Waspada, di Awal Tahun 2023 Ini di Belitung Timur Sudah Ada Tiga Kasus Demam Berdarah

BANGKAPOS.COM -- Masyarakat harus waspada saat musim hujan karena bisa terjangkit penyakit demam berdarah. 

Kondisi ini terjadi karena genangan air menjadi sarang bagi nyamuk.

Baca juga: Relokasi Kampung Tanjunglaut Rawan Banjir Rob Terkendala Lahan, Pemkab Bangka Barat Terus Upayakan

Baca juga: Sindir YouTuber Star Syndrom, Bunga Zainal Bantah Pansos, Video Itu Cuma Buat Curhat

Apalagi nyamuk Aedes Aegypti. Namun nyamuk ini bersarang di tempat-tempat genangan air yang bersih. 

Terkait penyakit demam berdarah ini  seperti di Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung saat ini sudah ada tiga kasus demam berdarah (DBD) yang tercatat di dua bulan awal tahun 2023 ini.

Data ini disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Belitung Timur Supeni.

Menurutnya, pada Bulan Januari tercatat dua kasus demam berdarah di Kecamatan Manggar dan satu kasus pada Bulan Februari yang juga berlokus di Kecamatan Manggar.

Supeni mengatakan, tiga kasus demam berdarah tersebut semuanya menyasar anak-anak di bawah umur lima belas tahun dan sudah dilakukan foging di lokasi kejadian guna memberantas nyamuk-nyamuk dewasa.

"Sebenarnya foging bukan salah satu penyelesaian masalah kan, karena hanya untuk berkembang biak, tapi jentik-jentik tidak akan mati," kata Supeni, Rabu (8/2/2023).t

Untuk ituu, yang paling penting dalam mencegah demam berdarah adalah menjaga kebersihan dengan cara mengubur, menguras, dan menutup genangan air sehingga tidak ada tempat untuk jentik.

"Artinya menguras, menutup, mengubur harus dilaksanakan terus menerus, dan menaburkan abate, dan abate itu itu bisa didapatkan di puskesmas secara gratis," imbau Supeni. 

Baca juga: Dua Tersangka Dugaan Korupsi Tunjangan DPRD Babel Lolos Verifikasi Administrasi Bacalon DPD RI

Baca juga: 16 Orang Daftar Lelang Jabatan Kepala OPD di Bangka Selatan, Bagian Dinas Sosial Paling Diminati

Sementara itu untuk penyakit malaria di Belitung Timur sudah tidak ada kasus lagi sejak tahun 2016 lalu. 

"Beltim, malaria sudah eleminasi dan mendapatkan sertifikat dari kementerian kesehatan pada tahun 2016," kata Supeni.

Ini mengartikan bahwa di Kabupaten Belitung Timur sudah terbebas dari penyakit malaria atau tidak ada kasus baru lagi yang muncul dari dalam daerah.

(Posbelitung.co/Sepri)