Pilpres 2024
Koalisi Pilpres 2024, Petinggi Parpol Terus Lobi Usung Capres dan Cawapres, PDIP Cari Dukungan
Para petinggi parpol terus menjalin komunikasi politik untuk menentukan siapa pasangan capres dan cawapres yang akan diusung di Pilpres 2024.
BANGKAPOS.COM, JAKARTA - Beberapa parpol saat ini sudah membentuk koalisi untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
NasDem dan PKS tergabung dalam Koalisi Perubahan. Sedangkan, Golkar, PAN, serta PPP tergabung di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Partai Gerindra menggandeng Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membentuk Sekretariat Bersama (Sekber). Sedangkan PDIP meski mengantongi tiket mengusung sendiri capres, akan tetap mencari partner koalisi untuk Pilpres 2024.
Para petinggi parpol yang tergabung dalam koalisi masih terus menjalin komunikasi politik untuk menentukan siapa pasangan capres dan cawapres yang akan diusung.
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto mengungkapkan parpol yang bakal bergabung dengan KIB sudah menemui Partai Golkar dan PAN.
Yandri menuturkan parpol yang bakal gabung KIB itu kini masih dirahasiakan hingga nantinya bakal diumumkan secara resmi.
"Sudah ada. Sudah datang ke Golkar dan PAN. Tapi nanti pada saatnya ada ujungnya siapa yang bergabung, partai mana, pasti nanti kelihatan," ujar Yandri di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (9/2/2023), seperti diberitakan Tribunnews.com.
Yandri memastikan bahwa PAN, PPP, dan Golkar yang tergabung dalam KIB bakal solid untuk tetap bersama-sama untuk membangun koalisi di Pilpres 2024 mendatang.
"Kalau itu kita pastikan KIB solid. Jadi PPP, PAN, Golkar Insya Allah solid dan tetap pada komitmen awal dan menurut kami KIB lah yang pertama menginisiasi perhelatan koalisi-koalisi kan," ungkap Yandri.
Di sisi lain, kata Yandri, KIB bisa menjadi contoh karena koalisi yang pertama kali terbentuk untuk menghadapi Pilpres 2024.
"Jadi itu mungkin akan menjadi contoh baik untuk kontestasi Pilpres. Artinya koalisi yang dibentuk lebih awal itu bisa lebih kuat lebih solid dan bisa menambah kekuatan dari pihak lain, bukan malah KIB ditarik oleh pihak lain," tukasnya.
Sebelumnya, jajaran DPP PKS yang dipimpin Sekjen Habib Aboe Bakar Alhabsyi menyambangi kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Selasa (7/2/2023).
Habib Aboe menyebut kunjungan ke DPP Golkar dalam rangka silaturahmi kebangsaan.
"Kami bisa diterima dengan suasana yang rileks, obrolan kita juga santai, yang tidak lain dan tidak bukan adalah kami buat silaturahmi kebangsaan yang berlanjut," ujar Habib Aboe.
Habib Aboe juga mengungkapkan pertemuan yang terjadi pada sore ini berjalan dengan santai.
Anggota Komisi III DPR RI itu menyatakan pertemuan kedua partai dalam rangka menjaga kondusivitas politik jelang Pemilu 2024.
"Silaturahmi kita ini tadi dialog cukup panjang, yang intinya satu kalimat, membuat suasana kondusif menghadapi Pemilu 2024," ujarnya.
"Itu saja sebenarnya inti dari dialog-dialog kita yang panjang, sambil menyelarasakan, menyesuaikan informasi perkembangan-perkembangan yang ada," tandasnya.
Ketum NasDem Surya Paloh Temui Airlangga Hartarto
Sementara itu Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh belum lama ini bertemu Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Setidaknya ada tiga poin penting yang dihasilkan dalam pertemuan tersebut.
Pertemuan itu juga sebagai nostalgia Surya Paloh sebagai mantan kader Golkar.
Adapun pertemuan itu berlangsung Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat pada Rabu (1/2/2023). Dalam pertemuan ini, Surya Paloh memboyong sejumlah petinggi partainya untuk turut hadir menemui Airlangga Hartarto.
Mulanya, Airlangga menyampaikan pertemuannya dengan Surya Paloh sebagai sesama parpol yang juga pendukung pemerintahan Jokowi-Maruf.
Selain itu, Surya Paloh hadir alumni kader partai Golkar.
