Berita Pangkalpinang

BI Babel Catat Transaksi Pembayaran Tumbuh Positif, Transaksi QRIS Triwulan I-2023 Capai Rp 98,77 M

Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat secara umum, transaksi sistem pembayaran di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung l

Penulis: Andini Dwi Hasanah | Editor: nurhayati
Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Faturachman 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat secara umum, transaksi sistem pembayaran di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada periode Triwulan I-2023 masih tumbuh positif.

Hal ini dibuktikan dengan pertumbuhan yang baik di hampir semua kanal pembayaran baik QRIS, Uang Elektronik (UE) maupun Kartu Kredit (KK), walau pertumbuhan transaksi kartu ATM dan debet mengalami kontraksi terbatas.

Baca juga: Asyik Berenang Bocah Asal Jakarta Tenggelam di Pantai Tanjung Tinggi Belitung, Begini Kondisinya

Baca juga: Aksi Vandalisme Tempat Wisata Viral, Keindahan Batu Granit di Pantai Tanjung Tinggi Belitung Dirusak

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Faturachman, menyebutkan, sejak diluncurkan pada bulan Agustus tahun 2019 akseptasi QRIS di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terbilang cukup baik. 

"Nilai transaksi QRIS pada periode Triwulan I-2023 tercatat sebesar Rp98,77 miliar dengan volume mencapai 714.702 atau masing-masing tumbuh signifikan sebesar 236 persen dan 328 persen jika dibandingan dengan periode yang sama tahun sebelumnya," sebut Faturachman dalam rilis kepada Bangkapos.com, Senin (8/5/2023).

Meningkatnya transaksi QRIS di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini, menurutnya, didukung oleh peningkatan jumlah merchant QRIS mencapai 122.628 dan total Pengguna QRIS sebesar 112.043.

"Berdasarkan kategori merchantnya, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung didominasi oleh Usaha Mikro dengan jumlah merchant QRIS mencapai 76.984 ata

Baca juga: Waspada Kondisi Cuaca Hari Ini Ekstrem, Bangka Belitung Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

Baca juga: Nyinyiri Jokowi ke Lampung, Bima Yudho Diserang Netizen, Dinilai Tak Berpendidikan Miskin Adab

u berkontribusi sebesar 62,78 persen dari total merchant QRIS. Diikuti oleh merchant Usaha Kecil dan Usaha Menangah masing-masing sebesar 22.669 (share 18,49 persen) dan 19.266 (share 15,71 persen)," bebernya.

Sejalan dengan hal tersebut, kata Faturachman, transaksi QRIS juga didominasi oleh Usaha Mikro mencapai Rp42,92 miliar atau berkontribusi sebesar 43,45 persen dari total transaksi.

Diikuti oleh Usaha Menengah dan Usaha Kecil masing-masing sebesar Rp23,67 miliar (share 23,97 persen) dan Rp19,84 miliar (share 20,09 persen). 

"Kondisi tersebut mencerminkan bahwa perkembangan digitalisasi juga memberikan manfaat bagi pelaku usaha mikro dan kecil, tidak hanya bagi pelaku usaha menengah dan besar," ungkapnya.

Sementara itu, Faturachman mengatakan, penggunaan uang elektronik oleh masyarakat pada Triwulan I-2023 masih tercatat tumbuh sebesar 18,78 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Ini sejalan dengan perluasan penggunaannya pada sektor transportasi, parkir, toko retail dan didukung oleh adanya QRIS sebagai game changer. Namun, penggunaan Uang Elektronik tercatat melambat sebagai dampak dari normalisasi aktivitas ekonomi pasca pandemi," jelasnya.

Disisi lain, jika melihat perkembangan transaksi Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK), transaksi kartu kredit pada Triwulan I-2023 tercatat sebesar Rp81,33 miliar dengan volume mencapai 77.962 atau masing-masing tumbuh sebesar 54,77 persen dan 41,13 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. 

"Transaksi kartu kredit tersebut telah kembali ke level pra pandemi dengan rata-rata nilai transaksi pada tahun 2019 sebesar Rp67,27 miliar sejalan dengan membaiknya optimis dan daya beli masyarakat. Sementara itu, transaksi kartu ATM dan debet tercatat terkontraksi namun masih lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata pra pandemi tahun 2019-2020," ungkapnya.

Adapun, kata Faturachman, nilai transaksi kartu ATM dan debet pada Triwulan I-2023 tercatat sebesar Rp9 triliun atau terkontraksi sebesar 6,85 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dengan volume mencapai 7.873.845 atau terkontraksi sebesar 1,32 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Faturachman menambahkan, akseptasi Pembayaran Non Tunai yang baik juga sejalan dengan upaya Bank Indonesia dalam mendorong percepatan dan perluasan penggunaan pembayaran non tunai melalui peningkatan literasi masyarakat termasuk langsung turun ke lapangan melakukan asistensi kepada masyarakat.

Kemudian, berkoordinasi dengan sejumlah komunitas atau organisasi masyarakat, mendorong UMKM untuk menggunakan QRIS melalui kegiatan on-boarding, mendorong implementasi QRIS diberbagai sektor prioritas antara lain destinasi wisata dan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) melalui koordinasi di Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD).

(Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah/Rilis)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved