Berita Pangkalpinang
Rumah Makan Rasakan Dampak Kenaikan Harga Terasi dan Bawang, Tetap Komitmen Jaga Kualitas Rasa
pedagang lempah kuning dan aneka menu sajian sambel turut merasakan dampak terhadap kenaikan harga terasi
Penulis: Sela Agustika | Editor: nurhayati
BANGKAPOS.COM,BANGKA -- Kenaikan harga terasi yang hampir dua kali lipat harga normal saat ini membuat pemilik rumah makan, khususnya pedagang lempah kuning dan aneka menu sajian sambel turut merasakan dampak terhadap bisnis usaha.
Pasalnya harga bumbu dapur lainnya, seperti bawang merah yang juga mengalami kenaikan turut berimbas terhadap omzet harian yang didapat.
Baca juga: BPBD Kabupaten Bangka Barat Dirikan Posko Siaga Banjir di Sejumlah Titik di Kecamatan Parittiga
Baca juga: KPU Babel Usulkan Anggaran Pemilu Kepala Daerah Rp 80 Miliar, Belum Disetujui Pemprov Babel
Owner Warung Lempah Kuning Bang Agoes, Agus Setiawan mengungkapkan jika harga bahan bumbu dapur akhir-akhir ini kerap terjadi kenaikan yang cukup tinggi.
Meski harga bumbu dapur ini naik, kata Agus, dirinya tetap berkomitmen menjaga komposisi penggunaan bumbu serta tidak mengurangi kualitas bumbu yang digunakan.
"Akhir-akhir ini memang kenaikan yang luar biasa pada terasi dan bawang merah cukup melambung tinggi, mungkin karena stok berkurang dikarenakan cuaca. Tentunya untuk penjualan kita ada sedikit penurunan di karenakan daya beli masyarakat yang belum stabil, dan kita tidak ada kenaikan harga menu yang di jual, karena komoditi bahan pokok yang lain masih stabil," ungkap Agus kepada Bangkapos.com, Rabu (1/2/2024).
Agus berharap melambungnya harga komoditi bumbu, terutama terasi dan bawang merah tidak berlangsung lama dan bisa teratasi.
"Kami berharap dinas terkait mohon ambil tindakan, agar harga komoditi kembali normal. Sehingga masyarakan pun tidak merasa berat untuk mencukupi kebutuhan pokok," ungkapnya.
Baca juga: Sekda Cek Motor Dinas Setda Bangka, Banyak Temuan dari STNK Hilang hingga Tidak Bayar Pajak
Baca juga: Sepanjang Tahun 2022, Realisasi ZIS ASN di Pangkalpinang Masih Tergolong Rendah
Senada Pemilik Rumah Makan Khas Bangka, Sara juga sedikit merasakan dampak, dari kenaikan harga terasi dan bawang.
Pasalnya kedua bumbu dapur tersebut menjadi bahan baku utama yang kerap digunakan di rumah makannya.
"Harga terasi dan bawang merah naik, ya adalah dampaknya karena harga bahan baku yang tinggi tapi pengunaan kita tetap sama jadi otomatis hasil yang didapat berkurang, karena kita tidak menaikan harga jual," ucap Sara.
Dia berharap harga bumbu dapur ini bisa kembali normal sehingga pemasukan para pelaku UMKM, khususnya rumah makan bisa kembali normal.
(Bangkapos.com/Sela Agustika)
| Jabat Danrem 045 Gaya, Kolonel Inf. Nur Wahyudi akan Lanjutkan Program Danrem yang Lama |
|
|---|
| Jabat Danrem 045 Gaya Selama 1 Tahun 5 Bulan, Brigjen TNI Safta Mengaku Banyak Dapat Pengalaman |
|
|---|
| Udin-Dessy Pimpin Pangkalpinang, Ketua Bappilu DPD PDI-P Harapkan Bawa Perekonomian Lebih Baik |
|
|---|
| Udin-Dessy Dapat Kado Istimewa dari Gubernur Babel Berupa Pemutihan PBB |
|
|---|
| Arinda Unigraha Terpilih Wakili Babel di Pelatihan Petani Keren Badan Pangan Dunia PBB |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.