Profil Tokoh

Profil Anies Baswedan, Mantan Gubernur DKI Jakarta yang Disebut Bakal Nyapres Pemilu 2024

Anies merupakan sepupu dari Kompol. (Purn.) Novel Baswedan yang merupakan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sejak tahun 2007.

Penulis: Nur Ramadhaningtyas | Editor: M Zulkodri
Fersianus Waku
Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak menghadiri acara silaturahmi nasional keluarga besar alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (12/11/2022). 

BANGKAPOS.COM - Siapa yang tak kenal Anies Baswedan? nama pria yang akrab disapa Anies ini naik daun sejak menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 16 Oktober 2017.

Beberapa kebijakan dan program yang dilaksanakannya tak hanya disorot warga Ibu Kota melainkan juga bagi satu Indonesia.

Usai selesai menjabat tahun 2022 kemarin, Anies pun santer disebut-sebut bakal menjadi calon presiden tahun 2024.

Namanya dikatakan akan menghiasi pesta politik 2024.

Anies Baswedan lahir pada tanggal 7 Mei tahun 1969 di Kuningan, Jawa Barat.

Ayahnya bernama Rasyid Baswedan yang berprofesi sebagai dosen Fakultas Ekonomi di Universitas Islam Indonesia. Anies merupakan cucu dari H. Abdurrahman Baswedan atau dikenal dengan nama A. R. Baswedan.

Kakeknya Anies merupakan pahlawan nasional dan dikenal sebagai seorang nasionalis, jurnalis, pejuang Kemerdekaan Indonesia, diplomat, mubaligh, dan sastrawan Indonesia.

Selain itu Anies merupakan sepupu dari Kompol. (Purn.) Novel Baswedan yang merupakan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sejak tahun 2007.

Novel Baswedan juga merupakan anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dari tahun 1999 hingga 2014.

Ibu Anies Baswedan bernama Prof. Dr. Hj. Aliyah Rasyid Baswedan, M. Pd. yang merupakan dosen dan guru besar emeritus di Universitas Negeri Yogyakarta.

Anies merupakan anak sulung dan memiliki dua orang adik, yaitu bernama Ridwan Baswedan dan Abdillah Baswedan.

Anies dibesarkan di Yogyakarta. Pada saat usianya menginjak 5 tahun, Anies bersekolah di Taman Kanak-kanak Masjid Syuhada.

Anies melanjutkan sekolah dasar Laboratori, Kota Yogyakarta saat umurnya 6 tahun.

Anies kecil dikenal sebagai anak yang mudah bergaul dan juga punya banyak teman.

Anies melanjutkan sekolah menengah pertama di SMP Negeri 5 Yogyakarta. Anies juga dikenal aktif di Organisasi Intra Sekolah (OSIS) dan memiliki jabatan pengurus bidang Hubungan Masyarakat.

Setelah lulus, Anies melanjutkan studinya di SMA Negeri 2 Yogyakarta. Di SMA Anies terpilih menjadi wakil ketua OSIS dan mengikuti pelatihan kepemimpinan bersama tiga ratus pelajar Ketua OSIS di seluruh Indonesia. Dari situlah Anies terpilih menjadi Ketua OSIS seluruh Indonesia pada tahun 1985.

Tahun 1987 Anies terpilih mengikuti program pertukaran pelajar AFS dan tinggal selama setahun di Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat.

Karena program ini, Anies harus menempuh SMA selama empat tahun lamanya.

Saat kembali ke Yogyakarta, Anies mendapat kesempatan untuk berperan di bidang jurnalistik.

Anies bergabung dengan program Tanah Merdeka di televisi Republik Indonesia cabang Yogyakarta dan mendapatkan peran sebagai pewawancara tokoh-tokoh nasional.

Pada tahun 1989 Anies masuk perguruan tinggi dan diterima di Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Anies tetap aktif berorganisasi dengan bergabung Himpunan Mahasiswa Islam dan menjadi salah satu Majelis Penyelamat Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam Universitas Gadjah Mada.

Anies pernah menjabat sebagai Ketua Senat Mahasiswa di Fakultas Ekonomi pada tahun 1992 dan turut membantu lahirnya kembali Senat Mahasiswa setelah dibekukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Anies membentuk Badan Eksekutif Mahasiswa atau BEM sebagai lembaga eksekutif dan mempromosikan senat sebagai lembaga legislatif yang disahkan kongres pada tahun 1993.

Masa kepemimpinannya Anies dengan dimulainya gerakan berbasis riset, sebuah tanggapan atas tereksposnya kasus Badan Penyangga dan Pemasaran Cengkeh yang menyangkut putra Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra.

Anies juga turut menginisiasi demonstrasi melawan penerapan Sistem Dana Sosial berhadiah pada November 1993 di kota Yogyakarta.

Pada 1995, Anies mendapat gelar sebagai Sarjana Ekonomi (Bachelor of Science equivalent) dari Fakultas Ekonomi UGM, Yogyakarta, Indonesia.

Kemudian, dia melanjutkan pendidikan S2 di Universitas Maryland, College Park, Amerika Serikat (AS).

Tak lelah menimba ilmu, kemudian dia juga melanjutkan pendidikan di Northern Illinois University, AS.

Tepat pada 2004, dia menyelesaikan pendidikannya dan mendapat gelar Doctor of Philosophy, Departemen Ilmu Politik dari Universitas tersebut.

Ketika sedang menimba ilmu S3, dia berkarier sebagai Research Assistant di Kantor Penelitian, Evaluasi, dan Studi Kebijakan, Northern Illinois University pada 2000 sampai 2004.

Setelah menyelesaikan pendidikan S3, Anies tetap berkiprah dalam banyak hal.

Dia sering berkarier dan mendapat posisi bergengsi yang membuat dia semakin dikenal oleh publik.

Pada 2004-2005, Anies berkarier sebagai Research Manager, IPC Inc., Bannockburn, Illinois, USA.

Kemudian, dia melanjutkan kariernya sebagai Senior Researcher, Lembaga Survei Indonesia pada 2005 hingga 2007.

Bukan hanya itu, dia juga berkarier di National Advisor for decentralization and regional autonomy, Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan, selama satu tahun tepatnya pada 2006-2007.

Kemudian, Anies melanjutkan kariernya di Research Director, Institut Indonesia, Pusat Analisis Kebijakan Publik, pada 2005 hingga 2009.

Pada 2007, Anies juga menjabat sebagai Rektor dan Presiden di Universitas Paramadina.

Kemudian, Anies mulai terjun dan berkarier dalam dunia pemerintahan di Indonesia. Dia menjabat sebagai anggota Panitia Seleksi Komisaris KPU dan Bawaslu, selama satu tahun, tepatnya pada 2011 hingga 2012.

Sejak 2009, dia menjabat sebagai Dewan Manajer AMINEF di Jakarta hingga 2013.

Mulai September 2013, Anies diangkat sebagai Dewan Pengawas AMINEF di Jakarta, Indonesia hingga saat ini.

Puncak karier Anies terjadi pada 2014, dia terpilih sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) dalam Kabinet kerja masa kerja 2014 hingga 2019.

Barulah kemudian ia terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.

(Bangkapos.com/Nur Ramadhaningtyas)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved