Berita Pangkalpinang

Permasalahan Banjir Jadi Intervensi Pemkot Pangkalpinang Pada Tahun 2023, Anggarkan Rp 14,4 M

Permasalahan banjir yang kerap melanda sejumlah daerah di Kota Pangkalpinang,dipastikan akan terus berkurang setiap tahunnya.

Penulis: Cepi Marlianto | Editor: nurhayati
Bangkapos.com/Cepi Marlianto
Plt Sekda Kota Pangkalpinang, Mie Go saat melakukan peninjauan pembuatan ,Kolam Retensi Bukit Nyato beberapa waktu lalu, 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Permasalahan banjir yang kerap melanda sejumlah daerah di Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung dipastikan akan terus berkurang setiap tahunnya.

Untuk itu Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2023 yang difokuskan untuk penyelesaian masalah banjir. 

Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Kota Pangkalpinang, Mie Go mengatakan, program pembangunan pada APBD 2023 masih akan diprioritaskan untuk penanganan banjir.

Pasalnya, permasalahan ini harus ditangani secara cepat supaya tak berdampak luas.

“Untuk dinas pekerjaan umum dan penataan ruang tentu pengendalian banjir menjadi skala prioritas. Terutama selama satu tahun ini kami telah melaksanakan pengendalian banjir,” jelas kepada Bangkapos.com, Senin (6/2/2023).

Mie Go mengungkapkan, permasalahan banjir yang kerap menggenangi sejumlah daerah di Pangkalpinang merupakan isu strategis pemerintah setempat sejak lama dan masih menjadi konsentrasi sampai kini.

Upaya penanggulangan banjir dari hulu juga akan dilakukan, mengingat beberapa banjir disebabkan air kiriman dari daerah lain.

Selama satu tahun terakhir berbagai upaya juga telah dilakukan untuk penanganan banjir.

Layaknya normalisasi sungai di beberapa wilayah hilir, mulai dari daerah Pasar Ikan hingga Teluk Bayur.

Selain itu melakukan intervensi daerah cekungan langganan banjir, yakni Kelurahan Opas Indah dan Gedung Nasional.

“Di daerah Gedung Nasional kita sudah membuat pintu air, kemudian juga sudah ada mobile pump (pompa sedot--red) yang akan menyedot genangan air yang terjadi pasang surut di sana,” jelas Mie Go.

Pada awal tahun 2023 sendiri lanjut dia, pemerintah kota sendiri telah menggelontorkan dana sebesar Rp14,4 miliar untuk penanganan banjir.

Hal ini sebagai upaya meminimalisir terjadinya genangan air dikala musim hujan.

Anggaran itu difokuskan untuk normalisasi sungai dan peningkatan saluran drainase.

Mulai tahun ini pula pihaknya telah menjalin kerjasama dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk penanganan banjir.

Mulai dari pembuatan pompa sedot stasioner di Kelurahan Gedung Nasional, serta pembangunan Kolam Retensi Terak-Pedindang oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Bangka Belitung.

Pembangunan kolam retensi itu diklaim mampu mereduksi banjir hingga 69 persen di wilayah Kota Pangkalpinang yang selama ini kerap melanda.

“Kita akan buat pompa stasioner dan kolam retensi jadi ketika hujan dibarengi dengan pasang air laut, air yang tidak bisa mengalir di daerah cekungan akan otomatis disedot dengan pompa stasioner itu untuk dibuang ke sungai rangkui,” ujarnya.

Meskipun demikian kata Mie Go, pada tahun ini pembangunan Kolam Retensi Bukit Nyato juga terus dilanjutkan.

Dengan harapan genangan yang sering terjadi di Jalan Batin Tikal, Jalan Ahmad Yani Dalam dan sekitar Bukit Nyato atau Linggarjati Hulu Kelurahan Kejaksaan dapat teratasi.

Kolam retensi itu nantinya mampu menampung air sebanyak 25.000-30.000 kubik. Meskipun begitu diakui dia, efektivitas kolam retensi sendiri hanya mampu mengurangi potensi banjir sebesar 20-30 persen.

“Penanganan banjir ini tidak semudah membalikan telapak tangan. Insya Allah selama satu tahun ini akan diutamakan adalah pengendalian banjir,” ungkap Mie Go. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved