Jonathan Latumahina Murka, Maafnya jadi Alibi Ringankan Hukuman Mario Dandy Cs: Tak Ada Ampunan

BANGKAPOS.COM- Jonathan Latumahina mendadak murka karena merasa permaafannya dijadikan alibi untuk meringankan hukuman Mario Dandy Cs.

Sebelumnya, sudah lebih dari satu bulan, David Ozora berjuang untuk sembuh pasca dianiaya Mario Dandy (20) pada 20 Februari 2023 lalu.

Kondisi David perlahan mulai menunjukan sedikit tanda-tanda membaik, meski ia belum sadar sepenuhnya.

Sejumlah perawatan pun telah dijalani David Ozora untuk kesembuhannya.

Doa-doa dan harapan agar pemuda 17 tahun cepat pulih itu pun banjir dari publik.

Banyak yang berempati melihat kondisi yang harus menimpa anak pengurus GP Ansor, Jonathan Latumahina tersebut.

Di balik itu semua, keluarga terutama sang ayah selalu setia mendampingi perkembangan David Ozora di rumah sakit.

Jonathan Latumahina juga selalu membagikan update terkini seputar David Ozora melalui akun Twitternya.

Terbaru Jonathan Latumahina mengungkap kondisi putranya yang masih belum sadar sepenuhnya.

Dari keterangan tersebut diketahui David Ozora bernapas melalui trakestomi, ia bahkan harus dipakaikan selang NGT agar dapat makan dan minum.

"Saya tulis disini, didepan anak saya yang detik ini belum sadar, masih berjuang karena kerusakan berat pada syaraf otaknya, bernafas melalui trakestomi dengan luka lubang di kerongkongannya dan ditanam infus vena besar di bahu kirinya, menggunakan selang NGT untuk makan dan minumnya," tulis Jonathan Latumahina, Rabu (22/3/2023) kemarin.

Tak cuma itu, Jonathan Latumahina ikut menyampaikan bahwa permafaannya kepada tersangka dimanfaatkan untuk meringankan hukuman tersangka.

Terkait itu Jonathan Latumahina tarik permaafannya dan tak akan memberikan apunan bagi pihak tersangka yang telah menganiaya anaknya.

"Di hari ke 30 ini, ular2 beludak itu mau pake permaafan saya saat itu untuk meringankan mereka kelak. Saya tarik ucapan itu. Catat ini ya, saya tidak rela dan tidak ada ampunan apapun. Mintalah pada tuhan kalian pengampunan itu," kata Jonathan Latumahina.

Keruskan sistem syaraf