklat juga ada hasilnya," ujarnya.

"Sekarang kepemimpinan antara perempuan dan laki-laki sudah banyak. Sebenarnya ini bagian dari pelaksanaan UU Partai Politik dan sebagai kader PDIP saya merasa bangga," jelasnya.

Banyak kader PDIP lanjut Ganjar yang sukses menjadi pemimpin.

Di Brebes misalnya, seorang Narjo yang dulunya kader biasa bisa menjadi Wakil Bupati.

"Kita tidak pernah berpikir dulu mas Narjo di Brebes, yang mohon maaf dari gerakan paling bawah, ekonomi paling bawah, ternyata bisa memimpin," ujarnya.

"Beliau berpasangan dengan bu Idza itu bisa dan perempuan lagi. Ini bagian dari kaderisasi yang bagus," tegasnya.

Hal itu lanjut Ganjar yang akan menjadi fokus Rakernas sekaligus perayaan Ultah PDIP ke-50 besok.

Acara akan diisi dengan kegiatan yang bersitat refleksi.

"Mungkin besok akan ada pidato politik yang kita semua punya cita-cita PDIP menang hattrick tiga kali," ujarnya.

(Wartakotalive.com/Ibriza Fasti Ifhami/Tribunnews.com/TribunSolo.com)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved