Mahfud MD Sindir Mario Dandy Saat Jelaskan Pernyataan Megawati Terkait Ibu-ibu Pengajian

Menko Polhukkam Mahfud MD menyindir Mario Dandy saat menjelaskan maksud pernyataan Megawati terkait ibu-ibu pengajian. Simak penjelasan Mahfud.

Editor: Dedy Qurniawan
Tribunnews
Mahfud MD Sindir Mario Dandy Saat Jelaskan Pernyataan Megawati Terkait Ibu-ibu Pengajian 

BANGKAPOS.COM -  Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukkam) Mahfud MD menyindir Mario Dandy saat menjelaskan maksud pernyataan Megawati terkait ibu-ibu pengajian.

Mario Dandy adalah anak Rafael Alun Trisambodo, mantan anak pejabat Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan.

Adapun pernyataan Megawati terkait ibu-ibu pengajian jadi sorotan belum lama ini.

Sindiran dan penjelasan Mahfud MD ini ia sampaikan saat menghadiri acara bertajuk Cangkrukan Menko Polhukam-Tertib di Tahun Politik Menuju Indonesia Maju di Surabaya pada Selasa (28/2/2023).

Acara tersebut juga disiarkan di kanal Youtube Kemenko Polhukam RI secara langsung.

Dalam pengantarnya, Mahfud berbicara mengenai perlunya penyelenggaraan Pemilu 2024 dibekali dengan revolusi mental yang diusung oleh Presiden Joko Widodo.

Selain itu, ia juga menyampaikan bahaya hoax di media sosial dan juga manfaat media sosial bagi dirinya.

Setibanya pada sesi tanya jawab dengan peserta, seorang peserta yang mengaku dari salah satu pondok pesantren di Jember kemudian memberi masukan kepada Mahfud selaku Menko Polhukam.

Menurutnya, saat ini rakyat di bawah pada umumnya merasa aman.

Namun demikian, kata dia, pemimpin di atas di antaranya ketua partai selalu menyampaikan pernyataan yang membuat perpecahan di bawah.

"Seperti barusan, masalah pengajian, adalah wanita Muslimat, kenapa sering ke pengajian. Mungkin Pak Mahfud sudah tahu itu. Beliau ini sering statementnya, apa yang disampaikan itu sering kali memecahkan teman-teman yang di bawah," kata kiai tersebut dikutip dari Tribunnews.com.

Baca juga: Reaksi Mahfud MD Saat Tahu Richard Eliezer Divonis 1 Tahun 6 Bulan Penjara

"Teman-teman yang di bawah ini Pak, kalau njenengan tahu, ketika ada seperti itu, ya mungkin sudah tahu, tidak perlu saya sebutkan namanya. Wah ini bermacam-macam sudah di bawah ini. Mungkin itu. Jadi saya minta tolong kepada Pak Menko Polhukam agar supaya memberi masukan lah kepada pemimpin-pemimpin partai, baik menteri ataupun yang lain," sambung dia.

Mahfud mengatakan, apa yang disampaikan oleh kiai tersebut adalah dampat berita yang dicampuri hoax.

"Saya memberi contoh, yang dicontohkan Kiai Fadhullah itu, itu contoh sedikit, berita yang dicampuri hoax. Ketika Bu Mega misalnya, untuk apa sih ibu-ibu pengajian? Lalu dibilang beritanya itu Bu Mega melarang pengajian," kata Mahfud.

"Padahal ada sambungannya itu. Ibu Ibu jangan terlalu fokus ke pengajian, kasihan itu anak-anak banyak yang rusak karena ditinggal oleh Ibu-Ibu. Cuma itu saja sebenarnya. Substansinya kan benar agar anak-anak itu tidak sampai seperti Mario, dan sebagainya-sebagainya. Tapi tidak apa-apa itu kan kritik dari masyarakat," sambung dia.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved