Adian Napitupulu Gerah Thrifting Dilarang Pemerintah, Menteri Koperasi UKM Kena Semprot!

Adian Napitupulu, politikus PDI Perjuangan dan juga Sekjen Pena 98 gerah dengan kebijakan pelarangan thrifting. Menteri Koperasi dan UKM kena semprot.

Editor: Dedy Qurniawan
Tribunnews
Adian Napitupulu Gerah Thrifting Dilarang Pemeritah, Minta Peran Menteri Koperasi dan UKM Dievaluasi 

BANGKAPOS.COM - Adian Napitupulu, politikus PDI Perjuangan dan juga Sekjen Pena 98 gerah dengan kebijakan pelarangan thrifting.

Anggota Komisi VII DPR RI ini mengaku dirinya merupakan penggemar aktivitas thrifting.

Bahkan, lanjut dia, saat dilantik menjadi anggota DPR, dirinya mengenakan jas bekas yang dibelinya di Gedebage, Bandung.

Adian Napitupulu tak habis pikir jika thfrifting dilarang pemerintah.

Sebagai penyuka thrifting, Adian Napitupulu bersuara keras merespons terkait larangan belanja fesyen bekas atau thrifting yang diusulkan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM).

“Gua penggemar thrifting loh. Gua dilantik menjadi Anggota DPR dengan jas bekas yang gua beli di Gedebage. Maksud gua apa hubungannya gitu ya,” kata Adian di Graha PENA, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (16/3/2023).

Menurutnya, aturan tersebut tidak tersebut tidak tepat.

Seharusnya, kata dia, pemerintah justru memaksimalkan peran Menteri Perdagangan (Mendag) serta Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM).

“Yang kita butuhkan itu angkanya apa memaksimalkan peran misalnya memaksimalkan peran Menteri Perdagangan, memaksimalkan peran Menteri UKM, peran mereka aja yang dievaluasi,”

Adian beranggapan bahwa kegiatan thrifting tidak berdampak pada UMKM dan industri tekstil.

Lebih jauh Adian menilai pemerintah tak perlu melarang bisnis thrifting.

Menurutnya, jika kaitannya dengan perpajakan, maka pemerintah hanya perlu memberi pungutan terhaap industri tersebut.

Di sisi lain dia melihat bahwa kehadiran bisnis thrifting ini bisa saja dapat mengimbangi impor produk pakaian dari Tiongkok.

“Kalau misalnya ada masalah pajak, ya tagih pajak aja. Justru di sisi yang lain jangan-jangan yang mengimbangi impor pakaian China itu thrifting,” ucapnya.

Sekretaris Jenderal Persatuan Nasional Aktivis (Pena) 98 ini lantas menyebut alasan masyarakat lebih senang thrifting ketimbang produk baru.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved