Nelayan Sungailiat Demo
Sekda Bangka Janji Hari Ini Turunkan Alat Keruk, Ratusan Nelayan Bubarkan Diri
Di hadapan ratusan nelayan setelah Sekda Bangka Andi Hudirman akhirnya menyatakan akan mengusahakan untuk menurunkan alat keruk guna mendalami alur.
Penulis: deddy_marjaya | Editor: nurhayati
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Di hadapan ratusan nelayan setelah Sekda Bangka Andi Hudirman akhirnya menyatakan akan mengusahakan untuk menurunkan alat keruk guna mendalami alur muara Air Kantung.
Ini dikatakan Andi Hudirman saat menemui ratusan nelayan Senin (13/3/2023) di depan Kantor Bupati Bangka yang meminta untuk segera dilakukan pengerukan alur Muara Air Kantung yang mengalami pendangkalan.
Baca juga: BREAKING NEWS, Kesal Permasalahan Pendangkalan Alur Muara, Nelayan Geruduk Kantor PPN Sungailiat
Baca juga: Ratusan Nelayan Demo di PPN Sungailiat, Ancam Datangi Kantor Bupati Bangka
Nelayan kemudian membubarkan usai mendengarkan janji Andi Hudirman.
"Kita bubar nanti kita cek apakah janji dikeruk alur Muara Air Kantung ditepati atau tidak kalau tidak kita turun lagi sampai bener benar dikeruk," kata Selamet juru bicara nelayan.
Permasalahan pengerukan alur Muara Air Kantung semakin kusut.
Setelah sebelumnya bertahun tahun PT Pulomas ditunjuk oleh Pemkab Bangka melakukan pengerukan alur tiba-tiba Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung saat itu Erzaldi Rosman menyetop terkait beralihnya wewenang ke pemprov.
Selanjutnya ditunjuk Primkopal Bangka Belitung untuk melakukan pengerukan.
Dari sinilah masalah berkembang dan terjadi tuntutan PT Pulomas yang hingga sekarang masih bergulir di pengadilan.
Dampak dari masalah tersebut pengerukan alur terhenti sehingga pendangkalan semakin parah.
Sudah tidak terhitung lagi perahu nelayan yang mengalami kandas bahkan pecah di Muara Air Kantung.
Nelayan pun hanya bergantung pasang tinggi air laut untuk dapat keluar masuk kawasan Air Kantung Kecamatan Sungaliat Kabupaten Bangka.
Baca juga: Tuntut Pengerukan Alur Muara, Aksi Nelayan dari PPN Sungailiat Pindah ke Kantor Bupati Bangka
Sebagian nelayan memilih bongkar muat di pelabuhan tradisonal seperti Rambak dan Kampung Nelayan.
Bahkan ada yang memilih aktifias di Pelabuhan Pangkalbalam.
"Dak mungkn pak kami keluar masuk cuma nunggu pasang tinggi bisa dak makan anak bini kami," kata Husen seorang nelayan kepada Bangkapos.com.
(Bangkapos.com/Deddy Marjaya)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.