Menurutnya, hal ini yang mempermudah komunikasi yang dilakukan NasDem dengan Golkar hari ini.
Namun, Airlangga tak menampik tak semua isi pertemuan bisa diungkap ke masyarakat.
"Jadi jelas hadir disini Abang saya senior, pak Surya Paloh, yang juga alumni partai Golkar, beliau ini 43 tahun di Partai Golkar. Kalau dihitung rata-rata seluruh pengurus di DPP ditambah ketua dewan pakar di rata-rata semuanya lebih kecil dari 43 tahun," kata Airlangga di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (1/2/2023).
Adapun tiga poin yang menjadi pembahasan adalah kedua partai bersepakat untuk bersyukur bisa melewati dinamika yang dihadapi Indonesia.
Apalagi, belakangan ini suasana dalam penuh ketidakpastian.
Poin kedua, kata Airlangga, kedua partai sepakat sebelumnya yakni sama-sama mendorong agar sistem pemilu 2024 nanti tetap digelar secara proporsional terbuka.
"Ini sudah jelas dalam pertemuan antara Partai Golkar dan Partai Nasdem tidak berarti bahwa Partai Golkar maupun Partai Nasdem adalah salah satu partai yang terkenalnya di publik sudah lebih dari 99 persen jadi tentu ini juga menjadi catatan juga," jelasnua.
Poin ketiga, Airlangga menyampaikan, kunjungan NasDem dipimpin Surya Paloh ini adalah kunjungan balasan setelah sebelumnya petinggi Golkar telah berkunjung ke Kantor DPP Partai NasDem.
Airlangga menyebutkan Golkar dan NasDem sama-sama memiliki kantor yang bagus dan luar biasa. Terlebih kedatangan Surya ini disambut layaknya sedang pulang ke rumah.
"Kemudian tentu beliau kami sambut Homecoming pulang ke rumah dan Partai Golkar partai yang terbuka dan tentu tangan kami terbuka juga dengan partai Nasdem dan pak Surya Paloh," sambungnya.
Sekber Gerindra-PKB
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto belum memberikan keputusan soal capres dan cawapres yang akan diusung pada Pilpres 2024.
Prabowo masih mempertimbangkan sebelum mengambil keputusan.
Gerindra sendiri telah membentuk Sekretariat Bersama (Sekber) yang akan menjadi wadah kerjasama dengan PKB.
Prabowo sempat berbicara empat mata bersama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin membahas koalisi Gerindra-PKB hingga soal pencapresan.
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkap obrolan empat mata antara Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar terjadi sebelum meresmikan Sekber Gerindra- PKB di Menteng Jakarta Pusat pada Senin (23/1/2023).
Muzani mengatakan sebelum meresmikan Sekber tersebut, Cak Imin mendatangi Prabowo di kediamannya di Jalan Kertanegara IV Jakarta Selatan.
Dalam pertemuan tersebut, kata dia, kedua pimpinan partai politik tersebut membicarakan hal-hal yang ringan-ringan.
Selain itu, kata dia, Cak Imin menyampaikan hasil Ijtima Ilama Nusantara yang digelar PKB beberapa waktu lalu.
"Dimana hasil tersebut mengarahkan agar koalisi Gerindra PKB harus sudah memutuskan calon presiden dan wakil presiden diharapkan sebelum bulan Ramadan," kata Muzani seperti diberitakan Tribunnews.com.
"Karena bulan Ramadan dan seterusnya diharapkan menjadi awal bagi konsolidasi pemenangan Gerindra dan PKB. Termasuk nama yang diharapkan oleh hasil Ijtima Ulama itu," sambung dia.
Selain itu, kata dia, hasil ijtima ulama tersebut juga menyatakan agar Cak Imin dimajukan sebagai calon presiden atau calon wakil presiden.
Hal tersebut, kata Muzani, juga telah disampaikan Cak Imin langsung kepada Prabowo.
"Hasil ijtima ulama kan harapannya Pak Muhaimin yang dimajukan sebagai calon presiden, atau calon wakil presiden. Dan itu disampaikan oleh Pak Muhaimin kepada Pak Prabowo," kata dia.
Menanggapi hal tersebut, kata dia, Prabowo mendengar dengan seksama, menyimak, memperhatikan, serta menjunjung tinggi apa yang disampaikan oleh Cak Imin tentang hasil Ijtima Ulama tersebut.
Namun demikian, kata dia, jawaban terkait hal tersebut tidak bisa disampaikan hari ini juga mengingat Prabowo akan membuat pertimbangan-pertimbangan.
