Gempa Turki

Jumlah Korban Tewas Gempa Turki dan Suriah Mencapai 1200 Jiwa, Ini Sebabnya Kenapa Begitu Mematikan

Korban tewas gempa Turki - Suriah mencapai 1200 jiwa. Gempa begitu mematikan karena gerakan lempeng Anatolia di kawasan seismik paling aktif di dunia

Editor: Dedy Qurniawan
Handout / SANA / AFP
Dalam foto selebaran yang diambil oleh kantor berita Sana di Hama, Suriah pada 6 Februari 2023, tim penyelamat mengevakuasi korban dari gedung delapan lantai yang runtuh setelah gempa berkekuatan 7,8 di Turki selatan. - Jumlah Korban Tewas Gempa Turki dan Suriah Mencapai 1200 Jiwa, Ini Sebabnya Kenapa Begitu Mematikan 

Di twitter, Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa tim pencarian dan penyelamatan segera dikirim ke daerah yang dilanda gempa.

“Kami berharap dapat melewati bencana ini bersama-sama secepat mungkin dan dengan kerusakan yang paling sedikit,” tulisnya.

Dikutip dari AFP, Wakil Presiden Turki, Fuat Oktay memastikan bahwa upaya pencarian dan penyelamatan masih berlanjut di beberapa kota besar.

AP melaporkan banyak penduduk berusaha meninggalkan daerah yang dilanda gempa hingga menyebabkan kemacetan lalu lintas.

Hal ini pun disayangkan karena cukup menghambat upaya tim darurat untuk mencapai daerah yang terkena dampak.

Pihak berwenang mendesak warga untuk tidak turun ke jalan.

Masjid-masjid di sekitar wilayah terdampak gempa dilaporkan telah dibuka sebagai tempat berlindung bagi orang-orang yang tidak dapat kembali ke rumah yang rusak di tengah suhu yang berkisar di sekitar titik beku.

Penyebab Begitu Mematikan

Dikutip dari BBC, gempa di Turki berada di sekitar wilayah ketidakstabilan yang disebut sesar Anatolia Timur.

Sesar ini membentang dari barat daya ke barat laut perbatasan tenggara Turki.

Seismolog telah lama menyadari bahwa patahan ini sangat berbahaya, meski belum ada aktivitas signifikan selama lebih dari 100 tahun.

Namun sesar ini bertanggung jawab atas gempa bumi yang sangat merusak di masa lalu.

Secara khusus, pada 13 Agustus 1882, ketika itu menyebabkan gempa bumi berkekuatan 7,4 SR, jauh lebih kecil dari 7,8 yang tercatat hari ini.

Meski begitu, gempa bumi abad ke-19 itu mengakibatkan kerusakan besar pada kota-kota di daerah tersebut.

Tercatat ada 7.000 kematian di Kota Allepo. Gempa susulan yang merusak berlanjut selama hampir satu tahun.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved