Berita Pangkalpinang
Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020, Angka Fertilitas di Bangka Belitung Menurun di Dua Dekade
Kondisi ini menunjukkan bahwa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menuju Replacement Level, angka fertilitas total atau Total Fertility Rate
Penulis: Andini Dwi Hasanah | Editor: Iwan Satriawan
BANGKAPOS.COM, BANGKA-- Berdasarkan Berita Resmi Statistik (BRS) Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020, angka fertilitas total atau Total Fertility Rate (TFR) provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar 2,24 persen.
TFR adalah jumlah dari angka kelahiran hidup dan merupakan ringkasan ukuran dari tingkat fertilitas.
Angka ini menggambarkan rata-rata jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang wanita selama masa reproduksinya.
Statistisi Madya BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Sri Hapsari menyampaikan pada BRS tersebut, tingkat fertilitas Provinsi Kepulauan Bangka Belitung hasil Sensus Penduduk 2010 sampai Long Form SP2020.
Menurutnya, fertilitas Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menurun dalam dua dekade terakhir.
Sensus Penduduk tahun 2000 mencatat angka TFR sebesar 2,60 yang berarti seorang perempuan melahirkan sekitar 2-3 anak selama
masa reproduksinya.
Sementara Long Form SP2020 mencatat TFR sebesar 2,24 yang berarti hanya sekitar 2 (dua) anak yang dilahirkan perempuan selama masa reproduksinya.
"Kondisi ini menunjukkan bahwa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menuju Replacement Level, angka fertilitas total atau Total Fertility Rate (TFR) provinsi pulau Bangka Belitung sebesar 2,24%. Artinya dua anak yang dilahirkan perempuan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selama masa reproduksinya," jelas Sri dalam BRS, Senin (30/1/2023).
Sementara, kata Sri, angka kematian bayi atau Infant Mortality Rate (IMR) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencapai 16,75%. Artinya terdapat 16-17 kematian bayi per 1.000 penduduk di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
"Perbaikan sarana dan prasarana kesehatan serta meningkatnya kualitas hidup wanita di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung membuat bayi semakin mampu bertahan hidup. Angka kematian bayi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung paling tinggi sebesar 19,93 per 1000 kelahiran hidup berdasarkan Long Form SP2020 berada di Kabupaten Bangka Selatan. Sedangkan paling rendah berada di Kota Pangkalpinang yaitu 12,60 per 1000 kelahiran hidup," paparnya.
Kemudian, Sri juga menjelaskan angka migrasi seumur hidup Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar 15,39%.
Artinya 15-16 orang penduduk di Provinsi Bangka Belitung merupakan migran seumur hidup atau lahir di luar provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
"Hasil Long Form SP2020 menunjukkan bahwa angka migrasi seumur hidup mengalami peningkatan dalam dua dekade terakhir. Pada SP2000 angka migrasi seumur hidup mencapai 10,48 persen, atau sekitar 10-11 dari 100 penduduk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tinggal di luar tempat kelahirannya," tuturnya.
Kemudian untuk, Prevalensi penyandang disabilitas di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung penduduk usia 5 tahun ke atas sebesar 1,53%
"Hasil Long Form SP2020 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat persentase penduduk penyandang disabilitas berdasarkan jenis gangguan berkisar antara 0,16 persen sampai 0,73 persen. Tingkat gangguan terbesar adalah gangguan berjalan," ucapnya.
(Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)
Ribuan Warga Ikut Serta Jalan Sehat HUT ke-49 PT Timah di Pangkalpinang |
![]() |
---|
Gunakan Jaket Ojol, Kapolda Babel Bersama Kapolresta Ikut Doa Bersama untuk Almarhum Affan |
![]() |
---|
Fun Mini Soccer Merdeka Cup Sukses Digelar, Aswery Siap Buka Turnamen Lebih Besar |
![]() |
---|
Lapas Pangkalpinang Panen Ratusan Kilogram Semangka, Dukung Program Ketahanan Pangan |
![]() |
---|
Gerakan Pangan Murah di Mapolsek Bukit Intan Pangkalpinang Diserbu Warga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.