Ramadhan 2023
Hukum Berpuasa tapi Melewatkan Sahur dan Memilih Makan Larut Malam Sebelum Tidur
Bahkan tak jarang yang sengaja tidak sahur, lantaran malas bangun. Kemudian makan sahur digantikan dengan makan ketika waktu
Penulis: Andini Dwi Hasanah | Editor: Iwan Satriawan
BANGKAPOS.COM, BANGKA-- Sahur merupakan salah satu anjuran saat menjalankan puasa di bulan Ramadan.
Sahur biasanya dilakukan pada sepertiga malam dan berakhir saat azan subuh dikumandangkan. Karena dilaksanakan pada dini hari, sahur bisa saja terlewat.
Bahkan tak jarang yang sengaja tidak sahur, lantaran malas bangun. Kemudian makan sahur digantikan dengan makan ketika waktu malam harinya.
Tapi, sahkah puasa seseorang tanpa makan sahur? Hukum puasa tanpa makan sahur sudah semestinya dipahami oleh semua umat Islam yang menjalankan ibadah puasa.
Dosen Agama Islam Universitas Bangka Belitung (UBB) Ustaz H. Muhammad Kurnia, Lc., M.Ag, menyebut, diantara keistimewaan rangkaian ibadah di bulan Ramadan ini yaitu adanya ritual sahur yang menjadi pintu keberkahan dalam ibadah puasa sebab menjadi pembuka untuk mendapatkan banyak kebaikan dari Allah Ta’ala.
"Dari sahabat Anas bin Malik, ia berkata bahwa Rasulullah shallahu’alaihi wasallam bersabda: “Makan sahurlah kalian karena dalam makan sahur terdapat keberkahan.” (Muttafaqun ‘Alaih)," sebut ustaz Kurnia kepada Bangkapos.com, Selasa (28/3/2023).
Dari hadits di atas, menurutnya telah jelas disampaikan oleh Rasulullah tentang anjuran untuk makan sahur. Meskipun makan memiliki hukum asal yaitu mubah (boleh), namun jika makan diniatkan untuk taqorrub (mendekatkan diri) pada Allah maka bisa berubah menjadi perkara yang disunahkan.
"Dan makna dari keberkahan yang didapatkan dalam ibadah sahur ialah bertambahnya kebaikan dalam diri kita yang bersumber dari anugerah dan rahmat Allah," tuturnya.
Dengan demikian, kata Ketua Alumni Al Azhar Mesir Bangka Belitung ini, sangat disayangkan apabila melewatkan waktu sahur apalagi dengan sengaja karena malas.
Sebab dalam sahur itu selain ada keberkahan di dalamnya maka bisa membuat stamina bertambah kuat di sepanjang hari berpuasa karena sudah terpenuhi asupan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi waktu sahur.
"Maka kalau makannya lebih cepat atau di tengah malam sebelum tidur akan membuat rasa lapar juga menjadi lebih cepat walhasil tubuh menjadi lemah saat berpuasa," ujarnya.
Dia mengatakan, sunnah Rasulullah dalam ibadah sahur Beliau mencontohkan untuk diakhirkan, tapi bukan bermaksud mendekati waktu subuh baru kemudian sahur.
Sebab Rasulullah ketika bangun tidur Beliau selalu menyempatkan diri untuk qiyamul lail terlebih dahulu, kemudian berdoa kepada Allah, baru dilanjutkan dengan sahur. Maka inilah tauladan yang harus kita ikuti.
Dia menambahkan, selama Ramadan ini dalam aktivitas kita bersahur maka ini melatih diri untuk terbiasa bangun di sepertiga malam sebagai waktu yang paling utama dalam mendekatkan diri kepada Allah.
"Dalam Hadits Qudsi Allah pernah berfirman; “Di sepertiga malam kalau ada hambaKu berdoa kepadaku maka akan Aku kabulkan, kalau ada yang meminta kepadaKu akan Aku berikan, dan apabila ada yang memohon ampun kepadaKu maka akan Aku ampunkan.” Wallahua’lam," jelasnya.
(Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)
Bolehkah Orang Tua Memakai Uang THR Anak? Begini Hukum dan Penjelasannya |
![]() |
---|
Bolehkan Puasa Syawal? Tetapi masih Utang Puasa Ramadhan, Simak Penjelasannya di artikel ini |
![]() |
---|
Jadwal Buka Puasa Hari Terakhir 30 Ramadhan 1444 H 21 April 2023 di Kota Bandung, Semarang, Surabaya |
![]() |
---|
Doa Akhir Ramadhan Sesuai Tuntunan Rasulullah |
![]() |
---|
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Bandung 20 April 2023 dan Full Hingga Akhir Ramadhan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.