"Tapi kan tidak bisa dijawab hari ini juga. Tentu saja beliau perlu waktu untuk melakukan pertimbangan-pertimbangan," kata dia.
PDI-P Tetap Cari Parpol Untuk Koalisi Pilpres 2024
Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat mengatakan, meski partainya sudah memenuhi syarat presidential threshold untuk mengusung sendiri capres-cawapres, mereka tetap tidak ingin sendiri di Pilpres 2024.
"Kalau maju sendiri, ya PDIP cukup, tapi kami tidak mau sendiri," katanya, dalam dialog Satu Meja The Forum edisi 'Setelah Surya Paloh Temui Jokowi', yang ditayangkan Kompas TV, seperti dikutip Sabtu (4/2/2023).
Menurut dia, PDI Perjuangan tetap akan mencari kawan koalisi untuk menghadapi kontestasi pemilu 2024. Ia berujar, tak ada partai yang ingin maju sendirian, meski partai tersebut cukup secara presidential threshold.
Terlebih, Djarot menyatakan, dalam membangun dan mengurus bangsa tak bisa dilakukan sendirian.
"Memang betul PDIP bisa maju sendiri, tapi kami menginginkan ada juga yang bersama-sama dengan kami dong, siapa yang mau sendiri? Jangan sendiri, karena mengurus bangsa ini harus bareng-bareng," tuturnya.
Seperti diketahui, hanya PDI Perjuangan partai politik di parlemen yang mendapatkan minimal 20 persen kursi di DPR atau 25 persen suara sah dari pileg 2019, sehingga dapat mencalonkan presiden dan wakil presiden di pilpres 2024. PDI Perjuangan meraih 22,6 persen dari 575 kursi DPR.
Meski demikian, politikus senior PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno menyebut, partai besutan Megawati Soekarnoputri itu tak tertarik dengan manuver politik yang seolah bising dan sarat seremoni.
Hal itu menanggapi manuver Koalisi Perubahan yang mulai masif melakukan pertemuan untuk pembahasan capres-cawapres.
"Kami tidak tertarik berdansa seturut tetabuhan industri demokrasi yang bising dan sarat seremoni. Kami lebih suka kumpul dengan akar rumput dan cari solusi-solusi terhadap persoalan riil yang mereka hadapi," ujarnya, saat dikonfirmasi, Sabtu (4/2).
PDI Perjuangan, menurut dia, saat ini fokus untuk turun ke bawah melakukan konsolidasi dengan kader di seluruh Indonesia. Pemberitaan capres-cawapres tidak menjadi prioritas, dan dinilainya hanya membuang energi.
"Fokus dan konsentrasi kami turun ke bawah, kondolidasi, dan merapikan barisan kader. Jadi berita-berita tentang pemilihan paslon capres tidak menjadi prioritas perhatian. Buang-buang energi saja," tukasnya.
Hendrawan menuturkan, pembicaraan soal capres-cawapres sepenuhnya kewenangan prerogratif dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekanoputri.
"Kami lebih bergembira bergerak di teritori tugas dan kewenangan kami. Urusan copras capres sudah ada yang atur," ucapnya.
(Tribunnews.com/Igman Ibrahim/Ibriza Fasti Ifhami/Gita Irawan/Danang Triatmojo)
Pilpres 2024
capres
cawapres
Koalisi Indonesia Bersatu
Koalisi Perubahan
PDIP
Surya Paloh
Airlangga Hartarto
Prabowo Subianto
| PDIP Ajukan Gugatan ke PTUN, Sebut Gibran Bisa Batal Dilantik Jadi Wapres Jika KPU Langgar Hukum |
|
|---|
| Pelantikan Presiden Tetap di Jakarta Bukan di IKN, MPR Revisi Tata Tertib Pelantikan |
|
|---|
| Reaksi Titiek Soeharto saat Ditanya Apakah Bersedia Jadi Ibu Negara Dampingi Presiden Prabowo |
|
|---|
| Apa Kata Anies Baswedan Ketika Ditanya soal Rekonsiliasi dengan Prabowo : Kita Teman Demokrasi |
|
|---|
| Usai Putusan MK Tolak Gugatan, Kubu Anies dan Ganjar Kini Beri Selamat Kepada Prabowo-Gibran |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20230202-Ketua-Umum-Partai-Nasdem-Surya-Paloh.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.