Ramadhan 2023

Ramadhan 2023: Mengapa Umat Muslim Diwajibkan Puasa? Berikut Penjelasannya

Pada saat berpuasa jaringan lemak dalam aliran darah menyempit sehingga setan tidak dapat melewatinya

Preefik.com
Ilustrasi Ramadhan 1444 H. Umat muslim disunnahkan mengerjakan amalan-amalan sunnah menjelang Ramadhan 1444 H. 

BANGKAPOS.COM- Bulan suci Ramadhan 2023 akan menghampiri kita beberapa bulan lagi.

Untuk itu seluruh umat muslim mulai mempersiapkan diri menyambut bulan suci yang penuh dengan keberkahan ini.

Termasuk mempersiapkan diri untuk menjalankan ibadah puasa.

Diketahui puasa pada bulan suci Ramadhan menjadi kewajiban bagi seluruh umat Muslim yang sanggup melaksanakannya.

Puasapun termasuk dalam Rukun Islam.

Betapa pentingnya berpuasa pada bulan suci Ramadhan ini, sampai menjadi bukti keislamannya seseorang.

Lantas pernahkah terbesit di pikiran Anda mengapa ibadah puasa menjadi kewajiban pada seorang muslim?

Agar tak penasaran, simak penjelasan berikut ini seperti dikutip pada buku ‘Menyikap Tabir Puasa Ramadhan’ karya KH Cholil Nafis Lc Ph D.

Allah telah mewajibkan ibadah puasa ini sebagaimana yang tertera dalam Al-Quran pada surah Al-Baqarah ayat 183.

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” (QS. Al-Baqarah : 183).

• Ancaman Corona di Pidie, Lapak Pedagang Daging Meugang Harus Pasang Plastik Transparan

• TP-PKK Kota Sabang Bagikan Sembako untuk Masyarakat

• Atasi Kesulitan Petani Kopi Gayo, Koperasi Kopi Bisa Bagikan Deviden Lebih Awal

Inti disyariatkannya puasa adalah menahan diri dan mengendalikan syahwat kemanusiaan, yaitu sesuatu yang menjadi keinginan dan kebutuhan manusia. 

Seperti keinginan makan, minum dan hubungan badan dengan pasangannya, tetapi ditahannya dalam jangka waktu tertentu yang sebenarnya halal, karena semata-mata mengharap ridha Allah SWT.

Menahan diri dari makan dan minum dapat melemahkan syahwat yang buruk.

Syahwat seringkali memperdaya manusia yang dapat menghancurkan martabat manusia.

Menahan diri dari makan dan minum yang berlebihan dapat membekali seseorang untuk mengendalikan hawa nafsunya.

Nafsu seksual dalam perspektif Islam tidak dimusnahkan, tetapi dikendalikan.

Imam Al-Bushoiri menyamakan nafsu dengan bayi yang akan selalu meminta susu kepada ibunya.

Nafsu merajalela seperti seks bebas, rakus, korupsi, pelit mengeluarkan zakat dan sedekah akan menjauhkan seseorang dari Allah SWT.

Puasa dapat mempersempit ruang gerak dan kesempatan setan untuk menggoda manusia.

Sebab, pada saat berpuasa jaringan lemak dalam aliran darah menyempit sehingga setan tidak dapat melewatinya.

Ini berarti dapat mengurangi bahkan menghindari berbuat dosa. Puasa dapat melatih kesabaran untuk taat kepada Allah SWT dan sabar meninggalkan maksiat.

Saat berpuasa, sepanjang harinya seluruh nafas, gerak dan langkahnya adalah syukur yang bernilai pahala.

Bahkan tidur sekalipun, orang berpuasa mendapat pahala.

Berpuasa berarti melatih diri untuk menahan sesuatu yang secara manusiawi sangat diinginkan namun melatih diri untuk menahannya, serta tabah terhadap kesengsaraan.

Latihan ini dapat membentuk karakter seseorang untuk menjadi tangguh, pejuang dan ulet yang tidak mudah menyerah.

Maka kemenangan saat datang lebaran disambut bahagia, bagaikan jihad di jalan Allah Swt dengan kumandang takbir “Akbar” kemenangan.

Orang yang berpuasa merasa selalu dilihat dan diawasi oleh Allah dalam setiap detik dan langkahnya, sehingga terhindar dari kepura-puraan dan perbuatan manipulasi.

Puasa dapat memadukan antara kehidupan raga dan jiwa, bahkan saat berpuasa seseorang tengah mengasah batinnya menuju ketajaman yang sejati.

Sehingga muncul kepedulian dan empati kepada orang yang kurang mampu dan tidak berdaya.

Syariat mewajibkan untuk mengeluarkan zakat fitrah di akhir pelaksanaan puasa adalah cermin dari kebersihan jiwa yang telah mendapatkan fitrahnya dan meraih nilai kemanusiaan.

Puasa adalah sesuatu yang istimewa dan hanya untuk Allah SWT.

Jika semua nilai ibadah akan dilipat gandakan oleh Allah SWT menjadi sepuluh atau tujuh ratus kali lipat, tetapi puasa adalah untuk Allah akan dilipat gandakan pahalanya sampai tidak ada batasnya (unlimited).

Demikianlah alasan puasa wajib dilaksanakan umat muslim di Bulan Ramadhan.

(Bangkapos.com/Vigestha Repit)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved