Berita Pangkalpinang

Sampel Masih dalam Pemeriksaan, Sejauh Ini Belum Ada Temuan Buah Mengandung Bahan Berbahaya di Babel

UPTD Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan, Dinas Pertanian Bangka Belitung memastikan, beberapa jenis buah-buah yang beredar di Bangka Belitung.

Penulis: Andini Dwi Hasanah | Editor: nurhayati
KOMPAS.com/ERLANGGA DJUMENA
Ilustrasi: buah-buahan di supermarket. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- UPTD Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan, Dinas Pertanian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memastikan, beberapa jenis buah-buah yang beredar di Bangka Belitung aman tidak mengandung bahan berbahaya.

Sebelumnya, si Labuan Bajo, buah yang hendak dimakan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) ternyata mengandung formalin.

Baca juga: Di Bangka Belitung, Anis Baswedan dan Ganjar Pranowo Punya Segmentasi Pendukung Masing-masing

Baca juga: Mengenal Brigjen TNI Agustinus Dedy, Danrem Korem 045/Gaya yang Tak Asing Lagi dengan Tanah Bangka

Kepala UPTD Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan, Dinas Pertanian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Heri menyebut, pada tanggal 11 April 2023 lalu pihaknya telah melakukan pengawasan terhadap buah-buahan import di tingkat agen yang ada di Pangkalpinang. 

"Kami telah mengambil sampel anggur, apel dan buah pir, selanjutnya untuk melakukan pengujian kuantitatif tehadap kemungkinan adanya cemaran residu pestisida, mikrobiologis dan logam berat kami mengirim sampel tersebut ke laboratorium yang berada di Jakarta dan Bogor," sebut Heri kepada Bangkapos.com, Jumat (28/4/2023).

Hingga saat ini, kata Heri, pihaknya masih menunggu hasil pengujian sampel tersebut.

"Selama ini sebetulnya kita masih aman, kalau untuk pengujian sebetulnya kita bukan hanya formalin tapi bisa juga cemaran residu pestisida, mikrobiologis dan logam berat. Tapi sejauh ini pengalaman kami hasil pengujian kita masih aman, kalau ditemukan residu itu masih dalam ambang batas sehingga masih aman," jelasnya.

Diakuinya, untuk jenis buah-buahan memang sedikit berbeda dengan jenis makanan lainnya yang kerap kali dilihat dari ciri-cirinya jika mengandung bahan berbahaya.

"Sebetulnya untuk buah-buahan tidak ada tanda khusus, hanya saja kami mengimbau untuk mencuci dulu buah sebelum dikonsumsi. Dengan mencuci itu paling tidak mengurangi mikrobiologis tadi, minimal kalau ada bakteri dengan kita cuci bisa berkurang," sarannya. 

Baca juga: Lagi, Kasus Pencabulan Anak di Bawah Umur di Bangka Tengah, Pelaku dan Korban Saudara Kandung

Baca juga: Hamil Usia Dini, Masih jadi Faktor Dominan Pengajuan Dispensasi Nikah di PA Pangkalpinang

Diakuinya, hingga kini untuk pengujian sampel buah-buahan seperti anggur, apel, dan lainnya masih dikirimkan ke luar daerah atau Jakarta.

"Kemudian pada tanggal 12 April 2023 kemarin, kami juga melakukan pengawasan pada unit pengemasan beras di wilayah Kabupeten Bangka Tengah dan Kota Pangkalpinang. Telah dilakukan pengambilan sampel beras untuk pengujian mutu beras dan klorin (pemutih) ke laboratorium," kata Heri. 

(Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved