Pedoman dan Tata Cara Sholat Gerhana Matahari Maupun Bulan Sesuai Tuntunan Nabi Muhammad SAW

Bagaimana sikap seorang muslim saat terjadi gerhana. Sesuai tuntunan yang diajarkan Nabi Muhammad SAW, sebaiknya mengerjakan salat sunat gerhana.

Penulis: M Zulkodri CC | Editor: M Zulkodri
Tribunnews
Sholat Gerhana Pedoman dan Tata Cara Sholat Gerhana Matahari Maupun Bulan Sesuai Tuntunan Nabi Muhammad SAW 

BANGKAPOS.COM--Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan sejumlah wilayah di Indonesia akan mengalami gerhana matahari hibrida 2023 pada tanggal 20 April 2023 atau pada hari ke 29 di bulan ramadhan.

Terjadinya gerhana matahari maupun gerhana bulan merupakan fenomena alam yang sudah dijelaskan di Al Quran.

Nabi Muhammad SAW menyampaikan bahwa dua gerhana itu merupakan bukti kebesaran Allah SWT.

"Telah terjadi gerhana Matahari pada hari wafatnya Ibrahim putra Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam. Berkatalah manusia: Telah terjadi gerhana Matahari karana wafatnya Ibrahim. Maka bersabdalah Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam "Bahwasanya Matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah. Allah mempertakutkan hamba-hambaNya dengan keduanya. Matahari gerhana, bukanlah kerana matinya seseorang atau lahirnya. Maka apabila kamu melihat yang demikian, maka hendaklah kamu salat dan berdoa sehingga selesai gerhana." HR. Bukhari & Muslim

Bagaimana sikap seorang muslim saat terjadi gerhana.

Sesuai tuntunan yang diajarkan Nabi Muhammad SAW, sebaiknya mengerjakan salat sunat gerhana.

Dari Abu Mas’ud r.a., ia berkata: Nabi saw telah bersabda: Sesungguhnya matahari dan Bulan tidak gerhana karena kematian seseorang, akan tetapi keduanya adalah dua tanda kebesaran Allah.

Maka apabila kamu melihat gerhana keduanya, maka berdirilah dan kerjakan salat. HR al-Bukhari dan Muslim

Sholat gerhana matahari adalah sholat sunnah yang dikerjakan ketika terjadi gerhana matahari.

Sholat ini memiliki tata cara yang khusus dan berbeda dengan tata cara sholat pada umumnya.

Berikut adalah pedoman dan tata cara sholat gerhana matahari.

Waktu pelaksanaan sholat gerhana matahari Sholat gerhana matahari dilaksanakan pada waktu terjadinya gerhana matahari.

Sholat ini terdiri dari dua rakaat dan dikerjakan pada waktu terjadinya gerhana matahari, baik gerhana matahari sebagian atau gerhana matahari total.

Persiapan sebelum sholat gerhana matahari Sebelum sholat gerhana matahari, ada beberapa persiapan yang harus dilakukan, antara lain:

a. Mempersiapkan tempat sholat yang bersih dan suci.

b. Membaca niat sholat gerhana matahari.

c. Membaca takbiratul ihram.

Tata cara sholat gerhana matahari Berikut adalah tata cara sholat gerhana matahari:

Niat 

Niat salat ini, sebagaimana juga salat-salat yang lain cukup diucapkan di dalam hati, yang terpenting adalah niat hanya semata karena Allah semata dengan hati yang ikhlas dan mengharapkan rida-Nya.

Imam:

أُصَلِّي سُنَّةَ الكسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً لله تَعَالَى

Ushallî sunnatal kusûfi rak‘ataini imâman lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: “Saya niat (melaksanakan) shalat sunnah Gerhana dua rakaat karena Allah ta’ala imaman.”

Makmum:

أُصَلِّي سُنَّةَ الكسُوفِ رَكْعَتَيْنِ مَأمُومًا لله تَعَالَى

Ushallî sunnatal kusûfi rak‘ataini makmûman lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: “Saya niat (melaksanakan) shalat sunnah Gerhana dua rakaat karena Allah ta’ala makmuman.”

Bacaan Al-Fatihah pada salat gerhana bulan dinyaringkan sedangkan pada gerhana Matahari tidak.

Dalam membaca surat yang sunnat pada tiap rakaat, disunnatkan membaca yang panjang.

Hukum salat gerhana adalah sunnah muakkad berdasarkan hadis Aisyah.

Nabi  dan para sahabat melakukan di masjid dengan tanpa azan dan ikamah.

Tata cara salat gerhana adalah sebagai berikut:

- Memastikan terjadinya gerhana bulan atau matahari terlebih dahulu

- Salat gerhana dilakukan saat gerhana sedang terjadi

- Sebelum salat, jamaah dapat diingatkan dengan ungkapan, "Ash-salatu jaami'ah"

- Niat melakukan salat gerhana matahari atau gerhana bulan, menjadi imam atau makmum

- Salat gerhana dilakukan sebanyak dua rakaat

- Setiap rakaat terdiri dari dua kali ruku dan dua kali sujud

- Setelah rukuk pertama dari setiap rakaat membaca Surah Al-Fatihah kembali

- Pada rakaat pertama, bacaan surat pertama lebih panjang daripada surah kedua.

- Demikian pula pada rakaat kedua, bacaan surat pertama lebih panjang daripada surat kedua.

- Misalnya rakaat pertama membaca Surah Yasin dan Surah Ar-Rahman, lalu rakaat kedua membaca Surah Al-Waqiah dan Surah Al-Mulk

- Setelah salat disunahkan untuk berkhutbah

- Menurut Habib Munzir bin Fuad Al Musawwa, panduan singkat mengenai salat gerhana caranya adalah ada tiga cara:

yang termudah adalah dengan dua rakaat sebagaimana salat subuh;

dua rakaat, dan setiap rakaat adalah dengan dua rukuk dan dua kali berdiri, urutannya adalah:

Takbiratul ihram, lalu Qiyam, fatihah, surah, rukuk, lalu berdiri lagi, membaca Surah Al-Fatihah, rukuk, lalu iktidal, lalu sujud,

duduk sujud, lalu bangkit ke rakaat kedua dengan hal yang sama;

dua rakaat sebagaimana poin kedua di atas, namun dipanjangkan, lalu diakhiri dengan dua khutbah selepas salat.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam sholat gerhana matahari

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam sholat gerhana matahari, antara lain:

a. Sholat gerhana matahari tidak boleh dilakukan secara berjamaah, kecuali jika terdapat kesulitan atau ada alasan yang mendasar.

b. Sholat gerhana matahari tidak boleh dijadikan pengganti sholat fardhu atau sholat sunnah lainnya.

c. Sholat gerhana matahari tidak boleh dikerjakan pada waktu terbit atau terbenamnya matahari.

Demikianlah pedoman dan tata cara sholat gerhana matahari.

Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua dalam menjalankan ibadah sholat gerhana matahari dengan baik dan benar.(*)

(Bangkapos.com/Zulkodri)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved