10 Hari Terakhir Bulan Ramadan, Ustadz Ali Sampaikan Keistimewaan Malam Lailatul Qadar

BANGKAPOS.COM, BANGKA – Memasuki waktu 10 hari terakhir di Bulan Ramadan ini, terdapat malam yang lebih baik dari malam – malam yang ada atau disebut malam Lailatul Qadar.

Untuk itu setiap umat muslim seharusnya lebih bersemangat melakukan ibadah, bukan malah turun semangat pada penghujung bulan suci ini.

Lalu seperti apa keutamaan malam Lailatul Qadar yang disebut lebih baik dari 1000 malam itu, mari simak penjelasan dari ustadz Ali Agustian Bahri berikut.

Pada bagian awal ustadz Ali menjelaskan jika Allah Swt telah berfirman dalam surat Al Qadar,
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (4) سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (5)
Artinya: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar". (QS. Al Qadr: 1-5).

“Keistimewaan yang pertama, Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan, bisa dihitung sendiri berapa tahun lamanya,” ujar ustadz Ali.

Ia melanjutkan, jika adanya malam Lailatul Qadar ini merupakan sebuah kesempatan yang diberikan pada umat nabi Muhammad Saw, agar beribadah menyerupai 1000 bulan. Seperti kita ketahui umur kita sekarang rata – rata hanya 60 tahun, berbeda umat sebelumnya yang memiliki umur hingga ratusan.

“Maka kita yang memiliki umur pendek, Allah berikan malam yang sepesial yaitu malam Lailatul Qadar. Dimana malam itu kita beribadah seperti 1000 bulan dihari lainnya, oleh karenanya kita harus bersemangat dalam melakukan ibadah agar dapat menemui malam terbaik ini,” katanya.

Selanjutnya, keutamaan kedua dari malam yang lebih baik dari 1000 bulan yaitu turunnya Malaikat – malaikat Allah bersama Malaikat Jibril ke Bumi menebarkan Rahmat Nya. Bahkan dalam salah satu riwayat banyaknya Malaikat yang turun tersebut disebutkan sebanyak batu kerikil yang ada di dunia ini.

“Mereka membawa Rahmat, diberikan pada orang – orang yang beribadah pada malam tersebut. Mereka yang melakukan salat malam, salat tarawih, membaca Al Quran dan termasuk seseorang yang berdoa di malam tersebut,” jelasnya.

Untuk itu ia juga menyampaikan jika seseorang yang berdoa pada malam Lailatul Qadar ini merupakan salah satu yang mustajab. Karena Allah Swt akan menetapkan takdir manusia pada satu tahun berikutnya pada malam sepesial ini.

“Berikut doa yang harus diucapkan ketika bertemu malam Lailatul Qadar,

اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Artinya, "Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf yang pemurah. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku (maafkanlah kami)." (HR Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad, dari Aisyah),” ungkap ustadz Ali.

Terakhir, ia menyebutkan keistimewaan dari malam Lailatul Qadar, yaitu keselamatan sampai terbit fajar.

Maka pada satu malam penuh, yaitu mulia dari waktu maghrib sampai azan subuh akan diberikan keselamatan, karena setan dibatasi gerakannya dalam menganggu manusia. Tidak hanya itu, Allah Swt juga memberikan pujiannya pada orang – orang yang bersemangat beribadah pada malam tersebut.

“Maka jangan sia- siakan kesempatan dalam malam Lailatul Qadar, siapapun dia bisa menghidupkan malam tersebut. Jika tidak bisa di masjid, bisa di rumah – rumah mereka, yang dalam perjalanan bisa membaca Al Quran pada perjalanannya,” pungkasnya.

(Bangkapos.com / Rifqi Nugroho)