Berita Pangkalpinang

Tiket Pesawat Mahal Picu Inflasi di Bangka Belitung, Dishub Ajak Maskapai Penerbangan Turunkan Harga

Tiket Pesawat Mahal di Provinsi Bangka Belitung Picu Inflasi, Dishub Ajak Maskapai Penerbangan Turunkan Harga

Penulis: Evan Saputra CC | Editor: Evan Saputra
Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah
Ilustrasi foto pesawat 

BANGKAPOS.COM, BANGKA - Harga tiket pesawat di Provinsi Bangka Belitung (Babel) terbilang cukup mahal terlebih saat hari-hari besar dan liburan.

Hal ini memicu tingginya inflasi yang disebabkan mahalnya harga tiket pesawat.

Dinas Perhubungan Babel mengajak sejumlah maskapai penerbangan berkontribusi menurunkan inflasi di Negeri Serumpun Sebalai.

Itu ditekankan, Dishub Babel akibat tingginya harga tiket pesawat menjadi salah satu pemicu tingginya inflasi di Bangka Belitung pada bulan April 2023.  

Kepala Dinas Perhubungan Babel Asban Aris,  mengatakan, telah melakukan rapat dan melajukan pembahasan terkait dengan penambahan trafik dan tingginya harga tiket pesawat di Provinsi Bangka Belitung.

Ia menjelaskan, kenaikan harga tiket pesawat pada April 2023 diketahui, memang bertepatan dengan momen lebaran Idulfitri. 

Namun, ia meminta agar pihak maskapai penerbangan dapat memberikan kontribusinya dalam menurunkan inflasi yang terjadi di Bangka Belitung.

"Kami akan mengajak untuk melakukan pertemuan dengan Kementerian Perhubungan untuk membahas terkait langkah-langkah yang dilakukan Pemerintah Provinsi Babel. Bersama pihak pengelola Angkasa Pura II dan maskapai penerbangan dalam menurunkan inflasi khususnya tingginya tiket pesawat," kata Asban kepada Bangkapos.com, Selasa (9/5/2023).

Ia mengharapkan, dengan adanya rapat koordinasi yang telah dilakukan, dapat memberikan solusi yang tepat dalam menurunkan harga tiket pesawat. Sehingga masyarakat umum terbantu dengan harga yang tidak terlalu tinggi.
 
“Melalui pertemuan ini ada jalan keluar yang dilakukan dalam menyelesaikan permasalahan ini. Sehingga dapat diatasi dengan baik dan masyarakat umum pengguna jasa penerbangan dapat terbantu,” lanjutnya.

Sementara itu, Eksekutif General Manager Angkasa Pura II Bandara Depati Amir, Muhammad Adi Wiyatno, mengatakan pihaknya hanya sebagai pengelola bandara sehingga tidak berhubungan langsung dengan naik turunnya tiket pesawat.

“Kami sebagai pengelola bandara hanya mengelola bandara saja terkait naik-turunnya tiket ini ada di airlines,” kata Adi Wiyatno.

Lanjut Adi, dirinya melihat dengan naiknya harga tiket yang terjadi diiringi dengan terbatasnya armada penerbangan dari maskapai penerbangan yang ada. 

(Bangkapos.com/Riki Pratama)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved