Berita Pangkalpinang

Menyusuri Makam Jati Suara, Anak Syeikh Cermin Jati yang Banyak Dikunjungi Peziarah

Salah satu kelebihan dari Syeikh Jati Suara, orang kampung mengatakan memiliki suara yang sangat merdu. Bahkan saat mengumandangkan adzan dari gunung

Penulis: Rifqi Nugroho | Editor: khamelia
(Bangkapos.com / Rifqi Nugroho)
Musbar tokoh warga Tiang Tarah, Bakem, saat menunjukkan makam Syeikh Jati Suara yang berada di bawah Bukit Keramat dan di dekat aliran sungai Remuding atau Sungai Gadong. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Makam Syeikh Jati Suara berada di Tiang Tara, Kecamatan Bakam, Kabupaten Bangka. Letaknya tidak terlalu jauh dari makam milik Syeikh Cermin Jati atau ayahnya, tepatnya berada di bawah Bukit Keramat, yang masih satu kesatuan aliran sungai Remuding atau Sungai Gadong.

Setelah menelusuri makam Cermin Jati yang berada di atas bukit, perjalanan tim bangkapos.com dilanjutkan dengan berjalan kaki menyeberangi bukit menuju makam tokoh yang melanjutkan perjuangan menyebarkan agama Islam di Pulau Bangka.

Meski memiliki jarak yang tidak begitu jauh, tetapi tim harus melewati jalan setapak yang terjal dan juga melintas di tengah perkebunan milik warga. 

Masih dipandu salah satu tokoh warga desa Tiang Tarah yang Bernama Musbar, dalam perjalanan itu sesekali rombongan beristirahat pada pondok-pondok milik penjaga kebun sambil mendengarkan cerita mengenai tokoh Jati Suara dari sudut pandang warga setempat.

Baca juga: BREAKING NEWS: Hendra Apollo dan Amri Cahyadi Susul Syaifudin ke Lapas Tuatunu

“Salah satu kelebihan dari Syeikh Jati Suara, orang kampung mengatakan memiliki suara yang sangat merdu. Bahkan saat mengumandangkan adzan dari gunung maras, bisa terdengar hingga ke Palembang,” ucap Musbar

Setelah memempuh perjalanan menuju bukit kedua, dari makam Cermin Jati kami tiba di lokasi makam Jati Suara yang berada di dalam lahan kebun warga dan terasa begitu sunyi. Berbeda dengan makam yang dikunjungi sebelumnya, tempat ini berada di dataran lebih terbuka dan luas.

“Jarak titik kubur ini dari kampung sekitar 3,5 Kilomoter. Kemudian diantara makam Cermin Jati dan makam Jati Suara dibelah oleh satu sungai utama yaitu Sungai Gadong dan di tengahnya dialiri dua anak sungai yang bernama Sungai Rancing,” jelas Musbar.

Sementara itu penulis Buku Korpus Mapur dan Islamisasi Bangka, Tengkeu Sayyid Deqy menjelaskan, jika ketokohan Jati Suara yang merupakan anak kandung dari Cermin Jati membuat banyak peziarah yang juga melakukan kunjungan ke makam ini.

“Komposisi peziarah memang hampir sama dengan dengan orang-orang yang mengunjungi makam Cermin Jati. Namun ada catatan kejadian khusus yang membuat makam ini terasa memiliki keunikan dan daya tarik di sisi lain,” kutipan pada buku Korpus Mapur dan Islamisasi Bangka.

Pada penelitian yang ia lakukan, menemukan jika nisan pada makam Jati Suara terbuat dari batu andesit yang berasal dari tanah Jawa sama dengan milik ayahnya tetapi memiliki umur batuan yang lebih muda.

“Di situ sebenarnya ada ukiran, sempat saya buka dan teliti ada tulisan menggunakan kaligrafi sulut. Tetapi karena sudah termakan waktu yang menjadikannya aus (rusak), membuatnya tidak terbaca lagi,” tandasnya.

Ia juga menyebutkan alasan makam ini juga banyak dikunjungi, karena sosoknya memiliki tugas melanjutkan penyebaran agama islam yang dilakukan Syeikh Jati Suara terjadi pada sekitar abad 15, meliputi daerah Gunung Maras sampai dengan Tiang Tarah membawa anaknya yang bernama Jati Sari atau memiliki nama asli Syarif Umar.

“Dari pernikahan yang dilakukan sebenarnya memiliki sembilan orang anak, tetapi delapan merupakan perempuan. Itulah yang membuat hanya anak laki-lakinya yang bernama Jati Sari dibawa untuk berdakwah,” katanya.

Terakhir ia menyebutkan alsan mengenai  jarak makam Jati Suara dan juga Syeikh Cermin Jati bisa berdekatan, karena merupakan keinginan sang anak agar dimakamkan tidak jauh dari makam sang ayah.

“Jati Suara sempat berpesan pada kelompoknya, agar ketika meninggal dimakamkan di sebelah makam milik Jati Suara atau ayahnya. Namun ia juga berpesan agar anaknya yaitu Jati Sari meneruskan dakwahnya ke arah selatan, tepatnya di Bangka Kota,” pungkasnya.

(Bangkapos.com / Rifqi Nugroho)

 

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved